Jumat, 25 Desember 2009

Antara Ibadah dan Pekerjaan



Shaykh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani

3 Februari 2002

BismillahirRahmanirRahim

Setan selalu mencoba untuk memisahkan manusia dari ibadahnya, membuat
mereka menunda ibadah karena disibukkan dari pekerjaan satu disusul
pekerjaan lainnya. Manusia zaman sekarang selalu menginginkan
makanan segar. Gaya hidup manusia sombong yang tidak mau makan dari
makanan yang telah tersedia. Bagaimana dengan Allah swt ? Bagi Dia,
kalian berani mengirim `makanan lama'. Begitu terdengar
adhan , kalian harus langsung sholat dan tinggalkan segala hal.
Siapapun yang membuat Allah murka pasti akan berakhir masanya.

Jangan mempekerjakan mereka yang tidak shalat. Sebelum membangun
sebuah pabrik, kalian harus membangun masjid disana. Siapapun yang
tidak shalat dan yang tidak menyeru orang untuk shalat, kata
Allah , "Mereka adalah musuhku." Nanti di Siratal Mustaqim,
ada tujuh pertanyaan, satu diantaranya adalah apakah kalian telah
menyeru orang agar beribadah. Tak ada yang membicarakan hal ini
sekarang, karena setiap orang disibukkan oleh gaji bulanan.

Ketika Abu Yazid Bistami bepergian, beliau tiba di sebuah desa yang
masih asing. Beliau sholat dibelakang imam. Selesai sholat, sang imam
menyapanya :
"Siapa anda ?"
"Seorang hamba Allah."
"Apa pekerjaan anda ? di kebun, toko, pabrik ? punya gaji
bulanan ?"
" Saya pikir anda seorang muslim, seorang imam, makanya saya
shalat dibelakang anda. Tapi sekarang anda meragukan darimana makanan
saya berasal, berarti anda meragukan Allah swt. Sebelum menjawabnya,
saya harus mengulang sholat saya dulu."

Setelah shalat, Abu Yazid berkata pada Imam :
" Mengapa anda tidak menanyakan kucing dan anjing, bagaimana cara
dia hidup ? `DIA' yang menyediakan makanan bagi mereka, Dia
juga yang menyediakan makan AbuYazid."

Manusia telah kehilangan keimanannya. Selama 60 tahun orang-orang
datang ke sini ( kediaman Syaikh Nazim. Penerj ) selalu tersedia
roti dan sup, dan melalui barakah yang mereka bawa, sayapun bisa
hidup. Namun manusia selalu terikat pada perutnya, sehingga mereka
kebingungan.

Salah satu tamu yang berkunjung hari ini berasal dari Turki dan
sering bersedekah untuk kaum muslim. Dia punya sebuah pabrik
peralatan dari baja, dan buatannya adalah nomor satu di dunia. Dia
mengirimi saya banyak sekali dan saya berdoa baginya serta memberi
nasihat yang dia patuhi. Banyak pabrik bangkrut dan hanya dia yang
masih eksis. Dengan 300 pekerja, dia menjaga dan meminta mereka agar
selalu beribadah. Saya tekankan agar tidak memberi toleransi bagi
mereka yang tidak beribadah. Ketika terdengar adzan, mereka harus
berhenti bekerja dan mengatakan : ` Matikan listrik, mari kita
shalat.'

Setelah mengirim peralatan rumah tangga, dia juga mengirim apa yang
kami butuhkan : kacang, gula, beras, minyak, dan segala yang kami
masak disini. Dia adalah Sahibu-l khayrat wa hasanat. Dia yang
menolong Fuqara, maka Allah akan menolongnya. Jika dia kirim satu,
Allah kirim sepuluh. Jika dia kirim 100, akan datang 1000 baginya.
Sedekah di bulan Muharram adalah 10 kali lebih berharga dibanding
bulan-bulan lain. Siapa yang memberi, maka bahan pangannya tidak akan
habis.

Fatiha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar