Jumat, 25 Desember 2009

Kebaikan & Keburukan adalah Ujian dari Allah



Maulana Shaykh Nazim

Diambil dari: Mercy Oceans of the Heart

Tanya : Apakah Allah berada di antara orang-orang jahat atau hanya diantara orang-orang baik saja ?

Sheikh Nazim : Dalam pandangan Allah, semua adalah ciptaan-Nya. Dia menciptakan kebaikan dan kejahatan untuk memberi ujian pada hamba-hamba-Nya.

Melalui orang-orang baik nampak atribut keIlahian-Nya yaitu Pengasih dan Penyayang; dan melalui pelaku kejahatan dan kaum penindas terlihat refleksi dari Kekuatan dan Pembalasan. Kedua sisi itu termasuk dalam manifestasi-Nya. Allah mempunyai nama-nama ke-Ilahian yang tak terhitung jumlahnya, dan tiap nama merupakan cermin yang terefleksikan dalam ciptaan-ciptaan-Nya.

Tanya : Jadi tidak ada yang namanya sisi buruk, jahat atau setani ?

Sheikh Nazim : Dalam pandangan Allah bisa jadi demikian. Namun harus kalian ketahui bahwa Allah memerintahkan kita untuk mengejar kebaikan dan bukan keburukan. Dia menguji ketaatan dan kemampuan kita untuk membed akan mana yang baik dan mana yang buruk agar kita semakin kuat dan jangan sampai menurunkan tingkatan kita atau meragukan-Nya.

Tingkat kita didunia ini adalah untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk . Namun Sang Pencipta tidak pernah berada pada tingkatan tersebut, Dia Maha Agung dan diatas segala pembatasan itu. Artinya bahwa manusia akan selalu berada dalam kategori itu, siapapun kita dan apapun yang telah kita capai, pengalaman membuat kita bisa merasakan perbedaan antara yang baik dan yang buruk.

Dialah sang Pencipta. Adalah hak-Nya untuk memberi ujian bagi hamba-hamba-Nya. Dia bebas dan tidak dibawah perintah siapapun dan Dia melaksanakan apa yang Dia kehendaki sesuai Kearifan yang dimiliki-Nya. Tak ada apapun yang dapat memerintah Dia, justru Dialah yang memerintah semuanya – dan Dia memerintahkan kita untuk melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.

Penanya : banyak orang menanyakan “ Mengapa Allah menciptakan keburukan jika Dia begitu baik ? “

Sheikh Nazim : - mereka lebih baik tidak menanyakan hal seperti demikian ! ...Betapa beraninya mereka mengutarakan hal semacam itu pada Tuhan-Nya. Hidup ini penuh dengan berbagai macam kebaikan dan keburukan, disetiap sudut ada kesempatan untuk menguji kesetiaan kita pada kebaikan atau jatuh pada godaan dari nafsu setan. Setiap hari cobaan-cobaan itu harus kita hadapi.

Firman Allah : “ Aku akan memberi ujian pada hamba-hamba-Ku.” Titik. Kalian tidak boleh mengatakan “kenapa?”, sebagaimana Allah telah jelas mengatakan : untuk menguji hamba-hamba-Nya.

Jika kalian tidak mampu membedakan antara kebaikan dan keburukan maka kalian berada pada level hewan, dan tidak ada tanggung jawab bagi apa yang kalian lakukan. Tapi, jika kalian mengklaim diri sebagai seorang yang cerdas, terpelajar, beradab, cepat tanggap, maka kalian harus sadar bahwa kalian punya tanggung jawab dan harus bisa menjawab pertanyaan,” Mengapa kamu melakukan kejahatan ?”

Tanya :Jika Allah telah mentakdirkan sebelumnya akan segala hal..bagaimana kita harus bertanggung jawab akan apa yang kita lakukan ?

Sheikh Nazim: …..Bertahun-tahun yang lalu ketika saya berjalan dengan Grandsheikh di Damaskus, sebuah bola sepak mengenai kepala dan menjatuhkan turban saya.

Saya amat marah dan berteriak pada kelompok anak-anak yang sedang bermain bola di lapangan, “ Dasar anak-anak Nakal, kalian tidak tahu aturan ! “

Kata Grandsheikh : “Oh Nazim Effendi, kamu baru saja kehilangan Iman mu. Bagaimana bisa kamu mengklaim segala sesuatu berasal dari Allah, padahal baru saja kamu menyalahkan seseorang hanya karena sesuatu mengenai kepalamu ?”

Tahukah kamu Allah-lah Penyebab Utama dari kejadian itu, mengapa kamu dibutakan oleh penyebab yang kedua ? Ketika bola itu mengenai kepalamu mengapa kamu mencari siapa yang melemparnya agar bisa menyerangnya ? Tidakkah kamu sadar itu berasal dari Allah ?

Kemudian saya mulai kembali mengucapkan pengakuan iman untuk memperbarui keimanan saya. Tingkatan keimanan Grandsheikh kita mengacu pada tingkat keimanan para Nabi dan orang suci. Kita berusaha mencapai tingkat itu, dan ketika manusia mencapai hal itu, kedamaian akan berkuasa di bumi ini. Penyebab segala masalah di muka bumi ini, baik semua peperangan dan penderitaan adalah karena manusia kehilangan keyakinan akan takdir Tuhan dibalik semua peristiwa itu. Kehilangan keyakinan bahwa Tuhan-lah yang sedang memberi ujian melalui segala macam peristiwa itu, menjadikan mereka gagal dalam menjalaninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar