Senin, 21 Desember 2009

Gempa dan Flu Burung Sebuah Peringatan Surgawi



Gempa dan Flu Burung Sebuah Peringatan Surgawi
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke Cyprus, Sohbet Minggu, 23 Oktober 2005
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim


Kita kini ada di bulan suci, mungkin minggu depan sudah akan berakhir. Pergi -
datang. Jika ada datang, pasti akan ada yang pergi. Yang tidak datang, tidak
pergi. Yang datang hari ini, besok harus pergi. Ramadan juga datang, maka harus
pergi juga. Jika tidak pergi, maka tidak ada ruang untuk yang lainnya.

Kita terhadap diri kita suka menyerupai orang tua kita, tetapi kemudian kita
juga berkata “Kemana perginya beliau?” Bahkan Raja atau Ratu. Pangeran mahkota
mereka ingin jadi seperti ayah dan ibunya, keluarga kerajaan, jadi Raja atau
Ratu, tapi dia akan bertanya juga: “Kemana perginya Yang Mulia Ayahandaku?”

Kita pahami ketika kita baru mencapai peringatan perak(25 tahun pen.), emas(50
tahun pen.), atau berharap akan peringatan diamond_”Tidak akan ada artinya lagi
(untuk menjadi Raja) setelah mencapai usia lanjut. Saya seharusnya ada di atas
singgasana, ketika saya masih muda. Ketika menua, semakin tua, mereka akan
memanggil: ‘Old King’(Raja Tua).Tetapi Raja muda adalah suatu hal yang lain.
Raja yang muda, semua orang akan mencari saya, tetapi sekarang saya adalah
seorang Raja yang tua, tidak ada lagi orang yang mencari saya …Dan saya tidak
dapat makan segalanya, Saya harus selalu diet- tidak ada artinya, ketika saya
menjadi seorang raja yang tua, di mana segala hal (akan) menjadi (seperti)
ketika masa muda saya


Kita punya sepatah kata dalam bahasa Turki: ‘genc’, artinya ‘muda’, dan genc
sesungguhnya (berasal) dari kata-kata Bangsa Persi ‘kanz’= panen,
perbendaharaan; dan dalam hidup kita waktu yang paling berharga(adalah) ketika
kita muda. Setelah itu kita akan menurun, perlahan-lahan menurun.

Kita pikir bahwa kita seharusnya selalu muda – Para pemuda berpikir begitu,
tetapi tiba-tiba mereka mendapati dirinya dalam usia yang sudah tua.
Dan kebanyakan (kini) orang muda ( juga ) meninggal dunia dini, karena
teknologi membunuh (mereka). Tidak seperti sebelumnya. Banyak alasan bagi para
pemuda yang sekarat‘demi kemuliaan’ teknologi- tetapi sesungguhnya tidak ada
kemuliaan bagi teknologi! Teknologi sungguh sungguh sebuah kutukan dari langit,
karena membuat orang menjauhi alam.

Teknologi memenjara mereka dalam penjara materialistik. Kini orang-orang tidak
dapat keluar dari penjara materialistik; Setiap orang punya sel khusus, (setiap
orang) dikelilingi oleh teknologi dan teknologi mencegah orang untuk mencapai
alam mereka di mana kita diciptakan dari bumi, tetapi teknologi mencegah itu dan
meminta dibuatkan atmosfer baru bagi kemanusiaan untuk tinggal di dalamnya dan
ini keluar dari kemanusiaan!

Kini setiap kekacauan yang anda lihat dan saksikan dari timur hingga barat dari
Utara sampai selatan, seluruh sumber utama kekacauan tersebut datang dari
teknologi. Teknologi (sedang) membuat manusia atau mencoba membuat manusia
seluruhnya menjadi robot: ‘Makan, minum dan berkendaraan ’- tidak ada lagi kerja
lainnya! Seperti Ayam, seperti burung. Teknologi saat ini sedang mencoba untuk
membuat kalkun tiruan, unggas tiruan, ayam tiruan, sapi tiruan- dan segala hal
tiruan adalah bertentangan dengan hukum langit/surgawi dari Tuhan Langit dan
Bumi, dan segala kekacauan datang dari keterlibatan manusia dan teknologinya
itu.


Apakah ini datang dari Langit?. Saat ini wakil-wakil Setan (sedang) membuat
segala sesuatu demi Setan/Sadanas, bahkan membuat orang untuk tidak berkata “Ya
Tuhan!”, mereka malah berkata: “Dilarang mengatakan Ya Allah! Kau tidak boleh
berkata bahwa segala sesuatu dibawah kendali surgawi. Tidak boleh bicara
begitu, terlarang!”


Oleh sebab itu saat ini di mana-mana terjadi gempa bumi. Jika seseorang datang
dan berkata “Hai manusia, ini karena Tuhan”, mereka mungkin akan membawamu ke
pengadilan! Setan menyuruh: “Lihatlah orang itu! Jangan biarkan dia bicara
seperti itu lagi! Ambil dia, hukum dia! Kamu harus katakan ini karena bencana
alam, ini karena “nature”: Di bawah bumi ada sungai api dan membuat jalur-jalur,
membara, terbakar, dan terowongan -terowongan… Seperti perusahaan tambang mereka
masuk ke perut bumi, ambil hasil tambang, kini dibawah sana ada api, yang
mengalir, membara, dan kemudian di sana mengalir ke lubang besar dan
kadang-kadang terowongan tersebut sebesar kota besar, dan ketika mengalir, akan
membuat gempa tersebut. Jadi ini semata gejala alam saja, bukan karena kutukan
Tuhan.

Saya katakan: “Itu penjelasan yang tidak benar! Katakan: Di sana ada
seseorang di atas (seekor) kuda bergerak di terowongan tersebut dan ketika dia
marah, membuat kudanya dipukul, dan kemudian kudanya naik dan turun dan gempa
bumi terjadi”… “Ya Sheikh, ada yang salah dengan anda?!” “Tidak, aku jauh lebih
tahu dari pada mereka dalam memahami terowongan tersebut! karena kalian
katakan: ‘api tidak bisa terbakar tanpa oksigen’.

Perut bumi- di mana oksigennya? Sebuah gunung akan segera meletus, dan api
segera mendekat. Kalian katakan: ‘oksigen pasti adalah bahan bakar api’, tetapi
api ini, bagaimana ini keluar dari perut bumi?” Semua teori itu mereka katakan
bahwa ini ilmu pasti, tetapi saya katakana bahwa “Kalian adalah orang orang yang
acuh, mencoba untuk menutupi Haqiqat, kenyataan! Kalian tidak suka bahwa
orang-orang mengetahui sesuatu tentang realitas surgawi! Kalian pembohong!
Kalian adalah wakil Sadanas/Setan!” Dan setiap kali kalian datang –beberapa
orang datang- dan berkata kepada saya: “(Seorang) ilmuwan, ‘bilim adami’,
berkata begini, begitu.” Para ilmuwan berkata teori ini dan itu, penyebabnya ini
dan itu.

Tetapi jika kita berbicara: ‘Rasulullah saw berkata’, maka mereka tidak
menghargai, mereka tidak menghargai sesuatu dari Allah, tetapi jika kita berkata
bahwa para scientist berkata begini’, mereka berkata “Ohhh!” dan menyetujuinya.
Maka Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan Langit dan Bumi, berfirman dalam Qur’an suci:
“…wa karna fi buyutikum wa la tabarrajna tabarrajan jahiliyatan ’ula.” Allah SWT
berfirman (bahwa) pada jaman Rasul penutup SAW adalah jaman kegelapan ketidak
pedulian, dan (di saat itu) datang dari Langit secercah sinar untuk mencerahkan,
untuk memberi pengertian bagi diri mereka sendiri, tentang kehidupan mereka,
tentang dunia mereka, tentang Surga, dan Sinar itu, datang perlahan, pelan,pelan
dating datang lagi.

Dan Qur’an suci berfirman (bahwa) para wanita pada jaman Rasulullah SAW
menghias diri dan mempercantik diri, membuat diri mereka sedemikian hingga orang
laki-laki akan mengejar-ngejar mereka. Saat itu para wanita yang lalai itu
mangambil banyak cara untuk membuat dirinya dilihat cantik, dan Allah SWT
mencegah orang beriman dari hal itu, dan berfirman) bahwa para wanita mesti
tidak mempertontonkan kecantikan mereka kepada orang lain (kecuali) kepada suami
mereka dan kerabat mereka.

Kata kata yang Allah SWT gunakan disini, ‘Jahiliyatan ula’, kelalaian awal, yang
mengisyaratkan bahwa akan ada saat kelalaian lain, ‘jahiliyatan thani’, dan itu
pasti ketika Hari Akhir mendekat; (ini) akan muncul segera.
Allah SWT memerintahkan para wanita untuk tidak berada diantara para laki-laki.
Para wanita harus menjaga posisi mereka di rumah utk merawat suami dan anak
mereka, untuk menjadi suri tauladan bagi anak-anak mereka.


Berarti bahwa terlarang bagi wanita untuk bekerja di luar rumah, tetapi orang
orang tidak mau mendengarkan perintah suci dari Tuhan Langit dan Bumi. (Dan) in
juga terjadi pada Agama Kristen dan Yahudi. Di Perjanjian lama di Perjanjian
Baru juga terdapat perintah yang sama, tetapi kini orang-orang (hanya) mengikuti
Setan/Sadanas.

Ketidak pedulian kini, adalah trend baru – jika engkau tidak mengikuti teori
Setan, maka mereka akan katakana kalian bukan bagian dari komunitas ini. Mereka
berkata: “Pergi saja, kalian masih tinggal pada waktu terdahulu, dimana
orang-orang menceritakan dongeng masa lalu. Apa yang dikatakan Nabi Muhammad saw
serta pengetahuan yang beliau saw sampaikan adalah untuk masa lalu.

Dan kita kini mencapai pada suatu level bahwa peradaban manusia hendak berakhir.
Perintah Langit datang ke bumi dan memberi pertanda, memberi sinyal bagi
peradaban manusia untuk meperingatkan mereka: “Hai manusia, jangan mencoba
melewati batas!” Manusia sedang jauh melampaui dari batas mereka, mereka
melewati lebih dari yang diberikan kepada mereka, mereka melampaui batas yang
Allah SWT dulu meletakkan sebuah peringatan, dengan berfirman: “jangan lewati
melebihi titik ini, ini terlarang, dilarang! Awas, peringatan!” (Tetapi)
orang-orang berkata: “Kami tidak mau mendengarkannya.” Apakah kalian
mendengarkan?

Sekarang mereka orang-orang sangat takut ketika terjadi gerhana matahari.
Mereka ketakutan! Sebelumnya mereka berkata: “Tidak ada akibat dari gerhana
matahari bagi bumi”, tetapi lewat 50 tahun yang lalu atau meemasuki abad ke 20
mereka mengambil pelajaran bahwa sesuatu selalu terjadi setelah sebuah gerhana,
bulan atau matahari, tetapi terlebih lebih gerhana matahari. Mereka telah
mencobanya.

Pada permulaan bulan suci Ramadhan ini terjadi gerhana matahari. Bahkan di
sekolah-sekolah di Syria ditutup, karena betul-betul gelap dan para siswa bisa
terancam bahaya dan tepat setelah ini terjadi, terjadi gempa bumi. Dan sebelum
yang lain, sebuah gerhana bulan total telah datang dan muncul Tsunami. Langsung
datang! “…wa idha biharu-l fujjirat”…dan kemudian “sujjirat” juga. Qur’an suci
berfirman: “(Akan) datang kepada manusia pada suatu masa bahwa laut akan meluap
dan membuat gelombang besar dan kekacauan pada benua, pada peradaban manusia.”
Dan ini semua telah terjadi!

Kemudian, pada tahun 1991 atau tahun 1995, bulan Agustus, terjadi gerhana
matahari total. Saya shalat berjam-jam sampai gerhana matahari selesai; Saya
shalat di sini dengan jamaah Darwish saya dan ini telah lewat dan sangat lama.
Dan kemudian terjadi gempa bumi, kalian tahu mungkin setengah juta orang
meninggal dunia, tetapi pemerintah tidak berkata sejujurnya! Di Turkey ini
terjadi. Mereka telah mengambil pelajaran!

Dan kini terjadi lagi! (Dan) kini mereka berkata (juga): “(Pada) 29 Maret (akan
terjadi) Gerhana Matahari total”, dan (juga) orang-orang sekarang
ketakutan,karena (mereka) tinggal di bangunan beton. Dan saya berkata:
“Merendahlah! Jangan Meninggi seperti Nimrod!” Nimrod membangun menara yang
tinggi. “Hai Manusia, kalian terlalu angkuh, merendahlah!”

Lihatlah dimana-mana mereka menghancurkan rumah-rumah kuno, kemudian membangun
bangunan tinggi dan membangun blok-blok beton dan kemudian nbangunan tersebut
runtuh ketika terhadi gempa bumi - beton membuat mereka seperti roti jala, Roti
Gepeng dari India. Di India orang-orang dalam waktu beberapa jam menjadi sperti
roti gepeng. Gempa bumi membuat bangunan tinggi bergoyang dan kemudian runtuh.
Ya karena semua adalah bangunan beton yang berbahaya. Kemudian saya katakan
kepada orang-orang: “Hai orang-orang, tinggalkan itu gedung beton! Tinggalkan
apartemen-aparteman kalian, buatlah rumah dari tanah liat, batu bata, dan
buatlah satu atau dua tingkat saja dimana lantai atasnya dari kayu.”

Saya mencoba untuk membuat di sini sebuah zawiyah pusat dzikir baru terbuat dari
batu bata dari tanah. Saya tidak suka bangunan beton yang mereka buat di
sebelahnya, tetapi salah satu saudara kita yang kurang mengerti telah membuat
bangunan beton ini tanpa meminta ijin dari saya. Saya akan naik ke atas gunung
untuk membuat sebuah (pusat dzikir di sana dari rumah tanah liat /batu bata.
Sehingga jika ada gempa datang seperti ini (menggoncang rumah dari sisi-sisnya),
rumah tsb tidak bergerak, dan jika gempa itu datang seperti itu (dari dalam
tanah), juga tidak akan terjadi apa-apa.

Ya karena rumah itu dibangun dengan konstruksi kayu ini, bukan beton. Jika ada
yang mau membangun bangunan beton di sana, Saya akan melemparkannya: “Pergi ke
India, buat bangunan beton di sana!”Setiap kota kuno musnah, desa kuno musnah,
Semua orang membuat rumah dari beton. Dan ini akan terjadi dimana-mana gempa
bumi yang akan menghancurkan bangunan apartemen, hotel dan seluruh bangunan
beton. Dan ini akan terjadi juga di Iran. Kalian harus kembali kepada alam.

Saat ini semua orang takut akan Flu burung. Dan mereka menyuntik
burung-burungnya dengan anti virus, tetapi kenyataannya seluruh dunia penuh
dengan flu burung. Jika kaliam mau berpikir maka ini adalah salah satu tanda
dari surga, satu sinyal dari Allah. Kalian piker dengan membakar seluruh
burung-burung itu kalian dapat mencegahnya. Haram untuk membakar mahluk hidup,
seluruh kitab suci mengharamkan membakar mahluk hidup. Bahkan kalian diharamkan
untuk membakar seekor semut. Tetapi mereka tetap membakar jutaan burung untuk
sesuatu yang percuma. Mereka adalah atheis, mereka mengatakan tak ada Tuhan.
Astaghfirullah!

Allah akan menghukum manusia ini, dan kemarahanNya akan segera dating. Dia
sanggup menciptakan virus lain yang akan memusnahkan manusia dimana dalam waktu
24 jam setengah dari penduduk bumi akan musnah. Berhati-hatilah. Datang dan
terimalah kebenaran Allah. Jangan percaya dengan para scientis atheis itu.
Dengarkan kata-kata Allah dalam kitab suci. Dengarkan peringatan surga, karena
jika kalaian mengabaikannya maka kalian akan musnah. Tak seorangpun mampu
menyelamatkan kalian.

Maka mohonlah ampunan Allah, jangan ikuti setan, setan akan berbuat apapun
untuk menyelewengkan kalian dari perintah Allah. Rahmat Allah hanya akan datang
setelah ampunannya. Maka pertama kita harus memohon ampun atas segala kekufuran
kita, atas segala ide buruk dan kesalahan perbuatan kita yang melanggar semua
laranganNya dan mengabaikan perintahNya. Maka Allah akan mengampuni taubat
kalian kemudian Dia akan menyelamatkan kalian.

Mudah-mudaham Allah memberkahi seluruh mahluk, atas kemuliaan Sayidina
Muhammad sallallahu alaihi wassalam kekasihNya. Fatihah.

Wa min Allah at Tawfiq

Wassalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar