Senin, 21 Desember 2009

Perebutan Warisan dalam Keluarga dan Tanda-tanda Kiamat


Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani (qs)
Hari Jum’at, 5 September 2008
Fenton, Michigan-Amerika Serikat

Para ayah dan ibu bertengkar … Untuk apa mereka bertengkar?
Memperebutkan harta warisan. Harta warisan menjadi masalah.
Awliyaullah, apakah yang mereka lakukan? Para orang tua memberikan
harta waris sebelum wafat agar anak-anak mereka tidak bertengkar. Atau
para orang tua membagikan harta warisan tapi bukan kepada anak-anak
mereka. Mereka memberikannya kepada orang lain.

Jadi, untuk apa mereka bertengkar? Untuk memperebutkan harta warisan.
Meskipun berasal dari ayah dan ibu yang sama, anak-anak itu pun mulai
bertengkar. Jadi, uang kalian menjadi musuh kalian. Harta yang kalian
tinggalkan menjadi kutukan (fitnah) atas kalian di dalam kubur.
Karena, kalau anak-anak menerima harta waris dan menggunakannya untuk
kepentingan yang jahat atau untuk narkoba atau hasrat-hasrat buruk
lain, maka harta waris menjadi fitnah atas kalian didalam kubur. “Ya
Rabbi, saya tidak melakukan itu!”

Lalu mengapa kalian tidak memberikannya dijalan Allah SWT? Mengapa
kalian malah memberikan harta itu kepada mereka? “Saya tidak tahu.”
“Baiklah, Kami mengampunimu. Lain waktu jangan mengulangi lagi ya?!”
(para hadirin tertawa). Kalian sudah ada didalam kubur. Apakah yang
bisa menyelamatkan para orang tua? Jika anak-anaknya sholeh, maka
dapat menyelamatkan orang tua didalam kubur. Grandsyaikh -semoga Allah
merahmati jiwa beliau- pernah bercerita, di desa beliau ada orang yang
paling bengis didesanya meninggal dunia. Orang-orang menguburnya dan
tidak seorang pun yang berkenan mendo’akannya kecuali seorang imam.
Karena yang meninggal itu seorang Muslim, maka (seharusnya) mereka
mendo’akannya. Mereka mendo’akan dan segera menguburkannya. Dan diarea
pekuburan itu selalu bersalju. Dan Grandsyaikh berkata, “Ketika
memasuki pekuburan, kalian akan melihat salju dimana-mana kecuali
dikuburan itu. Di kubur itu salju meleleh. Karena hebatnya api yang
menyiksanya didalam kubur. Salju pun tidak bisa tetap beku.” Dan
Grandsyaikh berkata, “Mereka biasa mendengar suara seperti rintihan
seseorang ketika dipukul—atau kalian hukum, atau kalian siksa. Apakah
yang terjadi ketika kalian meninggalkan orang yang sudah kalian siksa?
Dalam bahasa Arab kami menyebutnya, “aneen,” dia menangis dengan
rintihan kesakitan. Laki-laki itu merintih karena hebatnya siksa
didalam kubur. Setelah 7 tahun, kami tidak mendengar suara-suara itu
lagi dan salju menutupi kuburannya.

Orang-orang terkejut. Apa yang terjadi? Mereka mulai mencari tahu.
Mereka datang ke Grandsyaikh dan bertanya, “Tuan Syaikh kami, apa yang
telah terjadi?” Dan Grandsyaikh menjawab, “Pergi dan tanyakanlah
kepada isterinya.”

Mereka pun menemui istri laki-laki itu dan bertanya, “Apakah yang
telah terjadi? Kami tidak mendengar rintihannya lagi? Itu artinya
hukumannya telah berhenti.
Wanita itu menjawab, “Kemarin aku mengirim anakku yang hari ini
berusia 7 tahun - aku sedang mengandungnya ketika suamiku meninggal-
ke tahfizul Qur’an, tempat penghafalan al Qur’an. Tidak seorangpun mau
menerimanya karena kami tidak punya uang. Kecuali seorang imam. Imam
itu berkata, “Demi Allah, aku akan mengajarinya.” Dan hari ini adalah
hari pertamanya disekolah dan sang imam mengajarinya, “Bismillahir
Rahman ir Rahim, Bismillahir Rahman ir Rahim, Bismillahir Rahman ir
Rahim.”

Kemudian, mereka kembali datang ke Grandsyaikh dan berkata, “Itulah
apa yang isterinya katakan kepada kami.” Grandsyaikh menjawab dengan
penglihatan mata bathin beliau, “Allah memberikan inspirasi ke dalam
hatiku untuk menjawab pertanyaan kalian yaitu, “Bagaimana pun Aku
adalah Tuhannya, tidak tega Aku menghukum seseorang ketika anaknya
menyebutkan Nama-Ku.” Dimana Rahmat-Ku. Aku tidak dapat menghukum
seseorang saat anaknya menyebut Nama-Ku.

Jadi, apa yang akan terjadi dengan harta warisan kita? Lebih baik
diberikan kepada seorang yang jauh dari kalian. Namun ini sulit.
Kalian memberikan beberapa bagian dari harta waris kepada anak-anak
kalian, namun pastikan kalau kalian melakukan sesuatu yang terbaik
bagi kaum Muslim. Dengan cara ini, kalian tidak akan ditanyai.
Segalanya kalian berikan kepada anak-anak—kalian tidak tahu apa yang
akan anak-anak lakukan dengan warisan tersebut. Mungkin warisan
tersebut akan menjadi fitnah atas kalian. Anak-anak berlarian ke sana
ke sini -itulah mengapa kalian lihat kalau awliyaullah tidak menyimpan
apa-apa. Awliyaullah berusaha memberikan harta mereka disana sini -dan
orang-orang tidak dermawan. Ketika kalian minta orang lain untuk
bersedekah, mereka tidak mau. Tangan mereka digerakkan sebagai tanda
penolakan. Yah. Mereka menggerakkan tangan -mereka tidak mau. Tetapi
saat kalian minta, anda memohon kebaikan orang itu — (tapi hakekatnya)
anda tengah berbuat kebaikan kepada mereka. Bukan mereka yang berbuat
baik kepada anda. Kebaikan itu bagi mereka sendiri. Karena saat
memberi (sedekah), mereka memberi (sedekah) di jalan Allah. Mereka
tidak mau memberi meski kau meminta, maka paksa mereka untuk memberi
(sedekah). Sebagian orang berkata, “Jangan paksa orang lain untuk
bersedekah.” Tidak begitu, paksalah orang lain untuk bersedekah!
Karena Allah SWT berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka.” “Ambillah.”
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللّهُ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’ alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [At Taubah (9) :103]

Khudh, ambillah, khudh min amwaalihim sadaqa. Dengan maksud apapun.
Karena mereka tidak ingin memberi (sedekah). Mereka tidak mau
bersedekah, tidak apa-apa. Jika mereka tidak punya -mereka berkata
“Kami tidak punya,” ini tidak mengapa. Pergilah membersihkan masjid.
Pergilah membersihkan dapur diruang bawah sana. Tetapi tidak
seorangpun yang mau membersihkan. Bersihkan tempat mengambil wudhu
-tidak seorang pun yang mau membersihkan. Semua orang akan melemparkan
pekerjaan itu kepada orang lain. Kalian tidak punya sesuatu untuk
diberikan, jadi setidaknya kalian bisa memberi dengan membersihkan masjid.
Ini sebuah masjid. Jadi, itulah permasalahannya. Yaitu, kita tidak
ingin memberi dan kita tidak ingin dikutuk. Baiklah, kalian tidak
dikutuk apabilan Allah SWT ridho dengan kalian, yaitu saat kalian
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi Ummat, bermanfaat bagi
orang-orang beriman, bermanfaat bagi kaum Muslim dan bahkan bagi kaum
non-Muslim. Sebuah amal adalah kemurahan hati baik bagi Muslim dan
non-Muslim.

Jadi, harta warisan menjadi masalah dan membuat pertengkaran antar
saudara. Sebagaimana aku katakan tadi, “Satu dari Tanda-tanda Hari
Kiamat yang Rasulullah SAW pernah katakan adalah bahwa dalam satu
rumah yang sama, meja makan yang sama tempat anggota keluarga makan
bersama-sama dan semua anggota keluarga saling menggunjing di
belakang. Kalian tidak setuju? Orang ini adalah komunis, orang ini
adalah kapitalis. Orang itu apa? Ekstrimis? Kalau orang ini apa?
Fanatik. Mereka semua saling bertengkar. Padahal mereka makan dimeja
yang sama, mempunyai ayah dan ibu yang sama. Dan suami bertengkar
dengan isteri, dan isteri bertengkar dengan suami. Katakan kepadaku,
sekarang ini dirumah manakah yang tidak ada pertengkaran? _____, apa
kalian bertengkar? Ha? Tidak ada rumah yang penuh kedamaian— atau
benar-benar damai. Tidak ada. Pasti saja ada sesuatu, setan datang
untuk menghancurkan keluarga.

Terutama dinegara-negara yang segalanya terbuka. Islam mengajarkan
disiplin, aturan-aturan. Kalian harus mengikuti aturan-aturan. Kalian
tidak bisa menaruh api dekat minyak—apa yang akan terjadi? Ledakan.
Kalian pergi ke pantai, laki-laki berada dekat wanita. Laki-laki
telanjang, wanita juga. Jadi, apa yang akan terjadi? Dan berapa banyak
kaum Muslim yang pergi ke pantai? Ha? Terlalu banyak atau terlalu
banyak?

Kemanakah kalian pergi? Ke pantai. Mengapa kalian pergi ke pantai?
Ingin berenang. Siapa saja yang ada disana? Apakah ada pantai khusus
laki-laki atau khusus perempuan? Tidak ada, yang ada pantai umum
dimana laki-laki dan perempuan boleh bebas datang. Jadi… Kalian
menaruh api didepan minyak, tentu saja akan terjadi kebakaran. Jadi
Setan datang menaruh api dekat minyak.

Apakah yang dapat kita lakukan? Kita lemah, para hamba Allah SWT yang
tak berdaya. Ada 2 buah jenis hasrat, yaitu syahwatul halal dan
syahwatul haram. Syahwatul halal adalah hasrat yang halal. Dan ada
hasrat yang haram. Manakah yang lebih kalian sukai? Yang halal atau
haram?

Syahwatul halal, shahwatul haram. Itu artinya, hasrat yang diijinkan
untuk diikuti tentu saja dengan cara yang halal dan hasrat yang
dilarang untuk kalian lakukan karena hasrat itu haram. Jadi hasrat
mana yang kalian sukai? Namun kalian tidak mempraktekkan hasrat yang
pertama (syahwatul halal). Kalian selalu beralih ke hasrat kedua
(syahwatul haram). Setan selalu mengarahkan kalian ke hasrat yang
kedua (syahwatul haram). Tidak mungkin menahan kalian di hasrat
pertama (syahwatul halal).
Setan berkata, “Oh, isterimu? Ah, jelek! Carilah isteri yang lain. Ada
wanita yang lebih baik dijalan.” Sebelumnya kaum laki-laki dan
perempuan memakai pakaian tertutup, mereka memakai pakaian-pakaian
yang longgar. Sekarang ini laki-laki dan perempuan mengenakan pakaian
yang sangat ketat. Jadi apakah yang Setan bisikkan kepada kalian?
Kepada kaum laki-laki setan membisikkan, “Oh, lihatlah wanita itu.”
Dan kepada kaum wanita setan membisikkan, “Oh, lihatlah pria itu.”
Bukankah begitu? Bisa saja wanita itu sedang berjalan dengan suaminya
atau laki-laki itu sedang berjalan bersama isterinya! Namun matanya
tidak tertuju kepada isterinya. Dimanakah mata laki-laki itu, Khan?
Ditempat lain. Ha. Itulah syahwatul haram.

Kalian pergi ke Inggris, ke Jalan Oxford, aku banyak melihat. Ada
seorang wanita yang tertutup dari atas hingga bawah, dia mengenakan
burqa. Seluruh tubuhnya benar-benar tertutup. Kalian hanya bisa
melihat matanya, pakaiannya berwarna hitam dan longgar. Aku terkesima.
Wanita itu mendorong kereta anak-anak. Dan suaminya berjalan
dibelakang wanita itu menggenakan celana pendek, tidak pakai topi, dan
berbaju lengan pendek. Kadang malah mengenakan t-shirt tanpa lengan.
Berjalan dibelakang wanita itu. Mengapa suami diijinkan berpakaian
seperti itu sedangkan istrinya tidak? Inilah syahwatul haram. Inilah
apa yang kita sebut —laki-laki itu ingin memegang kendali—dia ingin
memperlihatkan kejantanannya terhadap isterinya, namun tidak tidak
memperlihatkan kejantanannya terhadap dirinya sendiri. Semua orang
mempunyai masalah ini. Laki-laki itu ingin memegang kendali tapi
kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Jadi, disanalah setan datang
dan menyerang kita, pada titik-titik ini yang merupakan titik berat.
Semua orang mempunya sebuah titik berat dalam hatinya. Begitu titik
berat sampai condong, segera saja orang itu jatuh. Semoga Allah SWT
melindungi kita. Karena tanpa perlindungan, kita berada dalam keadaan
rugi. Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan diri kita. Semua orang
tahu apa yang dilakukannya. Terutama orang-orang Barat. Jangan tanya
berapa banyak mereka berkencan sepanjang hidupnya. Dia menunduk.
Berapa kali mereka pergi ke sini dan ke sana. Bukan hanya mereka, tapi
semua orang. Dan ini bukan hal yang besar. Kalian melakukan sesuatu
yang normal. Kalian berkencan, itu normal. Bukankah begitu? Itu
normal. Bagaimana Dr. Jamal, mereka menganggap kencan itu normal?
Karena mereka beralasan, jika tidak berkencan artinya mental kalian
terganggu. Kalian punya sesuatu yang salah disini (kepala), didalam.

Seorang murid yang muallaf berkata: Keseimbangan, Anda harus punya
pengalaman sebelum menikah.
MSH: Apakah ayahmu yang mengatakan hal itu?
Ya.

Mawlana Syaikh Hisyam: Jadi, kau berpengalaman? Karena saat kalian
sudah menikah [mereka berkata:] “Tidak ada lagi eksperimen. Kalian
harus melakukan latihan sebelumnya. Setelah menikah, latihan
selesai.”Berapa tahunkah yang kalian butuhkan untuk latihan? Ya, aku
terkejut. Aku melihat beberapa orang -kadang-kadang mereka muncul di
TV- yang tidak menikah. Mereka hidup bersama dan punya 3 atau 4 anak
dan mereka berkata, “Kami tidak menikah.” Mengapa kalian tidak
menikah? Kalian punya 3 atau 4 anak dari ibu dan bapak yang sama. Dan
karena surat kecil itu (surat nikah), kalian tidak perlu surat itu.
Mereka berkata, “Kau tidak butuh sehelai surat! Katakan saja aku
menikah tanpa surat.” Inilah yang mereka ajarkan dan bangga dengan
ajaran itu. Lihat bagaimana rendahnya mereka. Dan mereka bertanya,
“Dimanakah Tanda-tanda Hari Kiamat?”

Ketika Sayyidina Mahdi datang, yang pertama beliau akan lakukan adalah
mengadili 70.000 ulama. Ulama-ulama Muslim. Karena ulama tahu apa yang
salah, mengajarkan untuk menghentikan yang salah itu tetapi tidak
menghentikannya pada diri mereka sendiri. 70.000 orang ulama! Karena
orang-orang itu akan menolak ulama. “Keberatan atas perbuatan saya?
Datanglah, pukul, Yallah.” Menghukum dengan sebuah pedang spiritual.
Ucapkan, “Bismillahir Rahman ir Rahim.”

Zaman Mahdi nanti -sebagaimana diceritakan oleh Muhyiddeen Ibn Arabi-
dari 7 orang, maka 1 orang akan tetap hidup dan 6 orang akan tewas.
Apa artinya? 70% manusia akan tewas, 30% akan hidup. Muhyiddeen Ibn
Arabi berkata bahwa anak-anak muda dijalan berumur 7 tahun rambutnya
akan menjadi putih karena pemandangan menyeramkan yang mereka lihat.
Sayyidina Mahdi akan memerintah jin untuk mengangkat semua jasad dan
menguburkannya. Hanya orang-orang beriman yang tinggal. Dan Sayyidina
Isa datang. Sayyidina Isa datang setelah Sayyidina Mahdi; jika kalian
menghitungnya maka masa Sayyidina Mahdi selama satu setengah tahun.
Sayyidina Mahdi akan datang selama 40 hari, namun hari pertama
bagaikan 1 tahun, hari kedua bagaikan 1 bulan, hari ketiga bagaikan 1
minggu dan hari-hari lainnya seperti hari-hari yang normal. Jadi,
kalau kalian menghitungnya maka akan menjadi satu setengah tahun.
Kemudian Sayyidina Isa datang. Allah SWT menjadikan 1 hari bagaikan 1
tahun—Allah SWT mengulurnya. Bayangkan, bila satu hari tidak tidur.
Pada masa beliau, manusia tidak akan merasakan lapar. Satu gigitan
roti atau satu gigitan dari makanan akan cukup selama 40 hari. Kalian
tidak merasakan lapar dan haus, ini berasal dari barakah makanan.
Dikatakan bahwa saat Sayyidina Mahdi datang, dari kekuatan bumi
Sayyidina Mahdi akan memerintahkan bumi untuk mengeluarkan semua
kekuatannya, semangka akan tumbuh seperti sebuah pohon, tidak lagi
pada akar-akar kecil seperti tumbuhan kecil yang merambat. Tumbuhan
merambat ini akan besar dan semangka akan tergantung lurus ke atas
dari kekuatan yang dikeluarkan oleh bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar