Jumat, 25 Desember 2009

Korupsi dan Bencana



Maulana Shaykh Muhammad Hisyam Kabbani k

Suhbat 01-01-2005

Patuhilah Allah, patuhilah Rasul (s.a.w.) dan mereka yang memiliki otoritas di antara kalian. Mematuhi Allah menyebabkan kita dapat menggapai surga. Mematuhi Rasul (s.a.w.) menyebabkan …[tidak sempat tertulis]

Mematuhi mereka yang memiliki otoritas akan mencegah diri kita dari masuk penjara.

Allah berfirman, Dhahar al-fasaada fil-barri wal-bahr bi ma kasabat aydeen-naas li yudheeqahum ba`da alladhee `amiloo la`allahum yarji`oona

Kerusakan telah muncul di daratan dan lautan, karena akibat (perbuatan) tangan manusia, sehingga (Allah) memberi mereka merasakan sebahagian balasan dari perbuatan mereka, agar supaya mereka dapat kembali (tobat) (dari kejahatan). [30:41]

Fasad berarti kerusakan. Fasad dapat berarti orang meninggalkan shalat, dan puasa, sadaqah mereka, meninggalkan mengingat Allah, tidak mengingat Rasul (s.a.w.), tidak mengerjakan apa yang dikehendaki-diperintahkan Allah SWT, melakukan zina (selingkuh), melakukan mabuk-mabukan, melakukan segala hal yang Allah perintahkan untuk kita hindari. Dan itu baru satu sisi dan sisi lainnya adalah kerusakan di dalam sistem, kerusakan antar pemerintah, kerusakan di bidang usaha, kerusakan dalam arti mengelabui orang lain. Ini semua merupakan contoh perbuatan fasad. Diantara contoh perbuatan fasad yang lain adalah mengadu domba, bergunjing tentang orang lain (ghibah), mengedarkan berita bohong tentang orang (fitnah), membuat hukum-hukum baru yang mengada-ada yang tidak sesuai ajaran Islam yang sesungguhnya (bid’ah) tetapi didasari dari paham atau pengertian yang radikal.

li yudheeqahum ba`da alladhee `amiloo la`allahum yarji`oona

Sehingga ((Allah)) menimpakan kepada mereka sebahagian dari (balasan) perbuatan yang telah mereka perbuat, agar supaya mereka dapat kembali (bertobat) (dari kejahatan). [30:41]

Bahwa kerusakan telah muncul di darat dan di laut. Di darat muncul penuh dengan berbagai macam kerusakan. Di laut, penuh dengan kerusakan dan penuh dengan fasad. Ini terjadi karena apa perbuatan yang dilakukan mereka sendiri. “Inilah yang telah kamu perbuat wahai manusia!” Allah menyebutkan itu untuk setiap generasi dari awal hingga akhir. Dan Allah berfirman, Dia akan membuat manusia untuk merasakan, apa-apa yang telah mereka perbuat, untuk mengalami siksaan (dari apa yang telah manusia lakukan kerusakan di muka bumi ini).

Dan Allah memiliki banyak jalan dan cara untuk membuat manusia merasakan siksaan, melalui apa saja kerusakan yang telah diperbuat manusia.

Namun di dalam hukuman/adzab itu, mungkin akan membuat mereka yang tidak berdosa ikut terseret juga. Ketika hukuman itu datang, maka ia datang secara menyeluruh. Adzab Allah merata menimpa bagi mereka yang melakukannya dan juga bagi mereka yang tidak melakukannya. Mereka yang tidak melakukan (kerusakan) akan pergi sebagai syahid. Mereka yang bersalah, Allah memberikan mereka siksaan

Dan Rasul (s.a.w.) berkata, “Ya ‘Aisyah kita adalah ummat yang dirahmati Allah (ummatun marhooma).” Jadi Allah memberi kita kesukaran/kesulitan di dunia untuk membersihkan diri kita untuk kehidupan berikutnya (akhirat).

Hal itu karena dunia tidaklah berharga, bahkan jika dibandingkan dengan seekor nyamuk pun. Bisa jadi sayap nyamuk itupun lebih berharga dibandingkan dengan seluruh dunia ini. Jadi Dia …[tidak sempat tertulis]
Dia mungkin membuat beberapa orang berkelahi antara satu dengan yang lainnya.

Katakan: "Dia memiliki kekuatan (berkuasa) untuk mengirim bencana-siksaan kepadamu, dari atas dan dari bawah (bumi), atau Dia menjadikan kamu bergolong-golongan, sehingga setengah dari kamu merasakan saling dendam (saling menyakiti) dengan yang lain. Perhatikanlah, bagaimana Kami menerangkan tanda-tanda (ayat), agar supaya mereka mengerti.” [6:65 ]

Dan Allah memiliki banyak jalan dan cara, bukan hanya banyak, namun tak terhingga. Dan tak seorang pun dapat berbuat apa-apa (untuk menolaknya?).

Mereka mengatakan “alam murka.” Allah tidak suka dengan hal ini, Allah murka dengan apa yang terjadi di muka bumi ini.

Satu waktu sayyidina Musa.as berkata, “Ya Rabbi, bila Engkau mengirimkan hukuman Mu kepada beberapa orang, banyak orang tidak berdosa akan tertimpa juga.”
Adakah jawaban terhadap pertanyaan ini? Allah berfirman, “Ya Musa, pergilah ke hutan itu dan lihatlah ada sebuah batu dan duduklah pada batu itu dan tunggulah jawaban Ku.” Dia (Musa a.s.) adalah kalaamullah, Nabi yang diberi kemuliaan oleh Allah, dapat berbicara dengan Allah tanpa perantara.
Jadi pergilah dia ke batu tersebut dan menunggu jawaban itu. Dan di tempat dia duduk terdapat sarang semut. Allah memerintahkan semut untuk merambati kakinya. Dan Musa a.s. tidak merasakan semut-semut itu merambat naik ke pahanya. Kemudian Allah memerintahkan salah satu dari ratusan semut itu untuk mengigitnya. Maka seekor semut mengigit Sayyidina Musa a.s. dan karena beliau kesakitan, ia menekan dan memusnahkan semua semut itu yang ada pada kakinya.

Allah berfirman, “Ya Musa, ketika adhaab (hukuman-siksaan) datang, siapapun yang berada di daerah itu akan terkena.”

Itulah sebabnya mengapa Sayyidina Luth.as diperintahkan membawa anak-anaknya dan pergi keluar (daerah itu). Sayyidina Nuh.as diperintahkan untuk membawa mereka yang beriman dengannya karena ketika adhaab datang itu semuanya akan binasa.


Karena ketika saat azab itu datang, dia tidak menyisakan siapapun .

Ketika Sayyidina Muhammad s.a.w. datang, dia memohon kepada Allah, ”Janganlah membuat ummatku seperti umat sebelumnya, yang ketika Engkau mengambil, semua Engkau ambil sekaligus.” Allah menerima du`a itu dan berfirman, “Aku tidak akan mengambil mereka sekaligus, namun mereka akan saling berkelahi antar sesamanya.”

Kini Allah sedang memberi kita sebuah pelajaran dan Dia memiliki banyak tanda-tanda. Dan segala sesuatu patuh kepada Allah. Segala sesuatu sedang menunggu perintah Allah. Ketika perintah Allah datang, tak seorang pun dapat menghentikan peristiwa itu. Dan perintah Allah ini datang dalam bentuk sebuah inspirasi atau sebuah bentuk pengertian yang mungkin tidak disadari oleh manusia namun itu adalah sebuah cara untuk memerintahkan, yang dengannya perintah langit turun. Ketika Maksud (iradah) Allah datang, itu bergerak dari Samudera Kehendak-Nya menuju Samudera Ilmu Nya. Ketika Sejati Nya, ketika Dhatullah, Yang Tidak Diketahui, Mutlak Tidak Diketahui, yang bahkan Sayyidina Muhammad s.a.w. hanya diberitahu, qul huw Allahu ahad. Hu artinya Mutlak Tidak Diketahui. Ketika kamu mengatakan Allah, itu meliputi 99 Nama dan Busana. Kamu tidak dapat mengetahui lebih dari Nama dan Busana itu: Maha Pemberi; Maha Menutupi; Maha Pengampun.

Ketika Dia menghendaki sesuatu, maka Busana al-`Aalim, mengambilnya dan merencanakannya dan kemudian Busana al-Qaadir Nya melaksanakannya . Dan ketrika qudrah, melalui nama al-Qaadir, ketika kekuatan muncul melalui qudrah Nya, itulah energi (kekuatan).


Setiap saat sebuah ciptaan datang menjadi nyata. Bukan hanya dunia kita ini. Apa itu dunia (bumi)? Itu bukanlah apa-apa kecuali bagaikan ujung jarum dalam alam semesta ini, bumi bukanlah apa-apa.

Dan jika seseorang mau saja sedikit berpikir, mereka mengatakan bahwa bumi bergerak bergeser sedikit dalam putarannya mengelilingi sumbunya, karena gempa bumi itu, karena itu adalah sebuah gempa yang besar. Namun mereka tidak mengatakan siapa yang membuat bumi itu berputar mengelilingi sumbunya.

Jika terdapat ilmuwan (scientists) dan para geniuses hari ini, dapatkah mereka membalik putaran bumi menjadi searah putaran jam? Atau dapatkah mereka menghentikan putaran itu? Siapa yang membuat bumi berputar? Itu adalah sesuatu yang di luar batas pikiran. Jika orang mau berpikir sedikit saja, orang akan bersembah sujud siang dan malamnya, karena tidak terdapat sesaat pun untuk dibiarkan sia-sia. Jika kamu menyia-nyiakan waktumu bukan dalam sujud (menyembah-NYA), maka kamu telah menyia-nyiakan waktumu.

Orang kebanyakan tidak berada dalam keadaan pengertian seperti itu. Awliya berada dalam keadaan itu. Apakah Azraeel datang dengan hukuman atau ampunan. Itulah sebabnya kamu melihat mereka selalu dalam keadaan beribadah, kalau tidak dalam shalat atau menolong orang lain atau mengunjungi orang sakit atau memberi nasehat atau saling mengingatkan demi Allah SWT. Tidak melakukan hal lainnya. Kita sibuk dengan segala macam kesibukan yang menyebabkan kita menyimpang dari apa yang dikehendaki Allah bagi kita.

Wa maa khalaqta al-jinn wal-ins ill-liy`abudoon

Aku hanya menciptakan Jin dan manusia, agar supaya mereka mengabdi kepada Ku. [51:56]

Kami tidak memerlukan benda apapun dari mereka, dan Aku tidak meminta mereka memberi Ku makan. [51:57]

Barang siapa melakukan itu (ibadah) Allah akan memenuhi kebutuhan mereka.

Itu bukanlah untuk orang biasa (normal). Namun mereka yang bekerja untuk dunia dan bekerja keras untuk dunia dan memberi (membelanjakannya) di jalan Allah, itu dianggap ibadah bagi mereka. Mereka yang bekerja untuk dunia dan menolong si miskin, seperti jika mereka selalu berada di jalan Allah, seperti awliya, yang selalu dalam keadaan sujud (menyembah Allah).

Tetapi bagi mereka yang mengejar dunia… Allah akan mempunyai keputusan yang lain bagi mereka.

Sayyidina Musa a.s. menginjak dengan kakinya dan menyebabkan semua semut mati. Siapapun yang terlibat bencana-musibah, khususnya ketika tenggelam, Nabi (s.a.w.) berkata, “Barang siapa meninggal tenggelam atau meninggal karena kebakaran adalah mati shahid.” Karena Allah mengirimkan peringatan Nya kepada hamba-Nya.. Ia Yang Maha Esa, yang membuat bumi berputar pada sumbunya, tak seorangpun dapat mengatakan apapun kepada-Nya, itu adalah KehendakNya, Dia dapat membuatnya berputar ke arah sebaliknya atau berhenti berputar atau menghancur leburkannya.

Segala sesuatu memuja/memuji (tasbih) kepada Allah SWT, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka.

Mengapa ketika seseorang berbicara, kamu mendengar. Suara itu datang dalam sebuah getaran dan itu memasuki telinga, yang di dalamnya terdapat tiga tulang dan tulang-tulang ini kemudian mengetuk-ketuk pada sebuah tabung keong (spiral) yang berisi banyak sekali syaraf, dan dengan cara inilah getaran/ gelombang tadi ditangkap oleh syaraf itu.

Dan ketika kita berbicara kita menimbulkan getaran gelombang sehingga kita bisa mendengar.

Lalu mengapa kita tidak dapat mendengar apapun yang sedang bertasbih.

Telinga kita tidak dibersihkan atau tidak diselaraskan (tuned). Tidak mereka tidak menyelaraskannya (tuned). Itu artinya getaran gelombang berbeda yang dikeluarkan oleh mineral dan ciptaan ini. Bumi memiliki tasbihnya sendiri, bulan memiliki tasbihnya sendiri dan apapun yang ada di bumi juga memiliki tasbihnya sendiri.

Kamu melihat walky-talkie ini yang kamu beli. Masing-masing memiliki frekuensinya sendiri.

Mereka dapat mendengar sesuai dengan frekuensi yang ditetapkan untuknya.

Allah menciptakan manusia untuk menciptakan mesin yang dapat mendengar berbagai aspek tubuh dan membacanya , mereka dapat membaca jantung dan membuat grafiknya. Kamu dapat melihat EKG (grafik) itu. Kamu hanya dapat mendengar sebuah suara menggunakan sebuah stethoscope; kamu dapat mengatakan secara umum apakah jantung itu dalam keadaan baik. Namun kadang-kadang mereka memasang sebuah alat disana untuk mengamati jantung. Apabila dia memperlihatkan grafik datar, apa itu artinya? inna lillah wa inna ilayhi raji`oon
Kamu tidak dapat mengetahui hal tersebut (meninggal) sampai garis itu datar (menunjuk angka nol).

Itu artinya setiap bintang memuji Allah, dan setiap konstelasi, dalam vibrasi mereka masing-masing. Itulah sebabnya mereka menerima vibrasi ini dari kejauhan. Itu artinya mereka ada pada frekuensi yang berbeda.

Ma zaala abdee yataqarabu ilaya bin-nawaafil hatta uhibuh. Fa idha ahbabtahu kuntu sam`aulladhee yasma`u bihi wa basar-ulladhee yubsiroo bihi wa yadah-ulladhee yabtashu bihi wa rijlah-ulladhee yamshee bihi…

“HambaKu mendekatiKu melalui ibadah sunnah sampai Aku menjadi telinganya yang dengannya dia mendengar ….”

Itu artinya getaran itu dapat didengar oleh hambanya. Itu yang membedakan awliya dari orang biasa (normal). Itu getaran dengan jenis berbeda, seperti halnya cahaya ultra violet (yang tak dapat dilihat mata biasa). Dan itu bukan hanya getaran dengan jenis yang berbeda namun itu (juga) bahasa yang berbeda.

“Kamu tidak dapat mengerti tasbih mereka” Itu artinya mereka berbicara dengan suatu bentuk bahasa.

Lihatlah pada komputer, terdapat berapa macam bahasa di sana? [200, 300]
Apa saja bahasa itu? Dapatkah kamu menyebutkan beberapa di antaranya?

Dan apa yang dilakukan mereka agar berbagai bahasa itu dapat saling dipergunakan untuk berbicara satu sama lain, mereka menciptakan sebuah perangkat lunak (software) untuk saling berbicara antara satu dengan lainnya. Mereka semua berbeda frekuensinya tetapi perangkat lunak itu dapat ber-interaksi dengan semua bahasa yang berbeda itu.

Jika itu dapat dilakukan dengan perangkat lunak (software), apakah kamu berpikir bahwa Allah tidak dapat memberikan perangkat lunak yang demikian itu kepada Rasul-Nya yang melakukan Isra dan Mi`raj.

Begitu juga terdapat begitu banyak bahasa yang dapat dilihat dan dimengerti oleh mereka yang mewarisinya dari Rasul (s.a.w.).
Itu harus kamu mengerti …

Kadang-kadang kamu melihat pertunjukan di panggung dan disana ada seorang tukang sulap. Tukang sulap itu mengambil dari topinya seekor kelinci. Berapa banyak? Dia terus saja mengeluarkan (kelinci itu). Atau dia melambaikan tangannya dan dia membuat seseorang raib.

(Ilmu) Itu didapat dari dua malaikat Sulayman.

Mereka mengikuti apa yang diberikan (tiruan atau palsu) oleh shaytan melawan kekuatan Sulaiman: shaytan, bukan Sulaiman a.s., yang mengajari manusia ilmu sihir, dan hal-hal seperti itu yang turun di Babylonia kepada malaikat Harut dan Marut. Namun tidaklah mereka itu mengajarkan hal-hal seperti itu tanpa mengatakan: "Kami hanya untuk uji-coba (demo); jadi janganlah melakukan menyekutukan kepada Allah (musyrik)." Mereka (pesulap) itu belajar dari mereka (kedua malaikat itu) cara-cara untuk menimbulkan pertengkaran antara suami dan isteri. Namun mereka tidak dapat membahayakan seorang pun kecuali atas izin Allah. Dan mereka mempelajari apa-apa yang yang dapat membahayakan manusia, bukan yang menguntungkan manusia. Dan mereka tahu bahwa pesulap tidak memiliki saham dalam kebahagiaan di Akhirat. Dan buruklah harga yang diterimanya ketika mereka menjual jiwa mereka (kepada penjual sulap) itu, jika saja mereka mengetahuinya! [2:102] Wa labis ma sharaw bihi anfusahum… Allah berfirman bahwa mereka mengajari manusia bagaimana memecah belah manusia satu terhadap yang lain untuk menimbulkan kekacauan dan tidak memberi manfa’at satu kepada lainnya.

Apa yang dikerjakan para pesulap itu. Mereka merubah frekuensi cahaya yang sedang dipancarkan. Sehingga frekuensi itu… sehingga ketika mereka menggerakkan tangan mereka, mereka merubah frekuensi itu. Dan kemudian kamu tidak lagi melihat apa yang berada di panggung. Atau mereka memperlihatkan kepadamu frekuensi dari kelinci.

Jika demikian keahlian pesulap itu, bagaimana halnya dengan Rasul (s.a.w.)? Bahkan bagaimana pula dengan para sahabat. Sayyidina Umar r.a. dalam sedetik sudah sampai ke Saariya dari Madinah al-munawwarah ke Syams (Damaskus).

“dan hal-hal demikian itu sebagaimana turun di babylon kepada malaikat Harut dan Marut. Namun tidak lah mereka mengajarkan seseorang hal yang demikian tanpa mengatakan: "Kami hanya untuk mencoba; jadi janganlah musyrik."

Jika orang mewarisi dari shaytan, bagaimana orang berkepala persegi (keras kepala-wahabi) ini mengatakan bahwa tak seorang pun mewarisi dari Rasul (s.a.w.)? Dari mana mereka belajar ilmu yang seperti itu, tassawuf. Dan mereka menjadi begitu congkak sehingga mereka tidak dapat menangkap / melihat frekuensi demikian ini.

Mereka (pesulap) belajar dari mereka (shaytan) cara-cara untuk menanamkan konflik antara suami dan isteri.

Dan betapa sungguh buruknya mereka telah menjual diri mereka sendiri jika sekiranya mereka tahu.

Jika demikianlah halnya, segala sesuatu memiliki bahasanya masing-masing, apabila kamu memiliki hati yang benar murni bersih, alaa bi-dhikrillah tatma’in al-quloob. "Mereka yang beriman, dan hatinya mendapatkan ketenangan (kepuasan) dalam mengingat Allah. Karena sesungguhnya dalam mengingat Allah hati mendapatkan kepuasan. [13:28]

Allah memberikan sebuah bahasa kepada bumi dan memerintahkannya untuk memujaNya (bertasbih) terus-menerus di daerah tertentu, karena telah terjadi terlalu banyak kerusakan disana. Ketika pepujian-tasibh itu dimulai, itu menimbulkan terlalu banyak gelagak (seperti mendidihnya air). Kaana tastajeer.

Bumi menangis, memohon Allah swt dan mendidih memohon bantuan langit pada malam itu. Memohon kekuatan langit untuk turun ke bumi. Memohon Allah untuk mengirimkan Awliya-Nya, untuk mengirimkan untuk mengambil kerusakan itu. Memanggil Imam Mahdi.as untuk datang. Dan suara itu datang dari daerah itu. Daerah Indonesia itu, terdapat banyak sekali Awliya disana, terdapat banyak sekali jin Muslim disana. Di seluruh daerah itu, Thailand, India, Sri Lanka, Samudera India. Mereka memohon dikirimkan kekuatan langit dari atas. (Bulan) Hajji akan datang. Dunia…. Kebanyakan hadist (tentang Hari Akhir) telah terjadi. Lihatlah dalam kitab hadist, Sahih Muslim dan Bukhari. Dunia datang kepada akhirnya.

Mereka berdoa dan berdoa dan berdoa begitu banyak dan (doa) itu membumbung ke angkasa dari daerah itu. Mereka yang mengetahui bahasa getaran itu, dikaruniai kesucian, mereka tahu apa yang sedang terjadi. Janganlah menganggap gempa bumi datang secara acak seperti itu. Mereka mengatakan di daerah tersebut terdapat zona-area gempa bumi. Disitu adalah daerahnya (zona-area) awliya, dan jin. Itu adalah stasiun-pos utama para awliya dan jin. Mereka adalah yastajeeroona billah.

Itu hanya sebuah goncangan kecil tunggulah goncangan yang lebih besar lagi. Ketika seluruh bumi ini bergetar (tergoncang) serentak. Wahai mu’min mencobalah untuk belajar bahasa bumi, matahari, rembulan. Belajarlah bahasa alam semesta. Maka kamu akan berkata seperti (kata) Rasul (s.a.w.), “Jika kamu tahu apa yang aku tahu kamu akan lebih banyak menangis dan lebih sedikit tertawa.”

Kami bukan diciptakan hanya untuk mengejar keinginan (hasrat) buruk.

Semoga Allah melindungi kita dari (bencana) besar yang sedang mendatangi. Rasul (s.a.w.) berkata, “ akan banyak gempa bumi terjadi pada hari akhir.”

Empat tahun yang lalu Mawlana S.Nazim (q) mengatakan kepada saya, “Anakku, akan datang suatu hari dalam masa mendatang yang sangat dekat ini, dimana kamu akan mendengar bahwa 100,000 meninggal, 500,000 meninggal, sebuah kota lenyap.”

Muhyiddeen ibn Arabi (q) berkata bahwa akan datang satu waktu dimana orang akan berjalan di atas mayat. Kini kamu menyaksikannya. Tidak seorang pun percaya kepadanya, bahkan mereka masih bicara buruk tentang dia.

Apa yang kamu pikirkan ketika (bencana) yang besar datang, idha zulzilat al-ardu zilzalaha.

Kita harus mencoba sebaik-baik yang dapat kita lakukan. Kita bukan Sahaba, kita bukan Awliya. Karena kamu lemah dan tak berdaya, inna ma `amaalu bin-niyyaat. Setiap perbuatan tergantung dengan niat (tujuan)-nya.

Kamu hanya harus menetapkan niat (saleh) kamu. Kita tidak dapat berbuat apa yang diperbuat Rasul (s.a.w.). Kita tidak dapat berbuat apa yang diperbuat Sahabat. Kita tidak dapat berbuat seperti yang diperbuat Awliya. Kita hanya dapat melakukan seperti yang dilakukan semut.

Bumi masih memohon berlindung kepada Nya terhadap kerusakan yang sedang berlangsung hingga hari ini. Resort (lokasi tempat hiburan) itu adalah lokasi tempat mereka melakukan kerusakan. Kini mereka tidak lagi berada disana. (Aceh-red)

Kini mereka membangun resort di banyak lokasi di Teluk (Gulf). Mereka membuat sebuah resort di Gulf yang terdiri dari pulau-pulau yang menyerupai berbagai bentuk seluruh bumi. Dan mereka menjual rumah disana, sehingga kamu dapat membelinya, sebagai contoh, di Pulau Somalia, ada sebuah rumah (resort) disana. Dan segala macam pelacuran dan perselingkuhan dan mabuk-mabukan sedang berlangsung disana. Itu juga mendatangi mereka. Allah tidak meninggalkan mereka. Siapapun yang melawan Allah, Allah akan melawan mereka. Semoga Allah menyelamatkan kita dan menyelamatkan kita dari orang yang berbuat kerusakan.

Bi-hurmatil fatiha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar