Senin, 21 Desember 2009

Menggapai Langit Dengan Bahan Bakar Dzikir

Menggapai Langit Dengan Bahan Bakar Dzikir
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Cyprus 2006 (dari www.sheikhnazim.com)
Ditranslasi dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim

Rosulullah Saw mengatakan bahwa seharusnya kalian berkata kepada masyarakat
umum sesuatu yang dapat dimengerti oleh mereka. Jika mereka tidak dapat
mengerti, maka apa yang kamu katakan adalah Kesia-siaan. Kemubaziran adalah
teman syetan. Haji Ismail menanyakan pada saya tentang Ruh (Soul), dan meminta
saya untuk menjawab dengan sesuatu yang mudah dimengerti dan mudah diingat. Ini
juga berarti sebuah pertanyaan pengetahuan (As suaatu nisful ilm). Jika
seseorang tidak mengetahui sesuatu, seseorang tidak akan membuat pertanyaan
tentang suatu hal.

Jika seseorang ingin memiliki pengetahuan tentang sesuatu hal, dia harus sudah
memiliki pengetahuan dasar tentang hal tersebut dan kemudian bisa membuat
pertanyaan tentang hal tersebut untuk menjadikan pengetahuannya meningkat
menjadi sebagai sebuah keyakinan/kepastian (knowledge of certainity). Ada banyak
tingkatan dalam kepastian/keyakinan. Jangan berfikir bahwa kalian akan mencapai
"Keyakinan yang Sempurna" hanya dalam satu langkah. Kalian bisa menggapai
"Keyakinan Sempurna" secara gradual, setahap demi setahap.

Suatu ketika seorang Muadzin melakukan panggilan sholat dan meneriakkan
"Allahu Akbar", Mansoor al-Hallaj (Semoga Allah Memberkatinya) berteriak "Oh
pembohong". Masyarakat yang mendengar menangkapnya dan membawanya ke pengadilan
dan melaporkan kepada hakim bahwa dia (Mansoor al-Hallaj) meneriaki muadzin
sebagai pembohong ketika sang muadzin meneriakkan "Allahu Akbar". Al-Hallaj
menjawab, " Ya..., saya panggil dia seorang pembohong". Hakim berkata, " Apa
maksudmu ?, bagaimana kamu tahu kalau dia seorang pembohong". Mansoor al-Hallaj
menjawab, " Datanglah padaku, kalian semua yang ada disini". Mereka semua
mengikutinya menuju suatu tempat pandai besi dimana ada sebuah besi besar
disana.

Al-Hallaj kemudian berdiri diatas besi tersebut dan berteriak "Allahu Akbar".
Besi tersebut mulai mencair dan mengalir seperti air, kemudian al-Hallaj
berkata, "Jika dia dengan sungguh2 meneriakkannya (Takbir), menara masjid itu
akan runtuh, karena itu saya panggil dia seorang pembohong. Dia tidak
mengucapkannya dengan Keyakinan, Jika dia melakukannya dengan keyakinan, segala
sesuatu yang tidak hidup akan mengerti dan akan mencair seperti air. Karena itu
Keyakinan (Certainty) adalah sangat penting bagi orang2 yang beriman.

Kalian tidak akan mencapai keyakinan dengan hanya melalui membaca buku. Saat
ini begitu banyak orang pintar / ulama / scholar dan begitu banyak Doktor hasil
dari buku2 (Doctors of letters) melebihi era-era sebelumnya, tetapi tidak ada
Keyakinan dalam pengetahuan/ilmu2 mereka. Mereka tahu hanya melalui lidah mereka
tetapi tidak dari hati mereka. Sedangkan Keyakinan itu melalui hati dan membuat
seseorang akan terus berproses memperbaiki dirinya untuk menggapai
stasiun-statiun langit. Jika tidak ada keyakinan tingkatan kalian akan selalu di
level bawah.
Terkait perihal "Ruh", ini adalah sebuah samudera rahasia. Kalian tidak bisa
memasukkan rahasia samudera ke dalam segelas cangkir. Bahkan jika kalian mencoba
melakukannya, itu akan sia-sia. Ya..., kapasitas kita memang terbatas.

Hanya setetes kecil saja dari samudera itu akan mencukupi untuk dibagikan
kepada semua manusia, bahkan mungkin berlebih. Selama ini ruh terpenjara dengan
tubuh fisik kita, walaupun hanya sedikit telah memberikan banyak hal pada
manusia. Hanya dengan setetes kecil, dapat diterima dan terbagi pada setiap
orang. Dari setetes kecil itu telah membuat kalian bisa melihat, mendengar,
mencium, mengecap, berbicara, menyentuh, memegang, berjalan, merasakan dan
akhirnya dapat memahami.

Bagaimana itu terjadi kalian bisa melihat, mendengar, mencium, merasakan,
berbicara dan memahami? Kalian bisa mengangkat tangan dan menurunkannya kembali,
kalian bisa menangkap sesuatu tetapi tidak tahu bagaimana itu terjadi. Kalian
berjalan, tetapi tidak tahu bagaimana kalian dapat berjalan.

Lihatlah dalam dirimu, dan kalian akan menemukan keseimbangan yang sempurna.
Ada 360 organ (inner and outer) yang masing2 memiliki fungsinya sendiri2. Ketika
salah satu dari mereka bekerja, itu tidak akan mencegah yang lainnya untuk
bekerja. Bagaimana mungkin bagi kalian untuk mengerti perihal "Ruh" melebihi ini
? Mungkin ketika Ruh kalian meninggalkan tubuh kalian dan kembali, mungkin
kalian akan mengetahui batasan2 lautan tanpa akhir itu.

Kalian akan mendapatkan banyak dan banyak lagi kebahagiaan yang tanpa akhir.
Semakin banyak kalian menggapainya, semakin banyak yang kalian inginkan yang
tidak akan pernah putus. Namun demikian, kalian akan selalu merasa puas ketika
kalian meminta lebih. Kalian akan selalu merasa haus, tetapi bukanlah kehausan
seperti yang sering kalian alami selama ini. Ini adalah sebuah kehausan dengan
kepuasan. Ini adalah kesenangan tanpa akhir untuk manusia, yang akan di berikan
terus-menerus (tanpa akhir).

Kalian saat ini tidak sedang dalam keadaan haus atau lapar, tetapi kalian
sedang merasa "haus dan lapar" untuk mengetahui samudera-samudera rahasia. Ini
bukanlah rasa lapar atau haus yang menyakitkan. Ini adalah sebuah rasa haus yang
menyenangkan. Sepertihalnya orang yang sedang jatuh cinta, dan cintanya semakin
meningkat dan terus bertambah. Selama cintanya meningkat, meningkat pula
kesenangannya dan ini tidak menyakitkan baginya. Semakin meningkat, semakin
banyak permintaannya. Ini sama dengan jiwa kita yang terus meminta dan meminta
lebih bagi dirinya dari samudera rahasia. Ya....,untuk menggapai lebih dan lebih
dari samudera ke samudera, dan menuju samudera tak bertepi. Ini akan terjadi
selamanya bagi jiwa kita.

Penjelasan ini begitu singkat. Tetapi saya kira pengertian kita akan ruh ini
adalah berharga meskipun masih sedikit. Kita berharap, semoga pengetahuan dan
pengertian kita akan ruh terus berubah dan bertambah, sepanjang kita terus
memperbaiki Dzikr kita. Karena melalui Dzikr akan membimbing kita kepada
samudera rahasia.
Jika seseorang ingin terbang melintasi awan, dia harus menggunakan pesawat.
Dia tidak akan dapat terbang dengan sendirinya, tetapi dia harus menggunakan
alat Bantu (Benda mati), seperti pesawat. Ini adalah kekurangan manusia, karena
ia bergantung pada benda mati untuk terbang. Dia seharusnya bisa melakukannya
dengan dirinya sendiri. Jiwa kita memiliki kekuatan tidak hanya untuk terbang
melintasi awan, tetapi juga melintasi angkasa bahkan luar angkasa. Tidak hanya
untuk menggapai alamat semesta, tetapi juga untuk menggapai sisi luar dari
semesta.

Kita memiliki kekuatan Jet, Mesin Jet, tetapi kita tidak memberikan bahan
baker pada mesin jet kita. Karena itu kita hanya bisa berlari di atas permukaan
bumi. Apakah bahan bakarnya ? Bahan bakarnya adalah Zikr. Syetan saat ini
berusaha mencegah masyarakat untuk melakukan Zikr. Masyarakat mengatakan bahwa
Zikr adalah sesuatu yang baru (Bid'ah / Innovation) dan karena itu mereka tidak
mau ber-Zikr. Zikr adalah bahan baker bagi "Ruh" untuk terbang melintasi
angkasa, untuk terbang melintasi semesta, dan untuk menggapai surga-surga.
Kalian tidak akan dapat menggapainya dengan cara lain, kecuali dengan Zikr.
Bihurmati Habib, Al-Fatihah.

Wa min Allah at Tawfiq

Wassalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar