Jumat, 25 Desember 2009

Pikiran Buruk



Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani


Tanya :
Apakah pikiran buruk berasal dari setan atau dari murid sendiri ?

Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani :
Ketika kalian menerima bay’at dari syaikh, maka beliau harus mengosongkan kalian dari segala perilaku buruk yang kalian miliki selama kalian tumbuh dewasa. Itulah mengapa jika seorang anak kecil datang pada syaikh dan tumbuh dalam lingkungan cinta syaikh, dia merasa tidak ada yang salah terhadap semua yang dilakukan oleh syaikh. Karena dia dibesarkan dengan cinta dan perilaku yang baik. Namun bila yang datang pada syaikh adalah orang dewasa yang sebelumnya dia dibesarkan dengan berbagai kritikan dan perilaku buruk maka hal itu masih tersimpan dalam hatinya.

Pada saat bay’at, syaikh mengosongkan hatinya dari semua trauma keburukan itu. Seperti komputer yang berisi berbagai macam informasi. Syaikh mengosongkan semua itu ketika kalian duduk di dekat beliau. Itulah sebabnya mengapa Mawlana syaikh Nazim mengatakan ketika pertama kali tiba di Fenton, Michigan : “ Duduk bersamaku selama satu jam lebih penting daripada mendengarkan pidatoku.”

Yang terpenting adalah mengosongkan hati dari segala macam kegelapan dan mengirimkan cahaya di hati kalian. Mengapa seorang syaikh melakukan sohbet dan dzikir ? Niat sebenarnya bukanlah untuk memberikan nasihat atau dzikir, tetapi agar murid-muridnya duduk bersama agar beliau dapat mengalirkan cahaya dan mengeluarkan kegelapan di dalam hati mereka.

Sebagaimana yang sering orang katakan, kelakuan buruk muncul dari pikiran bawah sadar menuju ke pikiran sadar. Bila muncul dari dalam hati maka kemudian dia menuju ke dalam pikiran. Jika sampai pada pikiran maka kalian mengingatnya dan mengalami pikiran-pikiran buruk tersebut.

Dalam hati ada 5 tingkatan : qalb, sirr, sirr as-sirr, akhfa, khafa. Diantara qalb dan sirr ada sebuah ‘celah’ dimana setan dapat memasukkan bisikannya, dan dia tidak bisa memasuki yang lainnya. Inilah sebuah “tempat transaksi” dimana semua kelakuan dan pikiran buruk bersembunyi. Ketika syaikh membawa ‘bisikan-bisikan’ itu kedalam hati, maka hatipun mengenalinya, jika hati mengetahuinya, pikiranpun mengetahuinya. Jika hal ini timbul, maka segala macam ‘penyakit’ dan pikiran buruk tentang syaikh pun terangkat ke permukaan. Jika kalian tidak mempunyai pikiran-pikiran itu, syaikh membawa pikiran-pikiran dan ‘penyakit’ lain. Jika kalian tidak memikirkan hal itu, beliau ambil yang lain lagi. Berpikir akan menghalangi kalian. Dan harus dikeluarkan di kesempatan yang lain.

Jika pikiran-pikiran buruk datang, segera dan selalu ucapkan : Astaghfirullah. Satu-satunya obat bagi pikiran-pikiran buruk adalah : Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah… bahkan jika kalian harus mengucapkannya didepan syaikh ribuan maupun jutaan kali, ucapkan astaghfirullah. Walaupun kalian tidak paham akan pidato yang disampaikan syaikh, tidak masalah. Teruslah mengucap astaghfirullah , karena yang terpenting adalah menunggu saat syaikh memberikan sinar di dalam hati kalian.

Berusahalah untuk selalu memerangi pikiran buruk, seperti yang terus aku lakukan. Suatu hari Mawlana syaikh Nazim berkata “Saat yang membahagiakan bagi seorang syaikh bukanlah ketika melihat muridnya ibadah, dzikir, menghadiri suhbah, ataupun puasa. Namun ketika beliau melihat ke dalam hati muridnya, dan tidak ditemukannya prasangka buruk akan syaikhnya”

Begitu susahnya hal itu sampai dibandingkan dengan ibadah-ibadah utama lainnya Kita harus berhati-hati akan hal ini, khususnya terjadi dalam melaksanakan khalwat.

Bahkan jika kalian tidak punya pikiran buruk akan syaikh sebelumnya, namun ketika masuk dalam ruang khalwat, segala macam pikiran buruk dan merusak tentang syaikh menyerang kalian. Kalian bahkan tidak pernah membayangkannya hal itu bisa muncul dalam khalwat, kadang bahkan muncul dalam penampakan fisik. Seperti yang kami katakan sebelumnya, syaikh-lah yang memunculkan hal ini. Jika mereka muncul, buanglah jauh-jauh dan jangan mengejarnya atau mendengar apa yang dikatakannya.

Jika mereka katakan : “ Hati-hatilah syaikh mencoba menipumu…” apa yang kalian harus jawab ? kadang kita menjawab dengan : “ Tapi syaikh tidak pernah menipuku.” Yang harus kalian katakan hanyalah : Astaghfirullah!

Jangan mengatakan : “tidak !” dan jangan memberi alasan, karena Ego akan menyeret kalian dengan mengatakan “tetapi….” Dan mengecoh kalian sampai kalian terdorong ke pojok dan akhirnya memaksa kalian mengatakan,” ya, kamu benar.”

Segera setelah pikiran-pikiran buruk itu muncul, katakan : “ Aku tidak mau mendengarnya. Aku ingin mendengar Tuhan-ku, aku ingin mendengar Nabiku dan aku ingin mendengar Syaikhku. Aku tidak akan mendengarkanmu, hei ego-ku!”

Karena pikiran buruk berasal dari ego atau dari setan, mengapa harus didengarkan ? Mengapa kita tidak mendengarkan pikiran-pikiran baik yang berasal dari Tuhan, Nabi dan Syaikh ? kalian tahu diri kalian sendiri dan mana yang harus dipilih. Ego kalian tidak akan memberi kesempatan kalian untuk mencintai syaikh. Jadi lupakan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar