Senin, 21 Desember 2009

Diskusi Tentang Tariqah di Indonesia



Diskusi Tentang Tariqah di Indonesia
Martin van Bruissen ( Warga Negara Belanda yang Menjadi Mualaf )
Kantor PBNU di Jakarta


Assalaamu'alaikum wr wb..

Alhamdulillah, Subhanallah..tanggal 18 April kemarin saya mengikuti Diskusi
tentang
"Tarikat menghadapi Neo Liberalisme dan Globalisasi" di PBNU, yang diadakan oleh
NU Online (www.nu.or.id) dengan penyaji Martin van Bruinessen, seorang Belanda
yang menjadi Muslim "akibat" dari penelitiannya mengenai Tarikat di dunia.

Mr Martin menjelaskan panjang lebar "pertarikatan" di Indonesia, sejak
berkembangnya hingga terdomplenginya tarikat oleh politik praktis dan Golkar
pada jaman Suharto. Surutnya tarikat tertentu karena faktor-faktor politik,
ditunggangi, dimanfaatkan politik menjadi fenomena menarik yang diamati beliau.

Terakhir dalam pembahasan, beliau mengamati juga tentang Tariqah Naqshbandi
Haqqani dibawah Mursyid Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani,
mulai perkembangannya dari Turki, Eropa, Asia hingga ke Amerika Serikat oleh
Mawlana Syaikh Nazim dengan khalifahnya Mawlana Syaikh Hisyam.

Tariqah Naqsybandi Haqqani ini juga beliau lihat sedang berkembang di Asia dan
Indonesia. Beliau menyebutkan juga kantor Yayasan Haqqani Indonesia di Jl.
Teukuk Umar. Menurut beliau bahwa Tariqah Naqsybandi Haqqani adalah
satu-satunyanya Tarikat yang bisa menjawab permasalahan spiritualitas di era
globalisasi seperti sekarang ini, karena mereka Haqqani sudah mendunia dengan
sistem informasi masa
kini, baik informasi Internet maupun teknolgi mutkhair saat ini.

Walaupun ada kelompok-kelompok lain yang menggunakan Internet dan SMS,
seperti AA Gym, Arifin Ilham tetapi kemungkinannya tidak akan bertahan lama
seperti tarikat dan orang masih akan memilih jalur yang tepat untuk yang sampai
ke pada Rasulullah saw melalui silsilah mata rantai Mursyid/Guru Tariqah. Maka
beliau mengatakan tentang Tariqah Naqsybandi Haqqani yang akan berkembang dengan
sangat cepat di Asia, Amerika, Eropa, Insya Allah.

Martin Bruiessen di Indonesia sedang mengadakan penelitian tentang Genekologi
Kyai di Indonesia. Dan Diskusi di PBNU itu diadakan dalam rangka mengembalikan
KMNU (Kaum Muda NU) untuk dapat kembali ke jalur yang benar tidak kebablasan
seperti Islam Liberal. Memang sangat sedikit pembahasan tentang Haqqani karena
pembahasan beliau meluas tentang persinggungan tariqah dan dunia politik di
Indonesia.

(wassalam, diambil dari laporan seorang pengunjung seminar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar