Senin, 21 Desember 2009

Serial Fighting Against The Ego



Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Serial Fighting Against The Ego (Berperang melawan ego)

Tanya Jawab dengan Syaikh Nazim Mengenai Melawan Ego ( 1 )
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-HaqqaniLefke, Cyprus 2003


BismillahirRohman nirRohim

Tanya : Apa yang menjadi kesengsaraan spiritual terbesar dalam hidup Anda dan bagaimana Anda meresponnya? Apa yang telah menjadi tantangan terbesar dalam hidup Anda?

Jawab Mawlana Syaikh Nazim : Hal tersulit bagi saya adalah ego (nafsu) saya. Dan halangan tersulit di depan manusia adalah ego/nafsu mereka. Ego/nafsu tak pernah bertanya apakah ia memerlukan perbaikan atau tidak. Ego/nafsu selalu mengklaim, "Saya adalah sempurna dan mereka adalah tidak sempurna". Karena itu, dari awal hingga akhir Anda harus memerangi ego/nafsu Anda, agar ia menyerah dan menerima bahwa dirinya tidaklah sempurna. Kesempurnaan adalah bagi ruh-ruh kita. Kesempurnaan manusia tidaklah berdasarkan atas ego/nafsu mereka, karena ego/nafsu berasal dari dunia hewan, milik bumi, sedangkan kesempurnaan manusia adalah lewat ruh-ruh mereka, karena ruh berasal dari Langit. Tapi, selalu saja ego/nafsu kita berada di depan ruh kita dan berkata, "Saya sudah sempurna."
Kenapa Anda berada dalam kesempurnaan? Apa kesempurnaan Anda? Apakah dapat mengangkat beban yang berat ke atas adalah suatu kesempurnaan? Dapat berlari- itukah kesempurnaan? Untuk melompat- itukah kesempurnaan? Berenang- itukah kesempurnaan? Untuk membunuhi orang-orang- itukah kesempurnaan? Makan berlebihan, minum berlebihan, bersenggama berlebihan- itukah kesempurnaan? Tidak, itu semua bukan kesempurnaan! Ego/nafsu kita selalu berkata, "Oh, sang juara, mengangkat, bergulat, atau bertinju." Demikian pikir mereka. Semua itu hanyalah dari ego/nafsu! Apa itu? Itukah kesempurnaan bagi manusia? Sayangnya, manusia mengejar kebodohan itu. Itu semua bukanlah kesempurnaan.
Mereka hanya membuat-buat kesempurnaan. Kesempurnaan, kesempurnaan sejati hanyalah bagi ruh, dan mereka berlarian mengejar sifat-sifat yang menjadi milik binatang? Menyelenggarakan Olimpiade! Apa itu olimpiade, untuk apa ini? Orang-orang telah menjadi dungu saat ini, gila. Orang-orang abad 21, berlarian dari satu Olimpiade ke Olimpiade yang berikutnya. Apa itu? Itukah kesempurnaan? Memberikan medali, berbuat seperti ini, bertepuk tangan, kebodohan apa itu? Orang-orang telahkehilangan kesempurnaan sejati manusia yang dimilikinya lewat ruh-ruh mereka. Mereka mengejar ego/nafsu, dan ego selalu datang dan berkata, "Saya adalah sempurna". Sempurna untuk apa? "Karena saya dapat berlari 100 meter. Rekor baru, Juara." Ini adalah bodoh. Kebodohan macam apa itu?
Bagaimana orang-orang dapat mencapai kedamaian dengan kebodohan macam itu. Kedamaian membutuhkan kesempurnaan. Kedamaian datang dari kesempurnaan dan orang-orang malah berlari menuju arah yang lain. Ego/nafsu selalu melawan ruh. Ruh ingin pergi ke atas, ego meminta untuk turun ke bawah. Inijelas bagi Anda, Anda mengerti?

Tanya : Teks suci doa yang mana yang memiliki makna spiritual terbesar bagi diri Anda?

Jawab : Sebagaimana telah saya katakan padanya, kami berusaha untuk membawa manusia menuju jalan Surga. Dan target sejati kami adalah untuk menyelamatkan manusia dari tangan-tangan nafsu/egonya.
Ego dapat diumpamakan seperti gurita. Anda tahu gurita? Di laut. Guritamemiliki banyak tangan, jika menangkap sesuatu seperti ini. Tidak mungkin untuk menyelamat kan seseorang yang dibelit gurita, jika Anda tidak memotong semua tangan gurita itu. Anda tak dapat menyelamatkan nya. Dan ego adalah seperti gurita yang menutupi mereka, selesai. Jika tak seorang pun dari luar menolong mereka, mereka akan habis. Sang gurita akan memakan mereka. Dan demikian pula ego/nafsu kita memakan diri kita, dengan cara yang mengerikan.(Membaca semua juz), karena kamimemiliki Kitab Suci, 30 Juz, dan setiap juz memberikan suatu kekuatan untuk menyelamatkan manusia dari tangan-tangan gurita ego mereka. Karena itulah, kami menggunakan ke-30 juz, setiap 30 hari sekali(maksudnya mengkhatamkan 30 juz Quran setiap 30 hari, penj.) sekali lagi dan sekali lagi.

Tanya : Apakah maksud dari eksistensi manusia, tujuan dari hidup manusia?

Jawab : Anda boleh bertanya pada Sang Pencipta. Anda bisa bertanya pada Ia yang menciptakan manusia. Anda dapat bertanya? Ego Anda akan berkata, "Maksud dari penciptaan adalah untuk menikmati diriku sendiridengan makan, minum, dengan Olimpiade, dengan segala sesuatu- itu adalah maksud penciptaan." Bagaimana dengan ruh Anda? Tak ada ruh. Saya di sini? Saat saya ada di sini, Anda tak dapat bicara tentang ruh. Kapan saya mesti bicara? Saya tidak tahu. Anda mengerti?

Tanya : Apa yang menjadi komponen-komponen praktis dari suatu hidup yang suci?

Jawab : Hidup sejati adalah dengan ruh-ruh kita. Ego/nafsu akan habis dan musnah dengan kematian, sedangkan ruh-ruh kita tak akan pernah musnah dan lenyap. Jadi, hidup yang bahagia, hidup yang kekal, dan kekekalan adalah bagi ruh-ruh kita, bukan buat wujud fisik kita. Karena itulah, manusia mestilah mencari kehidupan kekal mereka, tapi halangan terbesar di hadapan mereka adalah ego/nafsu. Dengan ego/nafsu, manusia tak akan pernah mencapai kekekalan.

Tanya : Apa yang menjadikan suatu hidup suci?

Jawab : Dengan menyelamatkan diri Anda dari tangan-tangan nafsu. Jika Anda telah selamat dari ego/nafsu dan tangannya, Anda akan meraih suatu hidup yang suci. Hidup yang suci hanya melalui Langit, bukan di atas bumi. Karena itulah, orang-orang suci berada di Langit, manusia lain di atas bumi. Tanya :Apa yang menjadi pesan utama Islam kepada Muslim dan yang lainnya? Jawab : Seperti sudah saya katakan. Kami tidak membuat suatu perbedaan di antara manusia. Semua manusia memiliki badan yang dilengkapi dengannafsu/ego dan ruh. Dan ratusan ribu nabi-nabi telah datang, yang mereka inginkan hanyalah menyelamatkan manusia dari tangan-tangan gurita ego, dan membuat mereka bebas untuk naik ke Surga, ke kekekalan, menuju maqam kekekalan mereka.
Jadi, tidak ada perbedaan antara kenabian (nubuwwah) dan nabi-nabi. Target utama setiap nabi adalah untuk menyelamatkan manusia dari tangan ego mereka, tapi manusia selalu memperlakukan mereka dengan keburukan,dan berkata, "Kami tidak mau melakukan ini, kami bahagia dengan ego kami, dengan kesenangan-kesenangan fisik kami, kami bahagia. Kenapa kau menyuruh kami kepada jalan yang lain?" Non-Muslim memiliki ego dan nafsu, Muslim pun memiliki ego/nafsu, Non-Muslim mempunyai ruh, Muslim pun mempunyai ruh. Setiap orang yang membebaskan ruh mereka telah mencapai tujuan atau gelar sejati mereka.Jangan pernah memberikan otoritas (pengaruh/kekuasaan, penj.) pada manusia, jika mereka tidak berusaha untuk menyelamatkan diri mereka sendiri terlebih dahulu. Jadi, kami tidaklah memerangi Non-Muslim, kami berperang melawan ego-ego/nafsu-nafsu yang mencegah manusia mencapai maqam surgawi mereka, atau mencegah mereka meraih dasar hidup kekal mereka.
Tidak, kami bukanlah musuh dari siapa pun, bukan! Musuh kami, musuh bersama kita adalah ego-ego kita. Kenapa mesti saya memerangi Anda? Untuk apa? Itu adalah suatu kebodohan. Saya hanya ingin menyelamatkan Anda daritangan-tangan ego Anda agar Anda menemukan jalan Anda menuju hidup yang kekal.

Tanya : Adakah suatu kebajikan esensial, sifat-sifat baik yang menjadi pokok di mana kebajikan lainnya bergantung?

Jawab : Semuanya akan menjadi jelek dan memburuk, jika Anda mengikuti ego/nafsu Anda. Anda harus menyingkirkannya, karena nafsu/ego meracuni hidup kita. Jika Anda tidak menyingkirkan ego Anda, hidup Anda di sini dan di akhirat akan teracuni. Karena itu, yang terpenting adalah memerangi ego kita, untuk menyingkirkannya dan berusaha untuk melakukan apa yang ruh Anda perintahkan.

Tanya : Bagaimana Anda melawan ego Anda sendiri?

Jawab : Itu adalah ajaran-ajaran Langit, yang tidak dapat Anda pelajari di universitas mana pun. Tidak. Universitas hanya membesarkan ego kita, memberi gelar-doktor, magister, professor. Ini dan itu. Gelar-gelar itu hanya menyenangkan ego kita, membuat ukuran ego menjadi semakin dan semakin besar. Kami ingin untuk membuat ukuran ego/nafsu menjadi makin kecil, kecil, kecil, sampai sini.

Tanya : Apa yang Anda yakini di dunia ini?

Jawab : Sang Pencipta tak pernah berubah, dan Langit/Surga pun tak pernah berubah. Apa yang menjadi atribut Sang Pencipta, tak ada yang berubah, sedangkan segala sesuatu kini hari demi hari, jam demi jam,tengah berubah. Hanya yang tak berubah merupakan hakikat-hakikat. Di luar hakikat-hakikat, segala sesuatunya akan berubah. Suatu laut adalah laut yang sama, tapi gelombang dan ombak membuatnya selalu berubah di permukaannya, tapi samudera-samudera adalah tetap. Tak ada perubahan. Tapi Anda harus melihat permukaannya, yang selalu diubah oleh angin setiap saat. Sedangkan samudera (ocean), hakikatnya adalah tsabit, tetap, keyakinan. Bila anda bahagia dengan jawaban-jawaban ini Professor?
Anda boleh mengarang suatu buku. Jika ada orang yang keberatan dengan buku itu (yang berisi jawaban-jawaban Mawlana Shaikh Nazhim, penj.), maka saya di sini akan menerangkannya. Terbuka bagi Anda, dan semoga Anda juga beruntung untuk menemukan seorang wanita yang cantik sebagai istri. Kini, Anda akan pergi berkeliling untuk bertanya pada banyak orang tentang hal-hal ini? (Pemimpin-pemimpin dari komunitas-komunitas agama lainnya) Anda boleh bertanya pada siapa pun- itu adalah timbangan yang benar, yang kami berikan pada Anda- untuk menemukan apakah itu benar atau tidak. Anda boleh membandingkannya, Anda tak akan pernah gagal,tidak. Gunakan meter ini, timbangan, ukurlah, ini cukup bagi Anda, jangan khawatir.


Tanya : Bagaimana Anda menenangkan seseorang yang tengah menderita?

Jawab : Sebagian besar dari penyakit mereka sekarang adalah penyakit-penyakit yang biasa disembuhkan di rumah sakit jiwa. Mereka butuh rumah sakit jiwa. Manusia abad 21, satu demi satu memerlukan untuk datang pada saya, karena saya adalah direktur rumah sakit jiwa internasional. Saya harus memeriksa, apakah seseorang sehat, lalu saya dapat merawat


Melawan Ego dan Servanthood / Penghambaan ( 2 )
(Serial Fighting Against The Ego 2)
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Damascus, London, Lefke Cyprus 2004


Bismillah hirRohman nirRohim

Tanpa kecuali, segala sesuatu yang baik maupun buruk adalah ujian bagi umat manusia karena mereka telah terpilih sebagai hamba-hamba Tuhan. Seorang astronot tidak dapat terbang mengangkasa tanpa ujian yang sulit dan harus melewati pendidikan terlebih dahulu. Apalagi untuk mencapai surga. Bila kalian ingin meninggalkan level binatang, kalian harus diuji hingga kalian diterima oleh Awliya / saints, lalu oleh Rasulullah sallallahu alaihi wassalam, dan kemudian oleh Allah swt. Kemudian Dia menjadikan kalian sebagai seorang hamba Tuhan.
Perhatikan diri kalian. Tinggalkan level binatang, lalu raihlah surga.
Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya, “Dengarkan Aku dan Nabi terakhir-Ku yang diutus untuk menyempurnakan dan mempersiapkan kalian untuk pengabdian ilahiah kepada-Ku.” Apakah kalian menyadari hal itu?! Semua tercipta dengan tujuan tertentu. Keledai untuk membawa beban kalian. Anjing untuk menjaga kalian. Domba untuk makanan dan minuman kalian. Lalu untuk apa kita diciptakan? Tak lain untuk pengabdian ilahiah!
Islam datang untuk membersihkan manusia. Bila kalian memohon untuk menjadi orang yang bersih, maka katakanlah pada Allah, “Aku budak-Mu.” Tetapi Yang Mahakuasa tidak menginginkan kita menjadi budak-budak-Nya. Dia berfirman, “Aku memberi kalian kehormatan agar menjadi hamba-Ku bagi Keberadaan-Ku.” (Jadi kalian harus bangga dengan hal ini, seperti halnya kalian bekerja untuk seorang raja).Dia berseru pada kalian, “Datanglah dan ambil bagian dalam penghambaan yang suci, wahai hamba-Ku. Ke mana kalian berlari? (Menuju suatu kehidupan yang kotor, ego yang kotor, dan mengikuti Setan). Mengapa kalian menolak. Jangan menolak! Orang-orang telah kehilangan akal mereka, atau mereka tidak menggunakan pikirannya hingga membiarkan mereka dihancurkan. (Manusia mungkin hanya menggunakan 10% dari akalnya).
Kalian telah diciptakan dan dianugerahi akal agar dapat digunakan seluruhnya. Mengapa tidak digunakan? (Karena 10% sudah cukup untuk memenuhi keinginan fisik kalian. Selesai!) Dan mengapa kita diberikan yang 90% itu? Porsi yang besar, yang tidak kita gunakan ini dimaksudkan untuk penghambaan ilahiah. Bagian terbesar dari akal kita adalah untuk mempersiapkan diri kita, perasaan, raga dan jiwa kita untuk menjadi hamba yang sempurna di Hadirat Ilahi. Tetapi kita tidak memeliharanya dan malah meninggalkannya.
Manusia meninggal dan paling tidak dua pertiga dari akal mereka tidak pernah dipakai. Kita pastilah hanya menghamba pada Keagungan-Nya sebentar saja. Mohonlah kekuatan yang lebih dari-Nya, untuk bersedia bagi-Nya, dan bukan untuk dunia. Bila kalian mengucapkan, “Laa ilaha illallaah, Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh,” dan kalian menerima Nabi Muhammad saw sebagai hamba Tuhanmu, kalian juga harus mengucapkan, “Wahai Tuhan kami, Aku juga hamba-Mu.” Kalau tidak, maka tak ada persaksian. Tidak. Tidak diterima.
Adalah suatu kearifan dari thariqat sufi ini untuk mengucapkan kata-kata tersebut. Untuk mengucapkan, Aku juga hamba-Mu.” (Penghambaan kepada Nabi Muhammad saw bukanlah masalah). Ego kita memberontak seperti binatang dan tidak rela menjadi hamba. Ambillah hanya yang perlu dari kehidupan ini dan tinggalkan sisanya untuk melayani Allah swt.
Ego kalian meminta sesuatu yang tidak mungkin dengan mengatakan “Mengapa?” Dia sendirilah yang tahu mengapa. Kalian tidak dapat bertanya. Kalian adalah hamba-hamba-Nya dan Dia adalah Tuhan. Menerima Kehendak-Nya dan tidak mempertanyakannya adalah langkah pertama menuju akhlak terpuji. Jangan pernah melupakan tanggung jawab dan kedudukan kalian sebagai seorang hamba. Didalam Al-Quran disebutkan, “Setiap hari Dia berbuat dan bertugas”. “ Kulla yawmin huwa fii sya`nin”. Kita harus membiarkan apa yang menjadi milik Tuhan Yang Mahakuasa dan tidak berkata, “Mengapa begini?” atau “Aku tidak setuju dengan itu.” Kata-kata seperti “mengapa” atau “tidak” merupakan sifat Setan yang berasal dari ego.
Kita berusaha untuk menjadi seperti yang Dia kehendaki. Seperti ketika seorang tentara berkata pada atasannya, “Siap Pak.” Tetapi kita tidak sepatuh itu kepada Yang Mahakuasa. Tidak! Kita selalu memberontak, keberatan, melawan dan tidak setuju dengan-Nya. Menurut adab yang baik, kita harus mengatakan, Seperti yang Engkau kehendaki,” walaupun terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagi kalian. Pada hakikatnya, kalian tidak dapat berbuat apa-apa; jadi menentangnya pun menjadi sia-sia saja. Menentang Kehendak Tuhan kalian adalah tak masuk akal, dan sekalipun kita telah mengetahui hal tersebut, tetap saja kita tidak pernah meninggalkan kebiasaan buruk dan ego yang buruk ini.
Hamba yang beradab adalah hamba yang tidak pernah mengatakan, “Tidak!” dan tak pernah bertanya, Mengapa ini harus terjadi?” Kalian boleh saja mengucapkan kata-kata seperti itu, namun ketahuilah bahwa kalian berbicara dengan Dia yang Kehendak-Nya melebihi kehendak kalian. Bila kalian berkata, “Aku tidak suka hal ini terjadi” atau mempertanyakan, “mengapa ini terjadi?”, artinya bahwa kalian ingin semuanya terjadi menurut kehendak kalian dan bukan atas Kehendak-Nya.
Thariqat Sufi adalah untuk melatih kita menjadi hamba yang tidak pernah mempertanyakan, “Mengapa Engkau melakukannya?” Katakanlah, “Wahai Tuhan kami, apa pun Kehendak-Mu pasti terjadi, perintah-Mu adalah yang terbaik.” Karena kebebasan yang tidak terbatas, orang kehilangan ciri hakiki seorang hamba. Kebebasan yang tidak terbatas mengambil akhlak terpuji seorang hamba. Akhlak terbaik adalah berserah diri pada Kehendak Tuhan, seorang hamba hendaknya mengikuti Kehendak Tuhannya, Perintah dan Peraturan-Nya. Bila kalian berkata, “Silakan, apa pun kehendak-Mu,” kalian akan meraih dukungan terbesar dari Allah dan tak sesaat pun Dia akan meninggalkan kalian. Kalian selalu berada dalam kedamaian, sukacita, dan kepuasan. Cobalah!
Kalian harus menerima apa yang menurut kalian tidak baik dan yang ingin kalian ubah (hal yang sudah pasti tidak dapat kalian lakukan). Pertahankan kepentingan Allah serta tunjukkan kehormatan yang tertinggi pada-Nya bila kalian ingin bahagia di dunia dan di akhirat kelak. Semuanya yang dilakukan oleh Allah adalah yang benar-benar sempurna dan Kehendak-Nya pun benar-benar sempurna. Barangsiapa yang ingin memaksakan kehendaknya sendiri, pastilah pada suatu saat harus bertaubat dan berkata, “Seandainya aku membiarkan Tuhanku yang memilih.”
Bersabar dan bersyukurlah bila kalian dihadapkan dengan sesuatu yang tidak kalian sukai. Tak ada satu pun yang berdasarkan kemauan kalian sendiri. Mustahil. Memang berjuta-juta keinginan dan kemauan orang terwujud, namun Kehendak-Nya berada di atas seluruh kemauan kita. Hanya kebodohanlah yang berani mengutarakan keberatan atas Kehendak Tuhan Yang Mahakuasa, dan berkata, “Mengapa begini?” atau “Mengapa ini terjadi?”
Bagi pelayan seorang raja, hanya kemauan rajalah yang bisa terwujud, bukan keinginannya sendiri. Orang yang congkak akan bertanya, “Mengapa begini?” atau “Mengapa hal itu terjadi?” Jika kalian dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan ego kalian, tanyakan pada diri sendiri, “Siapalah aku?”dan “Siapalah egoku?” Apalah ragamu itu? Dan berapa nilainya? Tak bernilai. Hanya tulang-belulang. “Siapa kalian?” Kalian harus menjawab, “Aku adalah hamba Tuhanku, keturunan bani Adam as, umat Ibrahim as dan umat Muhammad saw.”
Dalam Hadits, dikatakan,”Aku menyatakan bahwa aku beriman kepada Tuhanku, Kitab-Kitab-Nya, Malaikat-Malaikat-Nya, Nabi dan Rasul-Nya, hari perhitungan, takdir baik dan buruk berasal dari Allah. Aamantu billaah wa malaa-ikatihi wa kutubihi wa rusulihi wal yawmil aakhiri wa bil qadri khayrihi wa syarrihi minallaahi ta`aala haqq—qabuulin yaa rabb.”
Itulah identitas kita. Seorang Muslim harus berserah diri pada Tuhannya dan orang mukmin harus mengimani pada apa yang Dia utus untuk kita yakini. Inilah dasar dari penghambaan. Dalam hidup kalian ada hal-hal yang menggembirakan dan baik untuk kalian dan ada pula hal-hal yang tidak dapat diterima oleh ego kalian. Cobalah jujur. Bila kalian melangkah menuju Allah, akan kalian temui kebahagiaan dan segala kemudahan.
Bila Tuhan Pemilik Surga melihat kalian dengan sabar berusaha mendekati-Nya dan memohon Ridha-Nya, Dia akan mulai menganugerahkan sesuatu dari Hadirat Ilahi-Nya agar kalian bahagia dan tidak pernah merasa jemu dalam hidup kalian. Hal ini amatlah penting untuk direnungkan, mengingat selalu saja ada sesuatu yang menguji kesabaran kalian setiap harinya.
Bila kalian menghadapi sesuatu yang tidak kalian sukai, maka buanglah jauh-jauh keberatan dan keluhan kalian dan bersabarlah dalam penghambaan pada Tuhan kalian. Ingatlah selalu bila kalian mendapati sesuatu yang bertentangan dengan keinginan kalian, katakanlah, “Ya Allah itu adalah Kehendak-Mu. Seperti Kehendak-Mu, Sebelum Kehendak-Mu nampak, Aku telah meminta sesuatu yang bertentangan dengan Kehendak-Mu. Ampunilah aku.” Bila kalian mengetahui hal ini, tak ada yang dapat mengganggu kalian.
Dan janganlah memohon sesuatu pada-Nya. Itu salah. Hanya Allah-lah yang berhak melakukan sesuatu untuk hamba-hamba-Nya. Bukan pilihan, hanya Pilihan-Nya sendiri. Kalian adalah hamba-hamba-Nya dan Dialah Tuhan kalian. Hanya Dia yang berhak menentukan jalan kalian ke surga atau neraka, berbahagialah dengan penilaian-Nya, karena Dia Maha Mengetahui.
Katakan, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku yang telah melibatkan diri dalam apa yang bukan untukku. Aku telah mencampuri urusan yang hanya milik-Mu. Wahai Sultan, ampunilah aku dan lakukanlah seperti Kehendak-Mu.” Kita seharusnya merasa malu karena telah mengemukakan keinginan kita ke Hadapan Kehendak Yang Mahakuasa. Hal tersebut sungguh tak beradab.
Dan kita senantiasa meminta imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk ibadah kita, amal baik atau penghambaan, Astaghfirullah. Tinggalkan semua itu, Dia yang menentukan. Yang hanya dapat kalian pinta adalah ampunan. Lain tidak! Dan katakan, “Aku tidak pantas menjadi hamba-Mu.” Inilah ajaran Thariqat Naqsybandi Haqqani. Ini adalah jiwa dari adab dan wewangian dari penghambaan.
Sediakan diri untuk menyenangkan Allah atau menyenangkan ego kalian. Tak ada jalan ketiga. Semua hak adalah hanya untuk Allah saja dan setiap saat hanya untuk-Nya, bukan untuk ego kalian. Setiap tarikan nafas adalah untuk Allah, dan bukan untuk ego kalian. Jadi tak tersisa apa-apa untuk ego kalian!
Tingkat tertinggi dari Iman dalam hidup manusia adalah memberikan keputusan akhir terutama kepada Tuhan kalian dan mengatakan, “Aku ini hanya untuk-Mu Ya Allah dan semua yang kulakukan adalah hanya untuk-Mu. Setiap saat untuk meraih ridha-Mu dan setiap perbuatanku hanya untuk-Mu, wahai Tuhan kami. Untuk menyenangkan-Mu.” Sampai saat itu kita tidak pernah akan hidup dengan baik. Setiap hari saat memulai langkah, saat kalian menginjakkan kaki kalian di tanah, katakanlah, “Wahai Tuhanku, aku melangkah untuk-Mu, tolonglah hamba-Mu ini. Dengan Pertolongan Ilahiah-Mu, bila Engkau ridha padaku, maka aku dapat melawan egoku dan memindahkan gunung-gunung yang tinggi.”
Benar, dengan Pertolongan Allah, kalian dapat berbuat apa saja dan semuanya dapat kalian lakukan dengan mudah. Jadi awasilah langkah kalian. Setiap hari, langkah demi langkah, perbaiki langkah kalian untuk meraih ridha Allah. Cobalah sediakan diri kalian untuk ridha dan keridhaan Allah. Hal ini adalah untuk selamanya. Apa saja yang kalian lakukan, lakukan demi ridha-Nya. Lalu Dia akan membahagiakan kalian. Dia menyukai hal ini.
Kita sudah diminta untuk merenungkan apa yang sedang kita lakukan setiap saat. Tanggung jawab ini memberikan kehormatan kepada kita. Kalian harus tahu apa yang kalian lakukan dan untuk siapa atau untuk apa kalian bergerak, berlari atau bertanya tentang sesuatu. Renungkanlah. Apa tujuan atau target kalian? Apa yang kalian lakukan untuk ego kalian dan untuk dunia ini adalah palsu dan akan lenyap. Semua ini hanya sementara dan karenanya tidak bernilai. Tetapi apa yang kalian lakukan untuk Allah itu tidak akan berakhir. Bila aku duduk, maka istirahatku pun untuk Allah. Aku bergerak atau tidak, semuanya untuk Allah. Dan aku berserah diri pada Tuhanku. Aku akan bersegera mengerjakan perintah-Nya.
Manusia jatuh ibarat daun berguguran dari pohonnya. Tidak lagi bermanfaat bagi pohon induknya. Hanya bagi diri mereka sendiri. Tidak pernah mengindahkan Tuhannya atau melakukan sesuatu untuk Penciptanya. Terkecoh oleh dunia. Hidup hanya mengejar materi. Tidak pernah memikirkan kehidupan spiritual. Kita harus mengelola kehidupan spiritual selama 24 jam sehari, tetapi kita tidak memikirkannya walaupun hanya 24 detik. Segalanya untuk Allah dan kalian juga untuk Allah, jadi lakukan semuanya untuk Allah.
Allah melihat niat kalian dan bila ditujukan untuk-Nya, kalian tidak akan ditinggalkan oleh-Nya dalam genggaman Setan. Tidak! Allah akan menjaga dan mendukung kalian. Allah melihat ke dalam hati kalian dan bila Dia melihat kalian mengabdi pada ego kalian atau hasrat fisik kalian, Dia akan menghentikan dukungan-Nya. Dia akan melihat apakah kalian tetap mengikuti jalan dan perintah-Nya; bila tidak, Dia akan meninggalkan kalian sebentar, siapa tahu kalian akan kembali pada jalan yang benar.
Bila beramal untuk Allah, maka semua yang kalian kerjakan akan diberkahi, dihormati dan diterima oleh-Nya. Bila pekerjaan kalian bukan untuk-Nya, maka sia-sialah pekerjaan itu dan kalian menghancurkan diri sendiri. Kesukaran yang tidak terhitung akan mengelilingi kalian. Perhatikan selalu pekerjaan kalian, apakah benar-benar untuk Tuhan kalian? Perhatikan berapa jam tersedia untuk-Nya, berapa lama kalian berhubungan dengan Hadirat Ilahi dan berapa jam kalian bersama ego kalian.
Bila kalian makan, minum, bekerja, shalat, pokoknya setiap waktu hendaklah kalian bersama Allah. Ini akan membuat kalian kuat dan bahagia dan hidup akan terasa manis. Allah menganugerahkan hidup yang indah dan nyaman bagi orang beriman, bukannya hidup yang sulit dan hambar. Yang demikian itu adalah untuk mereka yang tidak beriman atau mereka yang berbuat ingkar.
Ada orang yang mengatakan bahwa kita harus belajar atau melakukan sesuatu. Tidak! Seluruh hidup kita adalah untuk Islam dan Islam adalah untuk Allah. Jika kalian melangkah, jadikanlah langkah itu untuk Allah. Begitulah cara kalian menjalani Islam. Kalian harus memperhatikan ke mana kalian melangkah dan apa yang kalian cari. Apakah kalian mencari Allah atau ego kalian? Bila kalian rentangkan tangan dan menangkap sesuatu, kalian harus perhatikan untuk siapa kalian membawa atau menyentuhnya.
Perhatikan apa yang kalian dengar. Untuk Allah atau ego kalian? Bila berbicara, perhatikan untuk apa kalian bicara, untuk Allah atau untuk ego kalian? Dan bila kalian duduk dan berpikir, untuk siapa? Kalian tidur, untuk apa? Kalian makan untuk kekuatan kalian atau atas perintah Tuhan kalian? Setiap saat di setiap harinya, setiap tarikan nafas adalah untuk Tuhan kalian.
Barangsiapa yang telah mencapai maqam sebagai deputi sejati (sekarang kita semua hanya kandidat) harus mengawasi setiap tarikan nafasnya. Setiap tarikan nafas hanya untuk Allah, “Huu, Huu, Huu, Huu… (dalam hati).” Barangsiapa yang dapat mengendalikan nafasnya setiap saat, itulah utusan deputi Allah yang sejati. Kita harus bisa membawa diri kita ke jalur tersebut.
Janganlah sendirian. Pada setiap tarikan nafas, jangan lupa kalian berada bersama siapa. Cukuplah yang demikian itu. Hal itu merupakan latihan bagi kalian. Bila kalian tidak lupa, maka setiap saat adalah peribadatan kepada Allah atau suatu pengabdian untuk Hadirat-Nya. Setiap saat, setiap tarikan nafas kalian mengabdi, meraih Hadirat-Nya yang suci dan nama kalian akan tercatat sebagai hamba Ilahi. Cobalah, coba ikuti. Jangan menyia-nyiakan hidup kalian! Bihurmati habib, Al-Fatihah

Wa min Allah at Tawfiq


Melawan Ego dengan Latihan Menghindari Argumentasi ( 3 )
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Damascus, 2003, dalam Mercy Oceans (Book Two)

Bismillah hirRohman nirRohim

Sebuah jalan/tariqah yang benar adalah jalan dengan perilaku yang baik. Setiap orang harus mempelajari perilaku yang baik sehingga dia akan menjadi orang yang baik. Orang dapat memiliki sifat-sifat yang baik atau sifat-sifat buruk. Menurut fitrahnya, setiap orang tanpa didukung oleh latihan dan bimbingan mempunyai karakteristik yang buruk. Ego sangat kuat pada awalnya.
Agar memiliki karakteristik yang baik kalian harus mengambil alih kekuasaan dari tangan egomu. Jika kalian telah membiarkan diri kalian berada dalam genggamannya maka kalian akan menjadi pribadi yang buruk. Oleh sebab itu, pada saat yang bersamaan Allah menciptakan manusia pertama Adam alaihi wassalam. Dia menjadikannya sebagai seorang Nabi. Manusia pertama adalah Nabi yang pertama sehingga dia bisa mengajarkan anak-anaknya tentang perilaku dan karakteristik yang baik.
Manusia membutuhkan latihan, oleh sebab itu Allah memberikan orang tua untuk mendidiknya ketika mereka masih bayi dan anak-anak. Tetapi latihan dari Nabi dan Rasul adalah latihan yang paling penting. Banyak orang hanya mengajarkan kalian untuk memenuhi keinginan ego. Rasulullah sallallahu alaihi wassalam mengajarkan kita untuk menyelamatkan kita dari keinginan ego, karena keinginan ego tidak ada batasnya, dia akan terus meminta dan meminta terus, tidak akan ada batasnya.
Dengan mengikuti keinginan ego kita akan merasa lelah dan akan mati dalam keadaan lelah pula. Rasul mendidik kita untuk berhenti pada batas-batas tertentu, menjaga seseorang dari kerja yang tak berakhir dan penuh keletihan. Mereka mengajarkan kita tentang maksud dan tujuan dari hidup ini, mereka menunjukkan tujuan kita sebenarnya. Siapa pun yang mengikuti jalan ini akan memiliki sifat-sifat yang baik karena didikan Para Nabi dan Rasulullah sallallahu alaihi wassalam merupakan suri tauladan yang baik bagi semua orang.
Kini Nabi-nabi dan Rasul-Rasul itu telah tiada, namun deputi mereka para Awliya, Wali, Saints dapat ditemukan jika orang mencarinya. Mereka mengajarkan orang untuk menyelamatkan diri mereka dari serangan ego. Sekarang salah satu perilaku baik adalah untuk mendengar dan mengambil tindakan, seperti juga orang yang sedang sakit akan mengambil tindakan untuk meminum obat, mereka tidak meletakkan obat di meja dan meninggalkannya begitu saja. Perilaku baik adalah dengan bertindak. Mendengar setiap orang yang berbicara kepada kalian juga suatu perilaku yang baik.
Perilaku yang buruk adalah berargumentasi. Jika kalian 100% benar, secara konkret benar, tetap saja kalian tidak perlu berargumen. Ini merupakan hal yang terlarang. Jika kalian melihat bahwa orang itu ingin mengetahui mana yang benar, baru kalian boleh bicara. Ada suatu pintu yang boleh untuk dimasuki. Tetapi jika kalian melihat bahwa orang itu hanya ingin berargumentasi, maka kalian sebaiknya meninggalkannya, karena dia tertutup. Cukup katakan kepadanya, “begitu ya!” Tidak pernah ada manfaat dari berargumentasi, orang hanya akan saling bermusuhan karenanya.
Inilah arti dari ayat, “Lakum diinukum waliya diin,” “Bagimu agamamu dan untukku agamaku.” Argumentasi memadamkan cahaya Iman dalam hati kita. Mungkin beberapa kata akan datang kepadamu yang belum pernah kalian pikirkan sebelumnya dan menyebabkan Imanmu menurun. Derajat tertinggi dari perilaku baik adalah jangan berargumen dan jangan berkata, kepada lawan bicara kalian "Tidak, betapa bodohnya". Maka tidak akan ada persahabatan setelah berargumentasi, hati menjadi dingin. Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata bahwa Grandsyaikhnya tidak pernah menyangkal kata-kata orang lain bahkan dari hadapan orang-orang yang tidak pandai berbicara. Tetapi kemudian ketika beliau berbicara di depan sekelompok orang, beliau akan merujuk ke permasalahan itu dan orang-orang yang terkait akan mengetahuinya, “Ah, ini untukku.” Lalu mereka akan mempertimbangkan ucapannya. Setiap orang ingin dihormati. Itu berarti jangan tunjukkan gigimu seperti anjing. Anjing marah dengan menggeram, sebagai Manusia sebaiknya kalian tersenyum.


Wa min Allah at Tawfiq

Ego adalah Hijab Terbesar Mengapa Orang Tidak Merasa Damai ( 4 )
( Puasa Membersihkan Jiwa untuk Melawan Ego)
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Dalam Power Oceans of Light

Bismillah hirRohman nirRohim

Ya, semoga Allah mengampuni kita dan mengirimkan berkah-Nya di bulan suci Ramadhan ini. jika tidak ada pengampunan, maka tidak ada berkah. Pengampunan membersihkan manusia, kemudian berkah mendatangi mereka. Berkah itu bagaikan pakaian baru dan pengampunan bagaikan mandi. Ketika kalian mandi membersihkan diri kalian, kalian akan dikenakan pakaian keberkahan. Seluruh hari di bulan Ramadhan hanyalah untuk pembersihan. Ramadhan berisi pelajaran bagi setiap level manusia. Semua orang memerlukan pembersihan. Setelah itu baru mereka akan disucikan. Bersihkan diri kalian sebanyak mungkin sehingga pensucian akan datang. Puasa adalah sebuah pembersihan bagi manusia di level pertama, bagi orang-orang awam. Lalu, ketika kita sudah bersih, elemen-elemen di tubuh kita akan suci.
Bila sudah suci, darah yang bersih akan mengalir melalui hati kalian. Ketika darah yang bersih itu mengalir melewati hati kalian, dia akan membuat kalian selalu bersama dengan Tuhan kalian, Allah. Pertama-tama, puasa akan membersihkan seluruh tubuh kita dan menghilangkan hijab (selubung) di antara kalian dengan diri kalian sendiri. Ketika Saya mengatakan antara kalian dengan diri kalian, maksud Saya adalah antara kalian dengan jiwa kalian. Ketika hijab itu hilang, kalian dapat berinteraksi dengan Surga. Jika melalui Hikmah Ilahi kalian dikaruniai hal itu, maka akan ada suatu pembukaan bagi kalian. Allah pernah berbicara kepada Nabi Musa, dan terdapat ribuan hijab di antara Allah dengan Nabi Musa.
Ketika orang yang berpuasa telah sampai pada akhir masa puasanya, sesaat sebelum dia berbuka puasa, hijab-hijab itu dihilangkan dan hanya satu yang tertinggal. Jika kita dapat menghilangkan hijab terakhir ini, kita akan sanggup berinteraksi dengan Surga. Tetapi itu adalah hijab yang paling tebal. Dia sangat kuat dan kalian hanya memiliki pisau yang sederhana. Terlalu sulit. Kalian membutuhkan sebuah cutter yang besar untuk memotongnya. Hijab itu adalah selubung ego. Jika kalian memotong atmosfer ego kalian, maka kalian akan meraih kebebasan sejati. Sejak itu kalian dapat dikontrol oleh jiwa kalian. Jiwa kalian adalah milik Surga, dan Surga adalah milik Allah. Maka kalian akan menjadi hamba Allah dan milik Allah , Tuhan Pemilik Surga. Kalian akan bebas dari perbudakan ego dan Setan. Kalian menjadi bersih dan suci. Jika seseorang ingin masuk ke masjid, dia harus mensucikan dirinya.
Jika seseorang ingin memasuki Surga, dia harus suci karena itu adalah Daerah Kekuasaan Allah. Dari apa dia harus dibersihkan? Dari kekotoran ego. Ego adalah kotor. Dengan kekotoran itu kalian tidak diperbolehkan untuk masuk. Puasa berusaha membersihkan orang dari hegemoni ego mereka. Puasa mengambil alih kekuatan ego. Jiwa kalian akan menjadi pengontrol bagi diri kalian dan kalian akan meraih Surga dan mencapai Hadirat Ilahi Tuhan Pemilik Surga. Itulah sebabnya semua ummat manusia ditawarkan untuk berpuasa. Ummat Kristiani juga berpuasa. Meskipun sekarang mereka mengatakan bahwa mereka kini telah mencapai hari di mana semuanya telah berubah. Mereka hanya menjaga namanya saja, tetapi mereka telah menggantinya berdasarkan keinginan ego mereka.
Dulunya puasa mereka sama seperti yang kita lakukan. Kemudian ketika mereka mendapat hari-hari panjang (siang hari lebih lama—red), puasanya menjadi lebih berat dan oleh sebab itu mereka menggantinya. Mereka berkata, daripada mengerjakannya selama 30 hari, kita akan melakukannya selama 40 hari dengan mendapatkan musim yang sesuai. Salah satu dari Raja mereka bahkan melakukannya untuk maksud tertentu. Dia berkata, “Jika apa yang kuminta dari Tuhanku terkabul, maka kita akan menambahkannya dengan 10 hari lagi.” Tetapi ketika sudah mencapai 50 hari, orang-orang menyerah dan mengeluh. Sehingga seluruh ide mengenai puasa diganti dan yang tertinggal hanya berupa larangan untuk tidak memakan daging pada hari tersebut. Tentu saja itu juga merupakan sejenis puasa, tetapi puasa itu tidak akan memberi manfaat bagi jiwa mereka dan membuat mereka bebas dari kendali ego.Ego masih mengendalikan mereka, karena mereka mengikuti ego mereka dan keinginannya. Mereka mengganti apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada mereka, sesuai dengan keinginan ego mereka. Tujuan puasa adalah untuk mengambil alih kekuasaan ego. Jika kita masih dikendalikan olehnya, lalu apa untungnya puasa tersebut? Kita harus berusaha untuk berpuasa sesuai dengan yang telah diperintahkan-Nya. Bahkan jika puasa Paskah adalah yang termudah, mayoritas ummat Kristiani pun tidak melaksanakannya. Sekarang ego mereka berkata kepada mereka bahwa itu hanya diperuntukkan untuk orang-orang terdahulu, untuk orang-orang yang belum beradab. Mereka pikir, mereka sekarang adalah orang-orang yang beradab sehingga mereka tidak membutuhkannya. Sedikit sekali orang yang melakukannya. Kemarin seorang uskup datang menemui saya dan ketika kami menyuguhkan teh, dia berkata bahwa dia sedang berpuasa karena saat itu adalah hari pertama Lent periode puasa bagi ummat Kristiani. Tetapi mayoritas tidak peduli bahkan jika puasanya sangat mudah dan hanya satu hari. Kita harus berusaha untuk mengambil alih kendali dari ego kita. Jika kita tidak melakukannya, kita akan menjadi keledai bagi ego kita. Itu berarti dia akan menduduki dan mengontrol kalian. Puasa adalah suatu pelatihan bagi ummat manusia. Tak ada yang dapat melatih ego kita seperti yang dilakukan oleh puasa. Ketika seorang hamba ingin menyenangkan Tuhannya, Allah akan membalasnya. Dia akan mengizinkan kalian memasuki daerah yang penuh kenikmatan di mana kalian akan menemukan kedamaian. Mengapa orang-orang tidak berada dalam kedamaian? Bagaimana bisa, jika mereka masih berada dalam kendali ego mereka. Adalah mustahil untuk berada dalam kedamaian selama ego masih mengendalikan kalian. Anak kecil mungkin menangis 40 kali sehari. Mengapa? Karena mereka tidak merasakan kedamaian. Ketika kalian memberikan segala permintaan mereka, mereka akan berhenti. Beberapa saat kemudian mereka akan mulai lagi. Itu berarti, mereka tidak berada dalam kedamaian. Ego kita selalu meminta sesuatu dan kemudian mereka berhenti. Beberapa saat kemudian mereka akan meminta hal lainnya. Tetapi hal itu hanya berlangsung dengan singkat.
Dan selanjutnya… kalian tidak akan menemukan ego kalian dalam keadaan tenang sepanjang hari. Dia menginginkan ini, itu. Dia tidak akan pernah puas. Jadi seseorang yang berada di bawah kendali egonya akan selalu mempunyai kesulitan dalam meraih kedamaian. Tetapi bila ego dihilangkan dan kalian bersama jiwa kalian, maka kalian akan merasakan kedamaian. Wahai manusia, cobalah! Jika kalian mencobanya sedikit, Allah akan banyak menolong kalian. Bahkan jika kalian hanya melakukannya sedikit, Allah akan mengaruniakan kekuatan yang banyak kepada kalian. Bahkan jika puasa kita adalah puasa dengan standar yang paling rendah, Tuhan Pemilik Surga tetap memberikan sesuatu kepada kita. Paling tidak kalian akan merasakan kepuasan saat berbuka puasa! Itu adalah masa yang paling membahagiakan dan penuh kedamaian selama hidup kalian.Tak ada undangan atau restoran di seluruh dunia yang dapat memberikan hal semacam itu kepada kalian, bahkan jika hanya ada roti kering atau korma kering. Betapa pun sederhananya, kalian akan menemukan kepuasan, kedamaian, kebahagiaan dan kenikmatan memenuhi seluruh hati kalian. Tak seorang pun kecuali seseorang yang berpuasa dapat merasakan kedamaian semacam itu. Semoga Allah membuat kedamaian itu selamanya di dalam hati kita. Engkau adalah Sultan, wahai Tuhan kami, anugerahkanlah pengampunan dan berkah kepada kami! Syah Naqsyband berkata kepada kita bahwa thariqat kita berdasarkan asosiasi. Jadi, kita tanyakan pada diri kita sendiri, apa yang kita perlukan sekarang? Biarkan mereka memberikan apa yang kita butuhkan.
Guru-guru kita yang suci selalu mengtahui apa yang kita butuhkan. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai otoritas dan mengetahui apa yang perlu didengarkan oleh orang-orang pada saat ini. Jika mereka memerlukan sesuatu dan kalian memberi mereka sesuatu yang lain, itu tidak masalah. Hal itu seperti ketika kalian meminta tomat, tetapi Saya memberikan kentang. Atau jika kalian meminta roti, Dia memberi kalian air. Atau jika kalian meminta kue tetapi Dia memberi kalian roti. Semua itu tidak menjadi masalah. Bahkan jika kalian minta kue tetapi kalian mendapatkan jerami, itu juga tidak menjadi masalah. Makan jerami itu! Tetapi orang-orang yang telah mencapai level untuk menerima hal-hal semacam itu sudah sangat langka. Bahkan dalam sejuta, mungkin kalian hanya akan menemukan satu.
Begitu banyak orang-orang yang palsu di mana ketika kalian meminta strawberry mereka akan memberi kalian jerami. Kita mempunyai jerami, tetapi buah berry-lah yang harus kalian dapatkan. Kalian harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menanam apa yang ada dalam hati seseorang. Jika kalian menanam di musim panas, tak ada yang akan tumbuh. Gandum, barley dan lainnya harus ditanam di musim dingin. Sekarang adalah bulan suci Ramadhan. Apapun yang perlu ditanamkan ke dalam hati kalian, mereka mengetahuinya. Itulah sebabnya mengapa Saya bertanya, “Wahai Guru-guru kami, begitu banyak orang yang datang dari berbagai level, kirimkanlah kepada kami apa yang diperlukan oleh setiap orang.”
Puji syukur kepada Allah, walaupun kita bukanlah orang-orang yang pantas, mereka mengirim sesuatu kepada kita agar kita bergembira dan mempunyai banyak kenikmatan. Ketika Saya duduk di sini, Saya berada di dalam kendali mereka. Segala yang kami ucapkan berasal dari saluran (chanel) mereka.

Wa min Allah at Tawfiq


Jaga Egomu ( 5 )
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani q
Damascus, Kamis, 21 Feb 2002

Bismillahir Rohman nirRohim

"Ego kita adalah makhluk duniawi sedangkan ruh kita adalah makhluk surgawi. Kemudian terjadi kecamuk di antara keduanya, dua sisi yang berlawanan dan berlainan jenis: sisi material yang mewakili ego dan bertempur melawan jiwa ruh kita yang merupakan perwakilan surgawi dalam diri kita"
Saya bertanya kepada kalian semua—para penganggur, orang-orang yang tidak memiliki pikiran, orang-orang yang mengalami depresi atau pasien rumah sakit jiwa, apa yang kalian pikirkan? Apakah yang kalian Pahami? Kalian mempunyai waktu, kalian adalah orang-orang yang tidak mempunyai kesibukan… "Destur, ya Sayidi, Meded…A’uudzu bi-llaahi minasy syaythani rajiim, Bismillahi-r-Rahmaani-r-Rahiim…"

Ada satu hal yang sangat penting yang harus kita perhatikan dengan cermat. Jika kalian bisa memecahkan masalah itu, kehidupan manusia akan tertata dengan baik dan orang akan mendapatkan kepuasan, kedamaian, ketentraman, kenyamanan dan menjadi masyarakat yang makmur sentosa. Tetapi bila tidak bisa dipecahkan akan timbul masalah yang berkepanjangan, penderitaan, perang, pertempuran, kedengkian, dan kebencian.
Apakah hal yang sangat penting itu? Saya akan mengatakannya dalam bahasa Arab untuk menunjukkan bahwa dia berasal dari pengetahuan tradisional, bahwa segalanya merujuk kepadanya. Kita telah diciptakan dan tinggal di bumi, kita datang dan pergi, ada perbedaan antara makhluk surgawi dengan makhluk duniawi. Makhluk surgawi yaitu malaikat, memiliki penciptaan yang sangat berbeda. Allah telah menganugerah kan mereka untuk tinggal dalam eksistensinya dan misi mereka adalah untuk mengagungkan Allah. Dunia malaikat hanya ditujukan untuk mengagungkan Allah .
Mereka tidak membutuhkan apa yang kita butuhkan. Mereka telah diciptakan dari Samudra Cahaya Ilahi dan penciptaan mereka berlangsung terus, tidak pernah berakhir. Tidak ada materi dalam proses penciptaan mereka (seperti) halnya kita, tidak ada nafsu, tidak ada ego untuk mereka. Mereka berada dalam Hadirat Ilahi, mengagungkan Dia dan mereka berada pada titik akhir kebahagiaan, kedamaian dan kenikmatan. Tidak ada istilah ‘cukup’ dalam menggagungkan Allah.
Setiap pengagungan itu membuat mereka lebih mencintai Allah dan mereka semakin menikmati tindakannya. Pengagungan itu juga meningkatkan cahaya mereka yang datang melalui Samudra Cinta Ilahi, tanpa akhir, akan selalu ada makhluk baru yang keluar dari Samudra Cinta, Samudra-Samudra Cinta yang masing-masing berupa Samudra yang tak terhingga. Melalui masing-masing Samudra itu tercipta malaikat dengan jumlah tak terhingga, mereka penuh dengan kecintaan dan pengagungan kepada Allah swt.
Selain itu ada pula alam yang lain, yaitu dunia kita, bumi. Di dalamnya terdapat bermacam-macam makhluk, itu adalah dunia binatang. Dunia binatang berisi beraneka ragam binatang dan jenisnya pun tak terhingga. Penciptaan mereka berbeda dengan penciptaan makhluk surgawi, dan mereka hanya tertarik pada materi mereka. Mereka telah diciptakan untuk sejenis makhluk lainnya, yaitu manusia; mereka telah diciptakan untuk kita, karena kita membutuhkan mereka. Kita berasal dari material bumi, sebagaimana jiwa kita yang berasal dari surga; mereka menyatu lalu terciptalah makhluk yang baru, yang diciptakan oleh Allah swt.
Sekarang kita berada di bumi, level kita berada di atas level binatang, tetapi masih di bawah makhluk surgawi. Karena ego, kita adalah makhluk duniawi dan karena jiwa kita adalah makhluk surgawi. Kemudian terjadi kecamuk di antara keduanya, dua sisi yang berlawanan dan berlainan jenis: sisi material yang mewakili ego dan bertempur melawan jiwa yang merupakan perwakilan surgawi dalam diri kita.
Salah satu di antara mereka ingin bangkit, bangkit menuju Surga, karena mereka cenderung menuju ke sana. Jiwa kita ingin mencapai samudra Hadirat Ilahi yang tak terhingga. Tetapi sisi material kita dan perwakilannya, yaitu ego, selalu menginginkan kita lebih dekat dengan alam, karena kebahagiaannya terletak pada alam, mereka bahagia bersama bumi.
Sekarang kita sampai kepada hal yang Saya maksud, jika kalian tidak memperhatikannya dan membiarkan ego menguasai dan kalian dikalahkannya, mungkin akhirnya kalian akan kehilangan segalanya. Oleh sebab itu Rasulullah saw bersabda, “Kalian harus menjaga egomu, jangan sampai dia lepas kendali.” Ketika kalian menganggur, Setan datang dan berkata kepada ego untuk melakukan ini itu, memerintahkan ego untuk membuat tubuh kita sibuk dengan sesuatu yang tidak baik bagi jiwa kita.
Seperti halnya keledai dan pemiliknya. Jika pemiliknya tidak menungganginya, keledai itu berusaha untuk menungganginya. Kalian harus sangat berhati-hati mengenai hal ini, jangan sampai ego kalian tidak kalian kuasai. Dengan cepat dia akan menunggangimu, menjadikan dirimu sebagai keledai. Oleh sebab itu segala kesulitan berasal dari ego kita.
Kita menjadi lalai karena membiarkannya tidak terkendali, dan dengan cepat dia akan menunggangi kita dan membuat kita bejalan seperti yang diinginkannya. Dan dia selalu mengejar hal-hal yang berbahaya, hal-hal yang buruk. Itu adalah karakter binatang yang buas, dan akan melekat pada diri manusia. Sekarang kekerasan menjadi pakaian orang-orang di seluruh dunia, mereka menjadi beringas. Apa alasannya? Karena mereka mewakili ego, bukan sisi surgawi mereka, tidak, orang mengenakan pakaian kekerasan sekarang.
Di setiap tempat terjadi percekcokan, perselisihan, menghancurkan dan melakukan hal-hal yang buruk. Di mana-mana. Ketika orang mengenakan pakaian ego, kutukan menimpa mereka dan tidak ada rahmat bagi mereka. Dan bila rahmat telah dicabut, kekerasan datang menyelimuti setiap orang dan mereka dituntut untuk saling membunuh, menyakiti sesama, menghancurkan, membakar, dan melakukan segala hal yang tergolong perbuatan setani, karena kutukan membawa tindakan jahat tersebut. Perbuatan setani hidup melalui kutukan dan berkah dan rahmat dicabut.
Oleh sebab itu untuk menyelamatkan diri dari kutukan kita harus mengikuti nasihat Rasulullah saw, “Jangan biarkan egomu berdiri bebas. Berikan selalu suatu tanggungjawab kepadanya. “ “…fa idzaa faraghta fanshab, wa ilaa rabbika farghab “ [QS 94 :7]. Apa yang dapat kita katakan mengenai nasihat Rasulullah saw ? Allah membuatnya sebagai keputusan, tidak pernah berubah, “Wahai kalian, jika kalian mempunyai waktu luang, sibukkanlah dirimu. Jangan membuat suatu jarak.
Jika kalian telah selesai mengerjakan satu perbuatan baik, suatu perintah surgawi, segeralah lakukan pekerjaan yang lain, buatlah dirimu sibuk, jangan biarkan egomu menjadi tidak terkontrol, muatilah dengan muatan lain. Jangan biarkan dia tanpa beban.” Satu huruf memberi arti seperti sebuah samudra, ”Wahai hamba-Ku, jika kalian telah selesai melakukan suatu urusan, jangan biarkan egomu bebas, kerjakanlah segera urusan lain dengan sungguh-sungguh.” Itu adalah satu ayat dan di dalamnya terdapat satu huruf yang bisa menyelamatkan seluruh ummat manusia. Itulah kebesaran dari al-Qur’an yang suci! Kalian seharusnya bergembira.
Sekarang orang-orang berkelahi dan berkata, ‘Kami bekerja 36 jam seminggu.’ Satu minggu berapa jam? 168 jam. Mereka berselisih agar jam kerja mereka menjadi 36 jam. 168 jam dikurangi 36 jam, berapa yang tersisa? 132 jam. Apa yang mereka lakukan? Tanya mereka! Mereka menganggur, mereka membiarkan ego mereka melakukan apa saja. Mau jadi apa mereka??? Bagaimana krisis akan selesai? Betapa bodoh bila kalian mau memikirkannya.
Orang-orang bekerja 36 jam dan tidak melakukan apa-apa selama 132 jam. Kebodohan macam apa itu? Apakah tak ada yang mengerti akunting? Mereka berada di bawah komando Setan selama 132 jam. Apa itu? Inilah Dunya, dunia kita, di mana-mana begitu. 132 jam—apa yang mereka kerjakan? Dan mereka berkata, “Ekonomi sedang krisis, orang-orang menderita.” Allah swt membuat mereka semakin menderita. Jika mereka tidak melakukan apa-apa dalam 132 jam, mereka berada di bawah kendali Setan. Hal ini sangat jelas. Bahkan bila mereka bisa bekerja selama 132 jam dan 36 jam mereka menganggur, maka 36 jam ini akan menghancurkan 132 jam sebelumnya.
Tinggalkan Ego kalian, karena jika kalian memberi 1 jam kepada ego, maka 1 jam itu akan menghabisi seluruh hal yang telah kalian ambil, segala hal yang kalian raih. Satu jam cukup bagi ego untuk menghancurkan segalanya. Oleh sebab itu Rasulullah sallallahu alaihi wassalam bersabda, “Ya, Allah, jangan biarkan aku berada dalam kekuasaan ego walau hanya sekejap mata.” Oleh sebab itu Saya memohon, “Ya Allah, kirimkan kami seorang yang akan membangunkan orang-orang. Kini mereka telah habis, mereka membutuhkan campur tangan surgawi. Tanpa campur tangan surgawi kami berada dalam kekuasaan Setan, dan setiap orang menjadi tenaga sukarela bagi Setan dan dalam melakukan perbuatan setani.”
Semua orang adalah tenaga sukarela. Apa pendapat kalian tentang hari-hari yang akan datang? Apa yang Saya katakan ? Bagaimana Saya dapat mengatakan sesuatu yang memberimu harapan untuk hari-hari mendatang jika kita berada dalam situasi seperti ini? Jika mereka tidur, itu lebih baik, karena ‘Naum ul zhalim ibadat’. Ada sebuah peribahasa Arab, “Tidurnya seorang tiran adalah ibadah,” sebab seorang tiran atau orang yang zhalim, jika dia terjaga, pasti akan menyakiti orang. Tetapi bila dia tidur, tidak.
Oleh sebab itu Allah membuat ular besar ini, ketika dia menelan sesuatu, dia akan tidur selama satu minggu, agar tidak menyakiti. Singa, ketika kenyang, mereka tidur dan menjadi seperti kucing. Orang yang zhalim, semakin banyak mereka bangun, semakin menyakitkan dan menghancurkan, karena mereka membuat orang agar dikuasai siang dan malam, 132 jam dalam seminggu. Mereka berkata, “Jangan tidur, nikmati diri kalian di luar, apakah kalian datang ke sini untuk tidur?”
Jangan ambil tali dari kudamu, sebuah kereta harus berada di belakang kuda, begal atau keledaimu. Egomu harus selalu siap untuk melayani sampai titik penghabisan. Dan kalian memperhatikan supir kendaraan itu, dia memegang cemeti di tangannya, untuk mengendalikan binatang itu ketika mereka bergerak ke kiri atau ke kanan… oleh sebab itu kalian harus bergembira. Jika kalian mengambilnya dan membuatnya istirahat… jangan pernah memberikan istirahat kepada egomu! Setan tidak terlalu senang dengan saya. Begitu pula dengan ego saya. Saya berkata, “Saya sudah habis, Saya berbicara kepada yang muda untuk menjaga diri mereka.” Setan sudah putus harapan terhadap saya, tetapi dia sangat marah ketika Saya memperingatkan kalian. Bihurmati habib , Fatihah

Wa min Allah at Tawfiq



Mursyid Mempermainkan Ego Kalian ( 6 )
Jangan Memandang Orang yang Berdosa sebagai Binatang
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Dalam Mercy Oceans (Book Two)

Bismillah hirRohman niRohim


Kita selalu membutuhkan pertolongan Awliya/ Wali Allah. Mereka adalah khalifah Allah di muka bumi. Mereka mempunyai kekuatan untuk menolong ummat manusia. Grandsyaikh Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berbicara mengenai pengetahuan yang sangat berguna bagi kita. Pengetahuan itu datang melalui dua jalur.
Pertama dengan cara mendengar dari luar dan menggunakannya untuk mengarahkan seseorang ke jalan tertentu. Kedua adalah pengetahuan yang berasal dari hati dan ini lebih kuat dalam mendorong seseorang meraih sasarannya. Dengan kata lain, jika perintah berasal dari luar, ego tidak akan memperhatikannya, tetapi bila berasal dari dirimu sendiri, dia mempunyai efek yang lebih besar. Ego tidak suka diperintah, tetapi jika berasal dari hati, kalian melihatnya sebagai terhormat. Kalian bisa saja mendengar begitu banyak pelajaran, tetapi kalian menunggu perintah itu untuk datang dari dirimu sendiri.
Kebenaran dan Bimbingan Ilahi ada bersama jalan yang kedua. Awliya Allah bisa berbicara ketika mengajarkan, tetapi mereka juga mengirimkan inspirasi ke dalam hati kalian. Lalu orang yang mendengar berpikir mengenai pengetahuan yang datang, ”Aku memikirkan hal ini. “ Semakin banyak kita dimurnikan maka gelombang hikmah Ilahi dapat ditangkap oleh telinga hati kita.
Rasulullah saw bersabda bahwa jika seseorang dapat menjaga kemurnian hatinya dan beribadah dengan tulus selama 40 hari, maka dia akan dapat menangkap hikmah Ilahi dalam hatinya dan bisa berbicara dengan penuh hikmah. Hikmah adalah inti dari pengetahuan. Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata, bahwa sangat mungkin untuk seorang hamba, Allah swt mengajarkan dia, atau Rasulullah saw mengajarkan dia, atau mursyidnya mengajarkan dia dengan inspirasi. Bagi seorang dokter sangat penting memiliki inspirasi untuk membuat diagnosis. Semakin banyak seorang dokter mempunyai hati yang bersih, dia akan mudah memahami suatu penyakit dan menyarankan pengobatannya.
Ini jika mereka hanya berpikir untuk menolong orang dengan ikhlas dan untuk meringankan penderitaan orang lain. Mereka para dokter yang ikhlas dan tidak cinta terhadap uang, maka Allah akan menghilangkan sekat dari hati mereka dan mereka akan berhasil. Dengan menolong orang lain, Allah swt akan menolongmu. Mata mereka harus berada di luar kecintaan terhadap uang, artinya jika pasiennya memberi, ambil, jika tidak, jangan meminta.
Tetapi orang yang paling bersifat materialistik saat ini adalah dokter. Sedangkan orang yang paling disenangi Allah swt adalah orang yang suka menolong orang lain. Itu adalah kehormatan bagi setiap orang. Setiap hari kita harus berniat untuk menolong orang lain, jangan menolong dirimu sendiri, maka Allah akan menolongmu dan pertolongan-Nya sudah cukup.
Jika semua orang di dunia berkumpul untuk menolongmu, mereka tidak bisa melakukan seperti apa yang dilakukan-Nya. Dia memberi kesenangan, keamanan dan kebahagiaan. Kalian tidak bisa membelinya, itu hanya untuk orang-orang yang tulus. Ini adalah realitas. Suatu ketika seorang Wali melihat orang yang mabuk sedang terbaring di atas tanah dengan menyebut “Allah , Allah, Allah.”
Beliau mengambil sapu tangan dan mulai membersihkan mulutnya. “Wahai Tuhanku, Aku memohon ampun atas nama orang ini.” Beliau pergi ke suatu ruangan dan mendengar Suara Ilahi yang tertuju kepadanya, “Wahai hamba-Ku, engkau membersihkan mulutnya demi Aku dan Aku membersihkan hatinya untukmu.” Kemudian beliau mendengar seseorang berdo’a diluar dan menangis memohon ampun. “Siapa kamu?” “Apa yang kamu lakukan?” Aku adalah orang yang mulutnya engkau bersihkan.”
Meningkatnya keimanannya berarti rahmat meningkat dalam hati, jangan memandang orang yang berdosa seperti binatang. Itu hanyalah pandangan luar dari orang-orang yang terpelajar. Para Awliya melihat dengan rahmat. “Perantaraanku adalah untuk para pendosa yang besar,” sabda Rasulullah saw.


Wa min Allah at Tawfiq

Mengenal Ego ( 7 )
Mawlana Shaykh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi
Ditranslasi dari "Secrets Behind Secrets"
The Schweiben Alpen, July 15–18, 1985

Ego mengetahui ribuan trik untuk menipu kalian. Seperti seorang wanita yang merengek pada suaminya untuk lebih memperhatikan dia atau memberikan lebih banyak cincin dan semacamnya. Seperti itulah ego memasang berbagai perangkap untuk kalian. Ego membuat lebih banyak jebakan pada wanita daripada pria. Wanita lebih mudah tertipu namun mereka juga lebih mudah terpuaskan dan mencapai kedamaian dengan cepat. Namun untuk pria, karena dia lebih kuat, jebakan egonya juga lebih kuat. Kalian dapat memaku kayu dengan mudah, namun pria seperti sebuah batu.Adalah sulit untuk memuaskan ego pria, namun bila dia sudah puas, maka kepuasan itu akan terus berlanjut dan mudah bagi mereka untuk mengontrol egonya. Bagi wanita, walaupun cepat merasa puas, susah bagi mereka untuk terus mengontrol egonya, karena dia akan kembali tertipu oleh egonya lagi. Pria adalah alasan bagi wanita untuk kehilangan kontrol dirinya, pria akan dihukum karena hal itu. Pria punya kekuatan penuh untuk membuat suatu kontrol dan melanjutkannya. Namun wanita tidak, mereka gampang dipengaruhi dan mudah kehilangan kontrol diri, sehingga pria punya tanggung jawab pada para wanita.Tanpa ego, kalian tidak mampu bereksistensi, kalian tidak dapat mencapai segala tingkat ataupun maqom spiritual. Yang terpenting adalah meletakkan ego di bawah kendali kita. Ego adalah roket kita, tetapi jika roket tidak berada dibawah kendali, bagaimana kita bisa lepas landas ? Ketika Nabi saw menyuruh untuk menarik ego kita, itu artinya kita harus mengambil kendali atas ego kita. Alasan mengapa kita duduk berjamaah bersama adalah sebagai latihan bagi sisi buruk ego kita, nafs al-lawwaama. Biasanya yang paling disukai nafsu adalah ingin diperhatikan, menonjolkan diri, menjadi berbeda dari yang lain, untuk menjadi seseorang yang "lebih". Namun, selama kita duduk berdzikir bersama, tak seorangpun yang lebih dari yang lain.
Tentu saja, terkadang keadaan menjadi sulit dan salah satu atau yang lain harus muncul.Bahkan di dalam asosiasi, dia harus menonjol. Tujuan suhbah adalah menjaga nafsu agar selalu dalam batasnya. Jika salah satu dari mereka yang sedang duduk dalam suhbah memperlihatkan tanda keinginan untuk menonjol, maka dia harus ditarik kembali. Karena, menonjolkan diri atau ingin "tampak" terjadi saat nafsu ingin keluar. Menonjolkan diri berasal dari hilangnya "saat ini " hadir dalam kehadiran Ilahi. Untuk berada dalam kehadiran Ilahi tidak harus berada disuatu tempat atau dibulan sana, namun berada pada saat sekarang ini, disini. Hal semacam itu harus dipelajari, dipelihara dan dilatih agar kita selalu berada di waktu "sekarang", dalam kehadiran-Nya. Saat kalian kehilangan waktu "sekarang ", maka hal pertama yang akan terjadi adalah kalian merasa harus `terlihat'. Hey, aku disini ! kalian melihatku ? Apakah semua orang memperhatikan aku? Apakah semua orang mendengar apa yang sedang aku katakan? Bagaimana penampilanku?
Setan juga punya ego, tak satupun yang mau bersama mereka karena
pemberontakkannya pada Tuhan dan tidak bertobat. Maka mereka tidak diampuni. Sekarang kita, sebagai anak-anak Adam dan Hawa, kita hanya punya satu ego. Ego itu seperti seekor kuda dan seekor keledai. Kalian adalah penunggangnya. Dengan kearifan dan akal kalian, kalian harus mampu menunggangi kuda kalian. Lalu mengapa kalian bertindak sebaliknya dalam kehidupan di atas bumi ini? Manusia adalah penunggang. Pernahkah kalian melihat seorang manusia membawa seekor kuda di atas pundaknya? Segalanya telah diprogram, namun sebagai insan manusia, kita diberi kehormatan untuk membuat keputusan di tangan kita. Kita bukan seperti mahluk ciptaan lain. Kita harus berusaha untuk yang terbaik bagi diri kita. Kita bukan seperti binatang-binatang yang diikat. Pahamilah kehormatan yang telah Allah swt berikan pada kita.
Sepanjang kalian mampu menjauhi ego dan berhasil, maka kalian akan jauh dari iblis dan setan. Dalam area kedamaian, tak ada lagi iblis dan setan. Setiap orang mempunyai sebuah area pribadi yang damai. Saat kalian mendarat disana, tak seorangpun akan mengganggu kalian karena area itu telah dilindungi. Tak seorangpun dapat memasukinya dan mengganggu kalian. Tidak! Kalian mempunyai perlindungan Ilahiah terhadap serangan setan dan iblis. Segalanya boleh masuk, kecuali setan dan iblis. Jika ada yang mencoba mengganggu, maka akan ada penjaga untuk kalian. Semuanya adalah latihan, dan semua tergantung kalian. Jangan meminta seseorang untuk mengikat leher kalian dan menariknya seperti seekor sapi. Jangan !! Kalian harus bebas! Bebas dari ego. Kalian harus bisa memerintah dan mengontrol ego.


Metode Untuk Menundukkan Ego

Ketika ego kalian mulai datang memberontak dan ketika kalian melihat diri sendiri mulai "membahayakan", maka kalian harus berpuasa satu hari dari matahari terbit sampai matahari tenggelam, jangan makan dan jangan minum. Hal itu sebagai hukuman bagi ego kalian karena telah merusak diri sendiri. Saya telah di beri perintah agar segalanya jelas ; jika kalian kehilangan kontrol akan diri sendiri atau sedang dalam posisi yang sulit, maka kalian dapat mengontak saya dalam hati dengan segera. Cukup dengan mengingat saya, kalian akan terhubung dengan segera, saya akan melihat kalian. Sebuah kekuatan akan datang dengan cepat sehingga kalian terhindar jatuh pada situasi yang membahayakan.
Saya terkoneksi pada sebuah rantai yang terhubung pada Allah swt melalui para awliya. Saya ada di bagian terakhir rantai yang akan menghubungkan kalian. Seperti steker yang dapat menghasilkan aliran listrik. Musuh yang paling mengerikan adalah ego. Jika seseorang tidak pernah diajari bagaimana cara berperang ; maka apa yang bisa dia lakukan jika ada seorang musuh? Musuh dengan cepat akan menakluk kannya. Kalian juga butuh seorang staff ahli bagi ego kalian, kalau tidak, dia akan menelan kalian dengan cepat. Amat susah untuk berperang dan membunuh ego. Sebuah peperangan yang mengerikan dan membahayakan. Namun banyak ahli-ahli yang mampu membunuh ego mereka. Kalian harus menemukan salah satu dari mereka yang baru saja membunuh egonya, untuk menunjukkan pada kalian bagaimana caranya.
Kalian tidak dapat mendekati ego secara langsung. Itu mustahil. Disaat kalian mengatakan,"Aku umumkan perang terhadap kamu!". Maka kalian sebenarnya telah kalah. Kalian harus mengatakan pada ego, " Oh, temanku, teman terkasihku…" Jangan memperlihatkan pedang kalian. Jangan!"Kalian adalah temanku." Dengan cara ini, ego akan berakhir karena dia akan selalu meragukan hati kalian. Kalian harus menunjukkan sisi pertemanan dan katakan padanya,"Saya menyukaimu melebihi siapapun!" Karena jika kalian bangkit dan mengumumkan perang, nafsulah yang akan menelan kalian.
Banyak metode untuk menjaga agar ego kita tetap berada di jalur yang benar, jalan yang kita inginkan. Namun kitalah penyebab mengapa ego tidak patuh. Kita patuh pada setiap nafsu-ego tanpa membuat suatu persyaratan dengan mengatakan," Jika kamu meminta aku akan berikan, dengan syarat kamu juga harus mematuhiku." Kita tak pernah menggunakan metode itu ! Kita hanya memberi tanpa menerima apapun. Kita patuh, namun ego tidak mematuhi kita. Kalian harus membuat syarat : satu untuk satu. Patuhi saya dan saya akan mematuhi kamu! Kerjakan apa yang aku mau dan aku akan mengerjakan apa yang kamu mau. Itu adalah sebuah metode yang telah dipergunakan dalam berbagai tradisi dan akan terus dipergunakan sampai akhir zaman. Paling tidak kalian dapat mengatakan pada ego di awal pagi, saat kalian bangun tidur.
Ketika ego mengingin kan makan dan minum, katakan," Tidak ! Sebelumnya, kamu harus menunggu sampai saya menunaikan kewajiban sholat. Setelah itu baru saya beri kamu sesuatu untuk dimakan. Jika kamu tidak patuh dan sholat bersamaku, maka aku tidak akan memberimu makan atau minum sepanjang hari ini !"Ya, kita harus tahu metode-metode itu, karena jika ego memasang perangkap pada kita, kita pun harus memasang perangkap bagi dia. "Mengapa aku harus mematuhimu dalam segala hal dan kamu tidak mematuhiku? Apa alasanmu? Jika kamu tidak mematuhiku dan sholat, aku tidak akan mematuhimu sepanjang hari ini. Tak ada makan dan minum untukmu. Selamat kehausan dan kelaparan!"Pada malam hari ego akan datang dan mengatakan," Aku sudah mengantuk. Biarkan aku tidur. "Tidak, dia bahkan tidak mengatakan "tolong" – tidak pernah mengatakan tolong.
Ego hanya memerintah, " Aku harus tidur. Aku harus istirahat." Dan kalian
mengatakan," Saya banyak urusan, banyak yang harus dikerjakan." Maka Ego menjawab," Aku tak paham akan hal itu. Aku hanya ingin tidur sekarang !" Jika kalian mengatakan," Aku harus beribadah untuk Tuhanku sekarang." Ego akan mengatakan," Tidak. Masih ada banyak waktu sebelum sholat. Aku cuma ingin tidur sekarang!" Pada saat seperti itulah kalian harus berani memerintah dia, " Tidak! Aku tidak mengijinkan kamu tidur sebelum kamu sholat!" "Tapi mataku sudah terpejam. Aku bisa apa?". " Jika kamu tidak mematuhi perintahku, aku akan memberi garam pada matamu ! Jika garam ada dimatamu, maka kamu sama sekali tidak akan bisa tidur ! Jika kamu lakukan itu, aku akan lakukan ini !"


Wa min Allah at Tawfiq

Melawan Ego dengan Menahan Amarah ( 8 )
( Telanlah Amarahmu, Lalu Cernalah)Mawlana Shaykh Muhammad Nazhim `Adil Al-
Haqqani An-Naqshbandi Al-Qubrusi , Lefke, Februari 2005

Bismillahir RohmanniRohim

Bagi orang-orang di antara kita yang tubuh fisiknya telah "di atas bukit", maksud saya mereka yang telah berumur lebih dari lima puluh tahun, kita harus menghadapi kenyataan bahwa, tidak peduli betapa baiknya kita memelihara diri kita, kekuatan fisik kita akan melemah secara bertahap: sedikit demi sedikit kita akan mendekati kematian. Sedangkan bagi kondisi spiritual kita, tak ada batasan semacam itu, tak ada usia atau umur saat kekuatan spiritual berada pada kondisi maksimum-nya, lalu berkurang. Kekuatan spiritual akan berlanjut untuk tumbuh lebih kuat selama hidup kita, tapi kita mestilah memenuhi kondisi-kondisi yang diperlukan baginya untuk tumbuh, dan menyiangi sifat-sifat yang mengancam untuk mengganggu tanaman berharga itu.
Salah satu dari gulma (tanaman pengganggu) yang paling berbahaya, yang paling menjadi musuh dari pertumbuhan ruh spiritual kita adalah amarah yang dibangkitkan oleh kekosongan ego (nafsu) kita. Saat amarah timbul, ia akan membungkus cahaya hati, dan mengubahnya menjadi api. Cahaya dari Iman adalah cahaya murni dari Tuhan, tetapi ketika ia berubah menjadi api, cahaya itu tidak lagi menerangi, tetapi ia membakar. Saat kalian mendapati diri kalian diliputi amarah, kalian mestilah segera berlari ke sebuah cermin dan melihat wajah kalian sendiri. Bayangan yang buruk itu mestilah cukup untuk meredam amarah kalian:karena siapakah yang ingin dirinya terlihat seperti setan? Saat seseorang dalam keadaan marah, perbuatannya akan menjadi perbuatan syaitani -merusak dan merusak diri sendiri.
Grandsyaikh Abdullah Faiz menekankan perlunya meninggalkan amarah, karena ketika amarah dari ego nafsu mendominasi seseorang, ia mungkin malah akan menyangkal kedaulatan Tuhan, dan menaruh dirinya sendiri untuk memberontak melawan Dia Yang Esa Yang Maha Menguasai - dan hal ini sangatlah berbahaya.
Amarah juga akan menyebabkan kerusakan pada tubuh fisik kita, menyebabkan penyakit dan ketuaan dini, terutama ketika suatu level amarah yang tinggi dipelihara dalam jangka waktu yang lama.
Sangat sedikit orang mampu melawan amarahnya ketika amarah itu menyerang mereka. Inilah mengapa, sangat sedikit orang yang mengalami kemajuan dalam ruhaniyah spiritualnya. Alasan dari mengapa amarah demikian sulit untuk ditaklukkan adalah semata karena amarah merupakan suatu bagian intrinsik dari tubuh fisik dan spiritual kita. Amarah terkait dengan elemen api dalam pembentukan diri kita, yang merupakan keseimbangan antara api, air, tanah, dan udara.
Hanya mereka yang telah terlatih sedari dini oleh orang tua atau guru yang "tercerahkan" akan belajar bagaimana untuk menempatkan elemen-elemen ini dalam keseimbangan. Sedangkan bagi sebagian besar orang, masing-masing dari unsur ini mungkin akan mendominasi dirinya pada kesempatan yang berbeda-beda menurut kondisi eksterior (luar) dan kecenderungan dalamnya, yang akan mengalihkan keseimbangan itu dari titik pusatnya.
Api akan menyala ketika dihadapkan pada provokasi dan gangguan atau pada usaha-usaha untuk menghalangi kehendak (dari sang anak). Karena hal-hal ini seringkali terjadi dalam kehidupan masa kecil kita, kita semua telah terbiasa untuk menjadi marah, dan ini sejak dari usia dini. Grandsyaikh kita juga menganjurkan agar kita melakukan Dzikir Khusus di malam hari untuk memperoleh kekuatan lebih dalam perjuangan kita melawan amarah. Saat kalian bangun pada sepertiga terakhir di malam hari dan melakukan salat sunnah Tahajud, dan setelah melakukan wudhu' terlebih dahulu, mulailah dengan menghadapkan wajahmu ke Baitullah (Ka'bah) dan mohonlah pada-Nya untuk membantumu dalam usahamu menaklukkan amarah.
Lalu ulangilah seratus kali, "Ya Haliim" yang berarti "Wahai (Allah yang) Maha Penyantun dan Lambat dalam Murka". Nama ini, al-Haliim, adalah suatu sifat Ilahiah dari Allah yang Ia inginkan untuk dikaruniakan secara berlimpah pada diri kita, seandainya kita mencari dan menginginkannya. Langkah pertama adalah untuk meminta kepada Allah, dengan cara ini, untuk menolong kita menjadi pemaaf dan penyantun; kemudian kita mesti menafakkuri (merenungkan) Sifat Ilahiah itu, agar sifat itu pun terserap dalam diri kita.
Kita sebenarnya tengah menyerunya menjadi bagian diri kita. Berikutnya kita mesti melakukan latihan ini dalam kehidupan harian kita untuk lebih mencapai tujuan kita. Latihan ini, secara sederhana, adalah untuk tidak menunjukkan amarah, bahkan ketika kalian tengah merasakannya mendidih di dalam. Jangan muntahkan amarah itu keluar kepada mereka di sekelilingmu dan meracuni atmosfer sekelilingmu, bagaikan seekor naga yang menghembuskan api. Tahanlah di dalam, tapi bukan seperti seonggok makanan yang tak tercerna; tidak!, kalian mesti mencernanya.
Pada jumlah tertentu, amarah adalah bagian dan karunia pada setiap pribadi. Tanpa adanya bagian tertentu dari api itu dalam pembentukan diri kita, kita akan mati; karena itu, adalah mungkin bagi kita untuk mencerna sejumlah tertentu amarah tanpa menderita efek sampingan yang buruk. Tentu saja, jika kita tetap tak berubah dalam jangka waktu lama dan menelan jumlah amarah yang sama, maka kita akan overdosis; tapi itu bukanlah kasus yang akan terjadi, karena dengan perjalanan waktu, jumlah amarah yang kita telan akan berkurang setahap demi setahap dalam proses belajar ini. Kemudian kita akan dikaruniai kemampuan untuk tidak bereaksi secara cepat atas suatu provokasi dengan amarah.
Maka, sebagaimana seorang bayi mula-mula meminum susu dalam jumlah yang banyak, kemudian secara bertahap makanan padat, dan mengurangi konsumsi susunya secara drastis; maka kita pun dapat menelan dan mencerna amarah, dengan pengetahuan penuh bahwa bentuk lain dari rezeki sebagai ganti dari amarah akan segera datang. Jika kalian mampu untuk menahan diri dari menunjukkan amarah selama empat puluh hari, maka kalian akan melampaui suatu titik sejarah baru.

Saat amarah itu menyerangmu, kalian mesti menghindarinya, dan saat ia akan keluar dari dirimu, kalian mesti menelannya. Jika kalian dapat berhasil menghindarinya selama empat puluh hari, maka amarah akan mulai mereda menyerangmu dalam frekuensi yang lebih jarang: satu kali setiap empat puluh hari. Jika kalian mampu untuk menjaga diri kalian dalam sikap seperti ini selama empat puluh hari pertama, dan seterusnya, kemudian meningkat menghadapi empat puluh serangan berikutnya (empat puluh periode dari empat puluh hari, sekitar lebih dari empat tahun), maka Setan akan mengumumkan pada bala tentaranya: "Tak perlu mengganggu orang itu; kalian hanya membuang waktu dan energi. Pertahanannya tak tertembus: seribu kali serangan sama sia-sianya dengan satu kali serangan. Biarkan dia sendiri, dia telah lari dari tangan kita".
Pembantu dan balatentara setan adalah nafsu yang egois, keinginan-keinginan kosong dan keduniawian: ini adalah empat musuh-musuh besar. Dan siapa yangbelajar untuk mengendalikan amarahnya akan menang melawan pengaruh-pengaruh dasar ini. Kapan saja kalian merasa amarah tengah muncul, kalian mesti waspada bahwa kalian tengah diuji. Ujian-ujian seperti itu dikirim kepada kita dari dunia spiritual untuk menguji kepercayaan amanah mu. Peristiwa-peristiwa yang tak disukai dikirim dari hakikat itu agar kalian memiliki kesempatan untuk bersikap penyantun dan pemaaf, hingga kalian pun mampu maju menuju tujuan kalian.
Seandainya tak ada manfaat dalam amarah, tentu ia tak akan pernah ada. Manfaat amarah akan dijumpai ketika kita dapat bersikap sabar ketika kita dihadapkan dengannya. Tanpa melalui ujian ini tak akan pernah ada kemajuan. Sikap penyantun dan pemaaf adalah suatu kunci menuju Maqam-maqam Ilahiah, dan kunci itu dicetak dengan menghadapi peristiwa-peristiwa tak mengenakkan dengan kesabaran dan pengendalian amarah. Jadi, amarah adalah pedang bermata dua: jika kalian dapat memegang gagangnya dengan kokoh, kalian akan mampu menyingkap tirai yang membutakan mata hatimu, tapi jika ia berada di tangan musuh-musuhmu, iman-mu pun dalam keadaan bahaya.


Wa min Allah at Tawfiq


Melawan Ego dengan Mengikuti Contoh yang Sempurna ( 9 )
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Mercy Oceans (Book Two)

Bismillah hirRohman niRohim

"Pelajaran ini diperuntukkan untuk seorang tamu yang berkata bahwa dia tidak memerlukan seorang guru yang masih hidup, tetapi dengan memurnikan dirinya dia dapat berhubungan dengan ‘Inner Guide’ (Pembimbing dalam dirinya)". Untuk pemurnian diri kita memerlukan bimbingan. Kita mempunyai jiwa tetapi ditemani pula dengan ego. Mereka bertempur terus sampai akhir hayatnya. Kita perlu mempelajari metode dari seorang guru untuk memerangi ego. Tidak ada orang yang menjadi dokter hanya dengan membaca buku. Orang harus berlatih untuk menjadi seorang ahli bedah, bahkan untuk mencabut gigi pun demikian.
Kita memiliki karakteristik buruk. Kita harus mengetahui bagaimana cara mengeluarkannya. Untuk itu kita memerlukan seseorang yang bisa memberikan kita atribut yang baik, yang datang tidak dengan membaca tetapi melalui teman-teman seseorang. Dengan melihat teman itu kalian bisa mengetahui karakternya. Karakter buruk dapat menular seperti penyakit. Oleh sebab itu Allah swt mengutus Rasul-Rasul bagaikan obat. Rasul bukanlah malaikat, mereka berasal dari manusia dan mengetahui sifat-sifat manusia. Mereka menunjukkan bagaimana kita bisa memurnikan diri kita. Siapa pun yang duduk bersama mereka, maka akan menyerap karakter yang baik. Kita membutuhkan paling sedikit seorang teman di jalan kita, sebagaimana Nabi Musa as meminta saudaranya, Harun alaihi salam sebagai Rasul dan menolongnya untuk berbicara.Tanpa kekuatan spiritual kita tidak dapat membedakan apakah inspirasi kita ini baik atau buruk. Rasul mempunyai kekuatan untuk meletakkan cahaya untuk membedakan apa yang memasuki hati kita.
Kita berada di bawah kendali dua kekuatan besar, yaitu: kemarahan dan syahwat. Ketika mereka meletakkan godaan di dalam hati kita, godaan itu sangat menggiurkan dan kita tidak menyadarinya. Jika berada dalam kendali mereka, kita berada pada level binatang. Jika kita bisa mengendalikan mereka maka kita berada di level manusia. Kita membutuhkan suatu metode dan bimbingan untuk mengikuti jalan Rasul. Banyak sekali godaan Setan yang bermain dengan manusia, menunjukkan jalan yang buruk dan membuat mereka berpikir bahwa itu adalah jalan yang baik. Mereka mempunyai banyak cara daripada yang dapat kalian pikirkan. Tidak ada dua orang yang mempunyai garis kehidupan yang sama.
Ini berarti, kita mempunyai tujuan tertentu, jalan hidup yang bersifat pribadi. Setiap orang mempunyai suatu tujuan, tetapi tidak semua orang dapat mengenalinya, ada kebutuhan untuk memiliki seorang pemandu. Al-Qur’an menyebutkan bahwa kita dapat mengambil petunjuk dari bintang-bintang. Mereka mengandung begitu banyak pengetahun dan kekuatan rahasia di mana tidak ada jalan untuk memahami luasnya hubungan di antara mereka dengan tujuan kita. Jika seseorang tidak dapat melihat untuk menerima panduan, maka dia harus mempunyai radar. Seluruh bangsa sekarang memilikinya untuk alasan keamanan. Mereka menunjukkan kepada kita apa yang akan datang. Seorang Mursyid adalah sebuah radar. Saya menasihatkan agar kalian percaya kepada seseorang. Sulit sekali untuk percaya terhadap realitas yang tidak tampak tetapi kalian bisa percaya kepada seseorang.
Siapa yang meminta bimbingan, dia harus percaya kepada seseorang, dan kepercayaan itu akan berkembang menjadi suatu keyakinan. Percaya adalah pemurnian hati. Jika awalnya kalian percaya kepada seseorang, maka kalian bisa percaya kepada semuanya. Tanda dari suatu pemurnian adalah percaya dan yakin kepada setiap orang, bahkan jika bertanya kepada seorang anak kecil, kita bisa berkata, “Oh, hal itu benar!” Pasti ada seseorang di mana dapat kalian percaya kepadanya.

Wa min Allah at Tawfiq



Melawan Ego dengan Menjadi Rendah Hati ( 10 )
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Mercy Oceans (Book Two)

Bismillah hirRohman nirRohim

Menghormati semua orang adalah tugas kita, ini adalah ajaran agama kita. Jalan Sufisme yang sejati memerintahkan kita untuk menghormati semua orang. Seseorang bisa saja tidak peduli dalam jalannya atau mempunyai karakter yang buruk dan brutal dan bisa jadi akan menyerangmu. Tetapi kalian tidak perlu untuk turun ke tingkatannya dan berkelahi dengannya. Syaikh Sa'adi Syirazi , seorang penyair Sufi bercerita dalam suatu kisah. Suatu ketika ada seseorang yang digigit seekor anjing. Dia tidak bisa tidur semalaman karena kesakitan. Anaknya bertanya apa yang telah menimpa dirinya. Dia berkata “Hari ini seekor anjing menggigitku,” anak itu kemudian bertanya, “Mengapa engkau tidak menggigitnya kembali?”. Syaikh menjawab, “Oh anakku, aku bisa saja menahan sakitku, tetapi aku tidak akan menjadi anjing seperti anjing itu.”
Ketika kita menerima dan menyadari bahwa ego kita bagaikan binatang buas, maka kalian tidak akan marah dengan siapa pun. Itu adalah kerendahan hati dan merupakan dasar bagi pembangunan karakter yang baik. Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani bercerita mengenai Grandsyaikhnya Syaikh Abu Ahmad as-Sughuri yang merupakan seorang Wali Kutub alam semesta selama 40 tahun.Tak seorang pun dapat meraih derajat kewalian sebelum mencapai derajat manusia yang sangat rendah hati. Hal ini maksudnya adalah dengan menolak segala jabatan untuknya. Syaikh tidak mempunyai apapun didalam hatinya, bagaikan bumi di bawah telapak kaki semua orang. Jika tidak ada bumi, maka tak seorang pun bisa berdiri. Wali membawa semua orang.
Syaikh Abu Ahmad pernah berkata mengenai egonya, “Jika para pengikutku dan orang-orang desa mengenalku seperti aku mengenali diriku ini, maka mereka niscaya tidak akan mengizinkan aku tinggal bersama mereka, bahkan mereka akan melempariku dengan batu dan mengusirku.” Begitu rendah hatinya Syaikh Abu Ahmad Sughuri, beliau melihat dirinya sebagai seorang yang mempunyai ego terburuk, dan berpikir, “Allah menjaga egoku, tetapi tetap saja egoku yang terburuk.” Beliau memandang derajat tinggi yang disandangnya hanya berasal dari Allah swt semata, bukan dari dirinya sendiri. Sahabat Nabi sallallahu alaihi wasalam, Abu Bakar ash-Shiddiq ra mempunyai derajat tertinggi di antara semua ummat setelah Rasulullah saw. Beliau adalah orang yang paling benar dan jujur dalam iman dan keyakinannya.
Rasulullah bersabda, “Jika iman seluruh ummatku ditimbang dengan imannya Abu Bakar , maka imannya Abu Bakar akan lebih berat.” Tetapi Abu Bakar berkata kepada dirinya, “Wahai Shiddiq yang tidak patuh, dalam pandanganku, apapun yang mereka katakan, kamu harus bertaubat dan memohon ampun.” Dimana ketika kita ketika memandang rendah diri kita sendiri, sama dengan keledai, maka derajat terendah adalah derajat yang tertinggi. Abu Yazid Bistami qs berkata, “Tak seorang pun dapat mencium realitas iman kecuali dia memandang level egonya lebih buruk daripada Fir’aun, Namrud, Setan dan Abu Jahal.”
Kita mungkin akan berkata, “Baiklah, Aku terima. Aku memang seperti itu, egoku yang terburuk.” Tetapi ada sejumlah ujian untuk itu. Jika ada yang memanggil kita dengan sebutan, “Hei Keledai!” kemudian kita merasa geram kepada mereka dan menyahut, “apa!”, berarti kitatelah membuktikan bahwa kita memang keledai.
Bihurmati habib, Al-Fatihah.


Wa min Allah at Tawfiq

Hancurkan Dinding Ego Kalian ( 11 )
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Damascus, 2005

Bismillah hirRohman nirRohim

Armageddon akan terjadi, bukan karena Allah SWT; tetapi karena ego kalian, yang tidak pernah puas. Satu kata dari Rasulullah sallAllahu alaihi wassalam memperjelas semua situasi sekarang yang kita hadapi, "Aku berlindung kepada Allah dari pengetahuan yang tidak membawa manfaat kepada orang yang bersangkutan, atau bagi kemanusiaan. Aku juga berlindung kepada Allah dari kejahatan ego yang hanya menginginkan kesenangan dan kenikmatan fisik, tidak ada yang lain." Semoga Allah mengampuni kita. Kata-kata doa ini adalah sesuatu yang penting.
Oleh sebab itu, Rasulullah saw bersabda, "Aku datang untuk menghilangkan karakteristik buruk ego manusia. Aku datang untuk menyandangkan kalian dengan kualitas terbaik, nilai terbaik, pakaian terbaik kalian, sehingga kalian akan berada di Hadirat Ilahi dengan Pakaian Ilahi yang terbaik dan paling berharga." Nilai-nilai tersebut adalah pakaian terbaik bagi kalian. Jika kalian tidak mengenakan pakaian itu, kalian akan diusir, karena ego kalian tidak pernah merasa cukup. Dan Neraka juga akan berkata, "Wahai Tuhanku, jika ada lebih banyak lagi, Aku mohon agar mereka dikirimkan kepadaku. Kirimkanlah padaku orang-orang dengan keinginan egonya, mereka akan temukan bahwa apa yang mereka inginkan ada pada levelku."
Setelah Revolusi Perancis, tembok besar yang mencegah orang untuk bersikap patuh menjadi hancur. Jangan dikira bahwa itu semua terjadi demikian-bahwa mereka mendobrak pintu Bastille. Itu adalah peristiwa simbolik bahwa Setan membuka penjara Bastille untuk mengeluarkan semua orang yang tidak patuh, yang tidak pernah menundukkan dirinya kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Kerajaan ini mewakili Kerajaan Allah di bumi.
Dan sebagaimana disebutkan dalam semua Kitab Suci, bahwa setiap bangsa sejak awal hingga 1789 masing-masing mempunyai seorang Raja, orang-orang menundukkan kepala kepada mereka, bukannya mengangkat kepalanya, dan menunduk kepada Raja berarti secara tidak langsung patuh terhadap Tuhan Pemilik Surga. Tetapi ketika dinding pemisah antara rakyat dan Raja dihancurkan, semua orang yang tidak patuh, para pemberontak, kalajengking dan naga, semua orang liar yang telah dipenjara keluar.
Juga beberapa filsuf, dan scientist yang bodoh, yang Atheis dan tidak percaya kepada adanya Tuhan Yang Maha kuasa. Mereka menulis banyak buku yang mendorong orang agar orang tidak patuh kepada siapa saja. Apa yang mereka katakan adalah seperti ketika Allah swt menciptakan ego kita. Ketika Ego ditanya oleh Allah, siapakah engkau, maka Ego menjawab,"Engkau adalah engkau, dan Aku adalah aku," begitu kata ego. Ego tidak pernah mau menunduk kepada Tuhannya dan berkata, "Aku adalah hamba-Mu, dan Engkau adalah Penciptaku, Tuhan Pemilik Surga." Dia tidak pernah mau menundukkan kepalanya di Hadirat Ilahi, sampai Allah swr memerintahkannya untuk dikurung dalam api Neraka yang panas Selama 1000 tahun. Tetapi dia tetap tidak datang dan menunduk.
Kemudian dia dipindahkan kedalam Neraka yang dingin selama 1000 tahun pula, tetapi ego tetap masih belum mau menunduk kepada Tuhannya. Sampai ego itu ditempatkan di lembah kelaparan selama 1000 tahun, barulah kemudian dia keluar dan berkata, "Aku adalah hamba-Mu yang lemah dan Engkau adalah Tuhanku." Itulah karakteristik utama dari ego kita-tidak mau menundukkan kepala di hadapan orang lain. Jika dia tidak menundukkan kepalanya di hadapan Allah swt, bagaimana dia manu menundukkan kepala dihadapan mahluk yang lain. Tidak akan! Demikianlah karena manusia sekarang tidak menghargai satu sama lain sebagai ciptaan-ciptaan Tuhan mereka yang unik dan terkasih, maka merekapun tak mampu untuk bersikap toleran satu sama lain, apalagi untuk mampu menghargai mereka atau menjadi lebih akrab dengan mereka.
"Dunia ini tak cukup besar untuk menampung kita berdua," kata salah seorang kepada yang lainnya, apalagi satu bangsa atau negara kepada bangsa dan negara lainnya. Setiap orang berteriak lantang akan dirinya masing-masing demikian kerasnya untuk menekan eksistensi yang lain. Dan perilaku semacam ini membuat orang menjadi demikian berat pula, hingga bumipun hampir-hampir tak mampu lagi menampung keseluruhan ras manusia, bukan karena jumlah mereka tapi karena sikap dan perilaku mereka.
Kita telah mencegah diri kita sendiri dari sikap menghargai orang lain dan mencari keakraban dengan mereka. Kita melihat mereka tidak sebagai wakil-wakil Tuhan kita yang tercinta di muka bumi ini, tapi sebagai ancaman-ancaman bagi diri kita sendiri. Dan merekapun, sebagai gantinya, melihat kita sebagai orang-orang yang berbahaya, dan menarik keakraban mereka dari diri kita. Karena itulah, sikap liar dan buas tengah berjangkit dan tumbuh secara cepat pada manusia, dan dari sifat liar inilah muncul kebekuan, kebencian dan kedengkian di antara manusia. Ego dan nafsu rendah kita telah membangun dinding-dinding di sekeliling kita. Dinding dan tembok Ego yang tak dapat ditembus. Hancurkanlah lebih dahulu tembok-tembok Ego kalian itu, agar kalian mampu menghargai orang lain dan mendekati mereka.
Setelah kalian mampu mengahancurkan dinding Ego itu, maka kalian akan menemukan bahwa perasaan-perasaan yang tulus mulai mengalir dari kalbu kalian, dan kemudian sebagian besar orang akan mulai menunjukkan sikap yang lebih baik terhadap diri kalian. Tetapi, jika kalian suka bertengkar dan terkuasai oleh ego rendah kalian yang buruk dan serakah, maka tak seorang pun mampu mendekatimu dan kalian pun tak mampu mendekati seorang pun kecuali dengan kekerasan. Ini adalah sesuatu yang bersifat timbal balik. Jadi, hal pertama yang harus diperbaiki adalah dirimu sendiri, untuk mengendalikan ego/nafsu rendahmu, agar diri kalian mampu untuk meberikan keakraban yang tulus pada semua orang.Jika kalian ingin menyelamatkan diri kalian secara fisik dan spiritual dan selamanya, maka ikutilah langkah para Awliya. Kita begitu lemah untuk mengikuti langkah para Nabi dan Rasul, karena dibutuhkan Iman yang kuat sehingga kalian bisa berpijak di jalur yang benar dengan mantap. Jika kalian tidak mempunyai 'qadama sidqin', kalian belum memiliki langkah yang benar, kalian tidak dapat melangkah di jalan yang benar, tidak bisa. Jalan yang benar menuntut langkah yang benar.
Langkah yang benar dilakukan oleh kaki yang benar. Kaki yang benar adalah milik hati yang benar, jika hati kalian tidak benar, dia tidak bisa memerintahkan kaki kalian untuk berpijak dengan benar. Oleh sebab itu perhatikanlah-seseorang yang mempunyai langkah yang benar, ikutilah mereka. Siapa pun dia, kalian boleh mengikutinya. Jika tidak, maka kalian akan mengikuti langkah Setan dan siapa pun yang mengikuti Setan, dia akhirnya akan sampai ke Neraka.


Wa min Allah at Tawfiq

Ego dan Asosiasi / Kejama'ahan (12)
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani
Excerpted from Pearls & CoralThe Path to the Divine Presence

Bismillah hirRohman niRohim

Dimana kita kehilangan dzikir kita atau ingatan kita kepada Allah swt; dimana kita terputus walaupun cuma sedetik saja, maka segera ego kita akan melompat keluar karena ingin diperhatikan. Untuk itulah, disaat nafsu seseorang ingin diperhatikan, yang lain harus menyadari bahwa dia telah keluar dari lingkaran sosiasi/kejemaahan maka dia harus ditarik kembali.
Adalah berat bagi ego kita untuk menjadi 'hanya salah satu' dari kebanyakan orang. Bukan menjadi seseorang yang berbeda. Nafsu selalu menunggu seseorang untuk kehilangan total kesadarannya, sehingga nafsu bisa melompat keluar. Para sufi hidup didalam asosiasi, kejemaahan. Kehidupannya berisi suhbah/nasehat. Mereka semuanya mempunyai tujuan yang sama, niat yang sama namun posisi mereka berbeda. Tiap orang berada dalam tingkatan masing- masing namun perbedaan itu sebenarnya `selaras' satu sama lain .Ketika kita berada dalam asosiasi, jangan mengatakan bahwa "problem saya beda dengan dia" atau "karakter saya beda dengan dia" atau "saya punya gagasan berbeda dengan dia". Jangan berpikiran bahwa diri sendiri adalah 'seseorang'. Jangan! Semua orang yang datang bersama dalam suatu suhbah/asosiasi, apapun perbedaan mereka, sebenarnya mereka `selaras' satu sama lain.Jangan terlalu yakin akan diri sendiri, jangan pernah berpikir bahwa kalian tidak melakukan sesuatu agar diperhatikan. Siapa sih yang tidak ingin diperhatikan? Berapa banyak yang kita katakan atau kita lakukan bukan karena suatu tujuan? satu, dua? Berapa banyak?. Apa yang kalian katakan mungkin terbungkus oleh `tujuan' yang lebih dalam. Tanyakan pada diri sendiri atau tanya pada hati kalian mengapa kalian berbicara dan berlaku seperti itu ? Tidak seorangpun lepas dari egonya, sampai mereka mencapai maqom/posisi yang aman.
Sebelum mencapainya, segalanya dapat terjadi setiap saat dan tidak kurang dari satu detik , lebih cepat dari perkiraan kalian. Kadang kita terkejut dengan diri sendiri karena melakukan sesuatu hal yang konyol, "Mengapa saya melakukan itu ? Mengapa saya mengatakan hal seperti ini ?" Pikiran terlalu lambat untuk menangkapnya, karena ego bergerak lebih cepat dari pikiran! Kita berusaha memahami saat segalanya telah terjadi. Jadi, untuk tetap waspada / sadar adalah lebih penting dari pada hanya berpikir.
Saat nafsu seorang sufi melompat ke depan, keinginan untuk diperhatikan melalui amarah dan permusuhan terhadap saudara dan teman-temannya. Ini adalah cara paling terkenal agar diperhatikan yaitu dengan mengkritik, menyalahkan, amarah dan yang serupa dengan hal ini. Saat hal ini terjadi, kewajiban bagi mereka yang dikritik, yang dituduh, yaitu dengan menemui ruh orang yang melawannya dengan hatinya bukan dengan egonya.Hal ini sangat penting. Saat seseorang melawan kalian atau mengkritik kalian dengan ke-ego-an mereka, dengan nafsu mereka, jangan dilawan lagi dengan nafsu atau ego, karena jika kalian melakukan itu kalian sedang dalam peperangan. Semua hanya akan memanas dalam waktu singkat. Inilah aturan bagi siapapun agar kita dapat menggunakannya setiap saat.Di saat seseorang mengkritik atau menyerang kalian, karena nafsu mereka, maka temuilah mereka dengan hati kalian jangan dengan ego kalian. Jangan balik menyerang atau mengkritik. Hal itu tidak akan menolong. Hanya akan melempar kalian berdua keluar dari asosiasi tersebut. Demikianlah ajaran para guru sufi sejati.
Wa min Allah at Tawfiq



Hadits tentang Jihad melawan Nafsu (13)
Jihad Al Akbar, dari buku "Islamic Beliefs and Doctrine According to Ahl al-
SunnaMawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani

Bismillah hirRohman nirRohim

Ahli Hadits Mulla 'Ali al-Qari meriwayatkan dalam kitabnya al-Mawdu'at al-kubra, yang juga dikenal sebagai al-Asrar al-Marfu'a: Suyuti berkata: al-Khatib al-Baghdadi meriwayatkan dalam "Sirah"-nya dari Jabir, ketika Nabi saw kembali dari salah satu peperangannya, beliau saw bersabda: "Kalian telah tampil ke depan dengan cara terbaik. Untuk tampil kedepan, kalian telah kembali dari jihad yang lebih kecil kepada jihad yang lebih besar." Mereka berkata: "Dan apakah jihad yang lebih besar itu?" Beliau menjawab: "Perjuangan (Mujahadat) hamba-hamba Allah atas Hawa Nafsu / EGO mereka."
Ibn Hajar al-'Asqalani berkata dalam Tasdid al-qaws: "Perkataan ini tersebar luas, dan ini adalah perkataan Ibrahim ibn Ablah menurut Nisa'i dalam al-Kuna. Ghazali menyebutnya dalam Ihya' 'Ulumuddin-nya dan al-'Iraqi berkata bahwa Bayhaqi meriwayatkannya dari Jabir dan berkata: Ada kelemahan dalam rantai periwayatannya." dikutip dari `Ali al-Qari, al-Asrar al-marfu`a (Beirut 1985 ed.) hal. 127 Referensi dan rujukan ke hadits di atas (hadits tentang kembalinya Rasulullah s.a.w. dari jihad asghar ke jihad akbar) mencakup beberapa paragraph. Jika dikutip nampaknya memang, penyandarannya pada Nabi, Salla Allahu 'alayhi wa Sallam, adalah lemah, tapi maknanya dapat disarikan pula dari sumber-sumber lain dari Hadits dan Quran. Sebagai catatan, Imam Nawawi telah mengatakan, sebagaimana dikutip dari sebelumnya: [Ulama dari kalangan Muhaddits, fuqahaa, dan lainnya berkata: Adalah diizinkan dan dianjurkan untuk beramal berdasarkan hadits lemah (dha'if), yang tidak dimodifikasi, yang berkaitan dengan fadhilah dan keutamaan amal, penganjuran dan peringatan (targhib wat tarhib). Tetapi, jika berkaitan dengan hukum seperti masalah halal dan haraam, jual dan beli, pernikahan dan perceraian, dan selain dari itu, maka tidaklah boleh dipakai hadits lemah kecuali jika berkaitan dengan pengambilan alternatif teraman (setelah tak adanya dalil-dalil yang lebih sahih, penj.) dalam hal-hal tersebut.
Al-Hafiz Ibn Abu Jamra al-Azdi al-Andalusi (wafat 695 H) berkata dalam kitab Syarah Bukhari-nya yang berjudul Bahjat al-Nufus: 'Umar ra meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang pada Nabi sallallahu alaihi wassalam meminta izin untuk pergi berjihad. Kemudian Nabi saw bertanya: "Apakah orang tuamu masih hidup?" Ia menjawab bahwa mereka masih hidup. Nabi kemudian menjawab: "Jika demikian berjihadlah untuk memenuhi hak-hak mereka" (fihima fa jahid) .Dalam hadits ini ada bukti bahwa Sunnah Rasul saw dalam memasuki Tariqah (jalan) dan menjalani disiplin diri adalah untuk melakukannya di bawah bimbingan seorang ahli, sehingga ia akan ditunjukkan jalan yang terbaik baginya untuk diikuti, dan tersahih untuk penempuh jalan tersebut. Karena ketika sahabat itu ingin pergi berjihad, ia tidak memuaskan dirinya dengan pendapatnya/ ego nafsunya sendiri dalam masalah itu, tapi mencari nasihat dari seseorang yang lebih berilmu daripada dia dan lebih ahli.
Jika hal ini kasusnya untuk Jihad kecil (peperangan fisik), bagaimana pula untuk Jihad Akbar atau Peperangan Melawan Hawa Nafsu atau Ego? (dari Ibn Abu Jamra, Bahjat al-nufus sharh mukhtasar sahih al-bukhari 3:146.) Hal ini penting: untuk mengetahui dan belajar dengan tujuan untuk mengamalkannya! Tidak sekedar untuk tahu, atau untuk memiliki ilmu -- tidak! Kita membutuhkan lebih banyak pengetahuan hanya untuk bisa mengamalkannya dan untuk menggunakannya dalam perjuangan kita melawan ego / nafsu kita. Kalian mencari ilmu dengan tujuan untuk mencapai hikmah, karena tanpa hikmah, tidak mungkin untuk menghentikan ego kalian. Ego menyerang dan melawan diri kalian.
Hikmah adalah bagaikan bom-bom atom bagi ego kalian, sedangkan ilmu dan pengetahuan lainnya hanya seperti senjata-senjata sederhana yang di zaman kita ini mereka tidak akan bekerja; senjata-senjata sederhana tidak berarti apa-apa sekarang, atau ilmu tidak berarti apa-apa dibandingkan Hikmah yang dibawa Awliya Pewaris Nabi saw. Dengan mendekatnya hari akhir, senjata-senjata iblis, senjata-senjata Setan, juga meningkat, untuk mengeluarkan manusia dari iman dan kepercayaan. Tetapi, sebagaimana Setan meningkatkan serangan-serangan dan metode-metode yang ia gunakan untuk membuat manusia tak percaya dan tanpa iman, awliya' (kekasih-kekasih Allah) pun menggunakan "Hikmah" untuk mengalahkan Setan dan pembantu-pembantunya serta penolong-penolongnya.
Hikmah bagaikan bahan bakar, sementara ilmu bagaikan pesawat terbang. Banyak orang yang mengagumi ilmunya, tetapi tanpa bahan bakar, maka pesawat tersebut tak akan dapat terbang. Allah berfirman: "Mereka yang berjuang (berjihad) demi Kami, akan Kami bimbing mereka ke dalam jalan-jalan Kami" (29:96). Allah swt telah membuat petunjuk atau bimbingan (Hudan) bergantung pada jihad. Karena itulah, orang-orang yang paling sempurna adalah mereka yang berjuang paling gigih demi-Nya, dan di antara jihad yang paling wajib (afrad al-jihad) adalah jihad terhadap ego, jihad atas hawa nafsu, jihad atas setan, dan jihad atas dunia yang rendah (jihad al-nafs wa jihad al-hawa wa jihad al-shaytan wa jihad al-dunya). Siapa saja yang berjihad melawan keempat hal ini, Allah akan membimbing mereka menuju jalan-jalan kebaikan-Nya yang menuju pada Surga-Nya, dan siapa saja yang meninggalkan jihad, maka ia telah meninggalkan petunjuk sebesar ia telah meninggalkan jihad.
Al-Junayd berkata dalam menafsirkan ayat di atas: "Mereka yang berjihad atas hawa nafsu mereka dan bertaubat demi Kami, Kami akan membimbing mereka pada jalan Ketulusan, dan seseorang tak akan dapat berjihad melawan musuhnya di luar dirinya (yaitu dengan pedang) kecuali ia yang telah berjihad melawan musuh-musuh ini dalam dirinya. Kemudian, siapa yang telah menang atas musuh-musuh dalam dirinya akan pula menang atas musuh-musuhnya (di luar), dan siapa yang kalah oleh musuh-musuh dalam dirinya, maka musuh di luar dirinya akan mengalahkannya." (dikutip oleh Ibn Qayyim al-Jawziyya, al-Fawa'id, ed. Muhammad 'Ali Qutb, Alexandria: dar al-da'wa. 1412/1992, halaman 50).
Kompetisi dan berlomba diizinkan dalam meraih keunggulan dalam ibadah. Dalam rangka inilah, Allah menerangkan tingkatan-tingkaan di antara hamba-hamba-Nya yang beriman dalam Kitab-Nya, dan ini pun dijelaskan dalam berbagai hadits. Pahala Jihad adalah sedemikian tinggi sebagaimana dijelaskan oleh Hadits Nabi bahwa, jika ia dapat, ia akan minta Allah untuk menghidupkannya kembali sehingga ia dapat mati kembali sebagai syahid berkali-kali. Sekalipun demikian, berkaitan dengan isu ini, Para Pengingat Allah (Adz-Dzakirin) termasuk ulama-ulama sempurna yang mengetahui (ma'rifat) akan Allah ('Arifin)adalah lebih mulia daripada mujahidin. Sebagai contoh, sekalipun Zayd bin Haritsah dan Khalid bin Walid adalah jenderal-jenderal besar, kematian mereka tidaklah dirasakan seberat kematian Abu Musa al-Ash'ari atau Ibn 'Abbas (dua sahabat yang merupakan 'ulama besar dan 'arifin), jika diukur dari kerugian yang dirasakan oleh ummat Islam sebagai akibat kematian sahabat-sahabat tersebut.

Untuk alasan inilah, Nabi saw secara eksplisit menyatakan superioritas para mudzakkirin dalam dua hadits sahih di bawah: Nabi salla-Allahu 'alayhi wasallam bersabda: "Maukah kalian kuberitahu sesuatu yang terbaik di antara semua amal, merupakan amal salih terbaik di mata Tuhan kalian, meninggikan derajat kalian di akhirat, dan memiliki keutamaan lebih besar daripada membelanjakan emas dan perak di jalan Allah, atau berperan serta dalan jihad dan membunuh atau terbunuh di jalan Allah?" Mereka (para sahabat) berkata: "Ya, mau!" Beliau bersabda: "Dzikr Allah (Mengingat Allah)". Diriwayatkan dari Abu al-Darda' oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibn Majah, Ibn Abi al-Dunya, al-Hakim yang menyatakannya sahih, dan adz-Dzahabi mengkonfirmasikan kesahihannya, Bayhaqi, Suyuti dalam al-Jami' al-saghir, dan Ahmad juga meriwayatkannya dari Mu'adz bin Jabal. Beliau juga bersabda: "Meski seseorang menebas orang-orang kafir dan musyrikin dengan pedangnya sampai pedang itu patah, dan ia benar-benar terselimuti dengan darah mereka, Al-Mudzakkirin (Para Ahli Dzikir Pengingat Allah) ada di atas mereka satu derajat." Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri oleh Ahmad (3:75), Tirmidzi (#3376), Baghawi dalam Syarh al-Sunna (5:195), Ibn Katsir dalam Tafsirnya (6:416), dan lain-lainnya.

Wa min Allah at Tawfiq








Teori Darwin & Atheisme Kesombongan Ego Terburuk Manusia (14)
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Lefke, Ciprus, 25 Mei 2002


"Ketika Fir'aun mengaku dirinya Tuhan, Iblis berlari dan menggigil ketakutan, karena mengetahui akan turunnya kemurkaan Allah Azza Wa Jalla. Bahkan Iblispun mengakui adanya Tuhan, sementara sebagian manusia dungu karena kesombonggan nya tidak mengakui adanya Tuhan"
Destur ya Sayidi, Meded. Meded, ya Sulthanul Awliya'. Meded, ya Rijalullah. Bismillahir Rahmanir Rahim, Dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.

Kita hidup adalah untuk Allah swt. Siapa yang hidup untuk Allah akan terhormat. Siapa yang hidup bagi dirinya sendiri, untuk egonya, maka dia telah melakukannya untuk Setan. Meded ya Sulthanul Awliya. Kita telah diperintah, dan misi utama kita adalah untuk memerangi kejahatan dan kemungkaran. Adakah suatu agama yang keberatan dengan kata-kata saya ini? Saya bertanya, "Setiap agama, setiap nabi datang untuk apa?" Untuk menyingkirkan kejahatan, karena kejahatan adalah kesultanan setan dan seluruh pekerjaan setan.
Iblis mendukung kejahatan untuk menegakkan kesultanan setani di mana-mana, sedangkan orang-orang Rabbani (orang-orang Allah) yang merupakan orang-orang suci datang untuk menyelamatkan manusia dari tangan-tangan setan dan untuk menyelamatkan mereka agar tidak jatuh ke dalam samudera-samudera kemungkaran. Siapakah yang tak setuju dengan hal ini? Maka dia pasti seorang agen Setan. Orang-orang religius sejati, mu'min sejati harus menerima ini sebagai tujuan dan cita-cita mereka, untuk membersihkan seluruh dunia dari kejahatan dan untuk kembali merengkuh kekuatan kerajaan Langit, karena kerajaan setani di muka bumi selalu ingin memerangi kerajaan Langit. Manusia tak akan pernah meraih apa pun dari nikmat Ilahiah di sini dan di akhirat, hingga mereka memahami hal ini.
Dunia hewan, merupakan dunia tak terbatas. Suatu dunia yang memiliki tingkatan lebih tinggi dari dunia bebatuan dan dunia tanaman; itulah dunia hewan. Dalam dunia hewan, pada setiap tahap (perkembangannya-red) muncul pula kesempurnaan yang lain. Bukan suatu permainan atau gurauan semacam yang dikemukakan Darwin. Ia mengemukakan teorinya hanya lewat cerita-cerita dongeng, dan seluruh universitas mengajarkan sebagai teori evolusi.
Suatu teori tak masuk akal yang pernah dikemukakan orang, di mana ia mengatakan manusia berasal dari kera. Dan beberapa kera yang tengah ditawan di kebun binatang pernah saya lihat dalam keadaan sedang duduk dan berpikir. Saya bertanya kepada mereka, "Apa yang kau pikirkan?" Kera itu berkata, "Saya berpikir kalau suatu saat nanti saya dapat menjadi seorang manusia". Saya bertanya kepada gorilla yang sedang duduk, atau simpanse, atau orang utan, "Apa yang kalian pikirkan, wahai temanku?". Mereka menjawab, "Wahai Syaikh-ku, kami berpikir jika seandainya suatu saat kami bisa menjadi seorang manusia, dan kami pikir kami tak akan mampu menanggung beban sebagai manusia." "Ya engkau benar!" Begitu banyak hal tak berguna memenuhi Timur dan Barat, Utara dan Selatan, pada setiap pusat pendidikan yang mengklaim dirinya sebagai pusat pengetahuan. Sepanjang mereka percaya pada Teori Darwin, maka pusat-pusat ilmu itu adalah kutub-kutub kedunguan, karena mereka mencari dan mempercayai sesuatu yang tak pernah terjadi. Karena itulah, Darwin selalu melihat lukisan/foto dirinya sendiri dan merenung. Saat melihat lukisan dirinya, "Apa yang kau pikirkan?" "Aku mencoba mencari dari jenis monyet apakah aku berasal.
Darwin berkata kakek moyangku mungkin adalah orang utan." Maka Mawlana berkata, "Anda tidak terlalu mirip seperti orang utan; bagi saya, Anda lebih mirip dengan gorilla yang demikian buruk. Saya pikir Anda tidaklah lebih jelek dari gorilla." Maafkan saya karena Saya menceritakan hal ini sebagai suatu lelucon, tetapi ini adalah suatu kenyataan. Saya menyesal bahwa universitas-universitas yang mengklaim diri mereka sebagai pusat pengetahuan malah percaya pada teori yang demikian bodoh itu, dan lebih-lebih menempatkannya sebagai nomor satu dari yang lain dan menjadikan yang lain didasarkan atas teori evolusi Darwin ini.
Itu adalah suatu hal yang amat memalukan bagi pusat-pusat ilmu, bagi universitas-universitas dan bagi kementerian-kementerian pendidikan dan seluruh pemerintahan, cela terbesar dan juga alasan terbesar untuk turunnya kutukan dari Langit, yang telah membuat Allah menjadi amat murka atas mereka. Kini, kita hidup di abad 21. Orang-orang, sarjana-sarjana dan ilmuwan mereka, mereka semua mengamati sekeliling diri mereka dan melakukan penelitian atas segala sesuatu. Mereka melakukan penelitian atas alam, dan alam terdiri atas bebatuan, lautan-lautan, tanaman, dan hewan. Manusia dikelilingi oleh tiga dunia, dunia benda mati, dunia tanaman, dan dunia hewan. Dunia benda mati terdiri atas batu-batu dan lautan. Sarjana dan ilmuwan telah melakukan riset mendalam atas dunia ini, dan mereka menulis ratusan ribu buku, ratusan volume, ribuan volume buku, yang dengannya mereka memenuhi perpustakaan-perpustakaan, sehingga tak mungkin bagi seseorang untuk menjangkau dan untuk mempelajari seluruh apa yang tertulis di sana. Tak mungkin.
Dan berusaha untuk membuat sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin adalah suatu kebodohan. Siapa yang mengejar sesuatu yang tak mungkin, dan siapa yang meminta untuk menjadikan suatu yang tak mungkin menjadi mungkin, maka mereka pastilah orang-orang yang dungu. Tak mungkin tak dapat menjadi mungkin. Daya ingat seseorang, otak seseorang, tak dapat menampungnya, dan daya pikir seorang manusia tak akan dapat membuat sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Kemudian setelah apa yang saya katakan sebagai dunia yang tak hidup ada pula dunia yang lain.
Dunia tanaman. Berjenis-jenis tumbuhan dan tanaman yang tak terhitung jumlahnya. Kalian tidak mengetahui nama-nama mereka, tapi setiap tanaman pasti memiliki identitasnya masing-masing. Pasti! Karenanya, ribuan bahkan tak terhitung jumlahnya jenis-jenis tanaman yang tidak kita ketahui. Yang kita ketahui hanyalah pohon pinus, pohon pinus merah, eucalyptus, pohon hujan, pohon almond, pohon ek. Saya berkata bahkan Syaikh Hisyam pun ketika ia datang ke kebun saya, ia bertanya kepada saya, "Apa ini dan apa itu?" Sepuluh jenis tanaman di kebun kami.
Bahkan Syaikh Hisyam Effendi yang adalah seorang Syaikh Ensiklopedia masih bertanya kepada saya, "Apa ini?" Saya jawab, "Ini pohon kentang." Dan ia berkata, "Saya belum pernah melihat pohon seperti itu." (jawab Saya) "Ya, kau harus menunggu 6 bulan di sini, sampai engkau lihat (buah) kentangnya bermunculan di situ, seperti pohon tomat." Ia saat itu berpikir bahwa tomat tumbuh di pohon seperti kentang. Begitu tak berhingganya dunia tanaman. Tak terhitung! Tak seorang pun memiliki kepala yang sanggup mengetahuinya. Tak seorang pun dapat mengetahui semuanya. Dan mungkin telah ditulis ribuan buku tentang tanaman yang tak seorang pun mampu mengingatnya di dalam otaknya. Bahkan, sekalipun kemudian manusia menemukan dan membuat suatu sistem, yang kalian sebut komputer. Komputer pun tak mampu menjangkau dan menyimpan seluruh pengetahuan (tentang tanaman) ini. Komputer bekerja, dan kemudian berkata, "Cukup bagiku, tidak lagi!"
Karena komputer pun memiliki limit dan batasannya. Dan manusia malah berusaha menaruh apa yang ada dalam otak mereka ke dalam komputer. Apa untungnya kalian menyimpan semuanya dalam komputer. Maka, itu adalah buat komputer, dan bukan buat kalian. Tetapi, manusia demikian bangga dengan komputer-komputer mereka. Tidak, itu bukan buat kalian, itu (yang disimpan ke dalam komputer-red) adalah untuk mesin itu. Kini kita beralih dari pembicaraan tentang teori evolusi ini dan kembali kepada apa yang kita bicarakan semula. Dunia Hewan. Kalian tak mampu menjangkaunya. Mari kita mulai dari kupu-kupu. Jika kupu-kupu saja ada ribuan jenisnya, dan ada ribuan desain pola sayap mereka, maka bagaimanakah ini terjadi? Saya baru berkata tentang satu jenis hewan, yang merupakan anggota dunia hewan. Bagaimana pula dengan yang lainnya? Kalian pikir, kepala kita dapat mengetahui semua ini, sambil melakukan riset tentang hal ini, lalu ribuan dan ribuan buku ditulis? Apa untungnya?

Dan kemudian muncul dunia kita: manusia. Dunia manusia adalah yang terhebat dan paling sempurna. Mungkin ia adalah titik puncak kesempurnaan. Namun, sekalipun dunia manusia adalah yang paling maju dan ciptaan yang paling sempurna di muka bumi, hanya sedikit orang yang meneliti mereka. "Mengapa Anda katakan hal ini, oh, Syaikh?" Ya, saya mengatakan hal ini atas otoritas yang ada pada saya, karena, ya, memang orang-orang telah melakukan riset pada wujud fisik badan manusia, yang merupakan eksistensi mereka sebagai materi. Riset mereka hanya terbatas pada bagian materi yang kita sebut sebagai wujud fisik manusia.
Mereka hanya berhenti di situ, dan menulis ribuan dan ribuan buku tentang wujud fisik manusia. Tetapi, di luar keberadaan fisik kita yang telah memberikan kita wewenang untuk menjaga segala sesuatu di muka bumi ini dan menggunakannya untuk kepentingan kita, kita tidak memberikan nilai pada riset-riset tentang sisi lain dari keberadaan kita. Bahwa keberadaan fisik kita adalah bagaikan sebuah pesawat terbang, kita hanya melihat pesawatnya, tapi kita tidak melihat siapa pengemudinya, siapa pilotnya. Ya, suatu pesawat Boeing, pesawat Boeing paling maju, 747? Kita memperhatikan dan mengatakan bahwa jika pesawat ini membawa 500 penumpang, dan segala sesuatu di dalamnya, terbang naik 10 mil, 20 mil ke atas, kemudian terbang dengan kecepatan 1000 km/jam, maka kita terpesona.
Kita kagum hanya pada materi teoretis dari pesawat itu, tapi kita tak pernah bertanya, "Bagaimana ia bisa terbang? Dengan sendirinya? Bagaimana itu mungkin?" Kini mereka datang dengan Samsonite (merek tas mewah-red) mereka seperti karavan, datang ke sini. Krunya datang. Jika tak ada orang-orang ini di dalamnya, material ini tak akan dapat bergerak dari tempat awalnya. Orang-orang hanya perhatian pada penerbangan dan pesawatnya, tapi tidak peduli pada siapa yang membuatnya terbang, siapa yang mengemudikannya. Wujud fisik kita berada dalam suatu kesempurnaan, tapi bagaimana sebenarnya ia bekerja? Bagaimana kita melihat dan memandang? Bagaimana kita mendengar dan menyimak? Bagaimana kita mencium dan memahami, bagaimana kita mengecap, merasakan dan memahaminya? Bagaimana tangan-tangan kita bergerak naik dan turun, bagaimana tubuh kita berlari dan berhenti? Bagaimana bentuk fisik kita telah bekerja untuk berkembang biak? Apa itu? Bagaimana ia akan berubah?
Tak ada yang bertanya hal-hal itu. Dan suatu rasa malu yang besar bagi seluruh pusat-pusat ilmu: universitas dan akademi, karena mereka tidak pernah menanyakan hal itu: siapa Dia? Tak ada yang bertanya tentang kepribadian dan identitas hakiki dari manusia. Ini adalah cela terbesar manusia yang hidup di abad 21 ini, dan aib terbesar! Hendaknya mereka malu telah menyangkal segala sesuatu yang bersifat tak dapat disentuh, tak dapat dilihat atau dirasakan atau didengar atau dicium. Sarjana dan ilmuwan abad 21 telah memenjarakan diri mereka sendiri dalam kerangkeng panca indera mereka. Tak pernah mereka tertarik pada apa-apa yang berada di luar jangkauan panca indera mereka. Dan mereka akan mati di dalamnya dan habis di dalamnya, tak pernah meraih apa pun. Sudah cukup! Cukup untuk seluruh manusia, bagi seluruh pusat-pusat ilmu, universitas, akademi, semua orang-orang terpelajar, sarjana, dan ilmuwan. Ini sudah cukup bagi mereka, lebih dari cukup! Tak seorang pun dapat membawa suatu jawaban atau keberatan atas hal ini. Kadang-kadang Saya adalah orang yang sederhana dan 'mudah', kadang-kadang bak pegunungan Himalaya tak seorang pun mampu melaluinya. Semoga Allah memaafkan saya dan memberkati kalian.


Wa min Allah at Tawfiq


Teori Darwin & Atheisme Melawan Kitab Suci Allah (15)
Sheykh ul-Islam Grandsheykh Mevlana Muhammad Nazim al-Hakkani an-Naks-
i'bendi
Lefke, Rabu, 29 Rabi Awal 1425

Audhu bi-llahi mina shaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim, la haula wala quwatta
illa bi-llahi-l `Aliyu-l `Azim…Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar wa li-llahi-l hamd…Subhanaka, la `ilma lana illa ma `alamtana, Innaka `Alimu Hakim…

Tema Atheisme inilah yang membuat problem bagi orang-orang, mereka yang tidak berakal, orang-orang dari Ahli Dunya', manusia awam, mereka yang tidak peduli dengan pesan-pesan surgawi atau posisi-posisi di surga, kaum atheist atau komunis atau materialis. Manusia berkepala kosong, atau manusia generasi kera karena mereka mengklaim diri sebagai keturunan kera seperti Teori Darwin yang mereka percayai dan mereka menjadikan diri mereka berada di posisi yang jauh lebih dari yang lain.
Ada yang karena kecakapannya mereka berpikir bahwa “ Tingkatan kami berbeda.” Ada yang karena hasil pikiran-pikirannya, mereka menganggap diri di tingkatan yang ‘lebih’ pula. “ Tingkatan kami bukan seperti orang-orang yang biasa.” Orang-orang India mengatakan apa ? Kasta terendah? Paria? Ada tingkatan terendah di India, mereka mengatakan : "Mereka tidak ada harganya, mereka sama dengan hewan.” Apa pendapat kalian ketika mengatakan bahwa kalian berbeda dengan orang-orang lain, yang bukan terpelajar, buruh-buruh atau petani. Sekarang aku tanya : “ Apa sebenarnya posisimu ? Ketika kalian menganggap diri kalian “lebih” dari yang lain – apa sebenarnya perbedaan kalian ?”
Di Spanyol mereka membawaku ke sebuah kastil raja yang amat indah dan masyur. Salah satu ruangan dibuka, ada satu tempat duduk mewah dari kayu, mungkin raja itu gemuk, karena besarnya dua kali lipat dari kursiku ini. Mereka mengatakan : " Ini adalah toilet raja.” Apa? Toilet? raja merasa dirinya begitu hebat, punya tingkatan ini dan itu namun tetap saja mempunyai toilet? Toilet yang membawa raja pada tingkatan aslinya. Siapa sebenarnya yang memasuki toilet – apa tingkatannya? bila perut kita penuh maka ….
Mereka tidak pernah menggunakan akal, namun menjadikan diri mereka sesuatu yang bukan untuk mereka. Itulah sumber dari kejahilan, kelalaian dan ketidak pedulian. Sumber dari krisis, perang dan perpecahan. Orang Turki mengatakan : "Oh, kami orang Turki, tidak ada yang bisa seperti kami.” Orang-orang Arab mengatakan "Ahna Arab". Mereka pikir menjadi Arab adalah kehormatan bagi mereka. Tidak ! Tidak pernah Allah mengatakan: "Ya ayyuhal Arab", "Ya ayyuhal ladhina Arab", tapi Allah katakan : "Ya ayyuha-l ladzina amanu!", Wahai Orang-orang yang Beriman". Tugas menghamba dan melayani sungguh berat bagi umat manusia. Karena semua ingin menjadi tuan di muka bumi ini. Paling tidak jika tidak menjadi Tuhan, lalu menjadi tuan-tuan di dunia ini. Semoga Allah mengampuni kita semua dan menganugerahi pemahaman danmengikuti Nabi-Nabi yang seluruhnya mengatakan : “Kami adalah hamba-hamba-Nya.” Jika Nabi-Nabi saja mengatakan : Kami adalah hamba-hamba, lalu bagaimana dengan para pengikut Nabi-Nabi ini? Haruskah mereka mengatakan : “Kami semua adalah tuhan.” Tidak mungkin! Manusia meninggalkan perintah surgawi dan mengejarego-ego mereka. Ego yang melambangkan setan, pemberontak pertama dalam Hadirat Ilahi, mereka mengatakan "Engkau ( Allah swt ) adalah Tuhan di atas, dan aku adalah tuhan di muka bumi.”
Namrud juga mengklaim seperti itu, “ Aku tuhan di bumi, Tuhan Ibrahim adalah Tuhan Surgawi.” Itulah karakter buruk yang dicontoh manusia saat ini. Pondasi pengetahuan yang seharusnya diketahui semua orang adalah bahwa kita sebagai makhluk yangdiciptakan oleh Sang Pencipta. Apabila hal ini tidak diajarkan pusat pembelajaran yang besar seperti di universitas-universitas, maka universitas hanya sebagi pusat kebodohan. Ya karena universitas saat ini mengajarkan teori darwin, bahwa manusia berasal dari kera. Apabila mereka tidak mengajarkan bahwa manusia ini adalah makhluk ciptaan Sang Pencipta, maka mereka tidak mengajarkan apapun.
Para profesor universitas umumnya orang-orang yang sangat bangga akan dirinya. Bila mereka menyadari, dimanakah mereka 100 tahun yang lalu? Apakah merekamenciptakan diri mereka sendiri? Jika benar, katakan pada mereka jangan mati! Tetapi lihatlah dalam periode 100 tahun kedepan tidak satupun dari kita masih ada.Dalam 100 tahun kalian bukan siapa-siapa. Berusahalah untuk mempelajari sesuatu dari kebijaksaan ini. Jangan berbuat licik melalui kemudaanmu, kekayaan ilmu pengetahuan dan jabatan kalian. Meskipun kalian profesor, kalian akan lupa semuanya pada saat berumur 80 tahun. Kalian akan mengalami kemunduran. Maka berusahalah untuk mengenal diri kalian sendiri sebelum kalian mulai belajar tentang hal disekeliling kalian.
Sekarang ini, ilmu pengetahuan bertolak belakang. Mereka ingin mengetahui tentang segala sesuatu tapi tidak untuk mengenal diri mereka sendiri. Kita telah dijajah oleh segala sesuatu disekeliling kita. Hal tersebut mengakibatkan kepercayaan kita melemah dan makin melemah. Dan masalah-masalah kita menjadi puncak pemikiran kita. Ketika kepercayaan / spiritualitas mengalami kemunduran, maka masalah akan naik, karena tidak ada keseimbangan dalam membawa beban kehidupan tanpa kepercayaan/spiritualitas.

Walaupun sebuah kepercayaan mendasar dapat memberikan dukungan kepada manusia. Sebuah tongkat dapat menopang topi, tapi tidak dapat menopang gedung. Manusia harus memohon untuk memperoleh kepercayaan yang cukup teguh agar tidak terjerumus. Landasan dari kepercayaan itu harus bersadarkan atas pengertian manusia sehingga keduanya dapat tumbuh bersama-sama. Sang Pencipta tahu tentang tabiat dan karakteristik hamba-hambaNya. Tidak ada satupun yang mengetahui lebih dari Dia. Karenanya alasan Dia mengirimkan Pesan Surga" melalui Hamba SurgaNya kepada manusia agar mengajarkan bagaimana cara melakukan Layanan Illahi, bagaimana cara menyembah Dia.
Alasan itulah mengapa kita diciptakan. Bila kalian tidak melakukannya (menyembah Allah), maka kalian tidak berarti. Jika kalian ingin diterima dalam Hadirat Illahi, kalian harus memenuhi Layanan Illahimu. Kalian akan menemukan Layanan Ilahi dalam setiap agama. Inilah dasar kuat yang seharusnya diketahui dan dilindungi oleh setiap orang. Jika orang-orang tidak menjaga aturan tersebut, -melakukan Layanan Illahi setiap hari- maka kehormatan sebagai manusia hilang.
Kalian tidak lelah makan beberapa kali dalam sehari, tapi sholat satu kali saja rasanya sulit sekali bagi sebagian besar orang. Layanan Illahi adalah kehormatan tertinggi yang Allah berikan kepada kita. Jika seorang raja menawarkan kalian satu layanan tertinggi dan kalian menolaknya, maka akan jadi apa kalian? kalian mengerti maksudnya? Allah menyembunyikan diriNya, meskipun demikian Dia memerintahkan kita melayaniNya. Ini tidak berlebihan jika seorang raja memintanya. Dia tidak kekurangan kebesaran dan kemuliaan. Dia telah memerintah kita untuk datang ke Layanan Illahi. Kalian tidak diciptakan untuk saling berperang, kalian diperintahkan untuk sholat dan beribadah.
Abad 20 dimulai dengan ateisme yang kemudian mencapai puncak tertinggi materialisme. Perang dunia kedua ingin menghancurkan semuanya, dan kini perang dunia ketiga sedang dipersiapkan. Semua orang adalah hamba. Saya adalah hambaNya , ratu juga hambaNya, menteri, sultan…mereka semua adalah hambaNya. Nabi Muhammad saw dan awliya/saints adalah hamba. Mereka bangga menjadi hamba bagi seorang Raja yang kuat dan mulia. Setiap orang seharusnya melihat diri mereka dengan cara berbeda dan amati tujuan yang mereka miliki. Mereka seharusnya berusaha untuk memuliakan Tuhan sebanyak mungkin, berusaha untuk menghindari setan dalam komunitasnya.
Banyak manusia yang menjadi perwakilan setan yang tujuannya agar semua agama mendukung mereka (setan) daripada melakukan penyembahan kepada Tuhan. Mereka semua harus dikalahkan. Setiap hari kalian melihat dari televisi apa yangtelah mereka raih. Menghabiskan waktu berjam-jam ditelevisi, bukan ini alasan kita diciptakan. Kita telah diperintahkan untuk mendukung kemanusiaan di bumi, bukan untuk menghancurkannya. Tapi itulah yang setan dan pendukungnya ingin lakukan. Berusahalah bersama kebenaran dan mempercayakan yang satu dan kalian akan meraih kedamaian di bumi dan kesenangan setelahnya (akhirat).
Ketuhanan tidak akan pernah dilimpahkan; bukan pemberian untuk segala ciptaan-Nya, karena tidak akan ada yang mampu menempati posisi itu. Posisi itu hanyalah untuk satu yaitu Dia Yang Maha Esa, Sang Pencipta ! Orang-orang Kristen mengatakan, ‘ Tuhan kami Yesus Kristus’. Itu suatu kesalahan yang besar ; itu tidak bisa diterima. Kesalahan terbesar yang dikatakan bagi Jesus Christ, bahwa dia adalah Tuhan, karena beliau adalah sebuah ciptaan, beliau adalah manusia. Ketuhanan tidak menerima seorang partner atau mitra, Allah adalah Tuhan Yang Satu. Jika kalian menyebut : "Yesus Kristus adalah Tuhan” – Bagaimana dengan Yang Pertama? Tuhan Yang Esa, apakah Dia sedang absen, pensiun atau mempensiunkan diri-Nya ? Ataukah Tuhan sedang menarik Diri agar bisa memberikan Yesus Kristus tahta Ketuhanan? Apa alasannya ?
Apakah Yesus sebagai pewaris-Nya? Mengapa? Tuhan sedang lelah atau pensiun ? Tidakkah mereka berpikir seperti itu untuk mengoreksi kepercayaan mereka demi memuja Tuhan Surgawi ! Saya telah bertemu dengan mereka para pendeta yang telah membaca kitab sucinya, namun mereka tidak pernah memahaminya. Bahkan kitab sucinya berbeda-beda satu sama lain. Mereka tidak pernah mengerti karena tidak ada cahaya dalam hati mereka! Jika kalian memberi seseorang buku, lalu dia membacanya dalam kegelapan, apa yang bisa mereka pahami?
Dan tiap-tiap orang sadar betapa mereka bergantung pada pikiran2nya sendiri. Saat mereka bertanya pada Mawlana Shaykh Nazim, " Bagaimana kami menyesuaikan diri saat sesuatu muncul, karena kami bukan orang-orang terpelajar yang memiliki ilmu?" Syaikh Nazim menjawab," Pakailah akalmu untuk menimbang masalah-masalah yang ada didepanmu. Jika akalmu menerimanya, terimalah. Bila tidak, hal itu memberi kesempatan melakukan apa yang setan mau."
Seperti saat ego kalian berkata " Pergilah merokok." Apa yang dikatakan akal kalian tentang merokok ? akal bilang : "Tidak baik untuk kesehatan dan mengakibatkan berbagai macam kanker." Artinya seharusnya kalian hilangkan merokok itu dari kehidupan kalian. Akal kalian mengatakan hal itu buruk namun kalian tidak mendengarkannya. Nabi bersabda , kulli muddurin yuqtal - "Semua yang merusak adalah membunuh." Kata-kata yang digunakan adalah membunuh. Namun tiap kata tidak diartikan secara harfiah, harus dipahami secara simbolik. Jika seekor singa akan menyerang, kalian boleh membunuhnya.
Ada seekor kalajengking spiritual yang dapat membunuhmu, sebagaimana seekor singa spiritual yang dapat menyerangmu. Hal ini seperti "rokok", itulah artinya kenapa akal kalian mengatakan ini adalah salah. Rokok sama saja seperti Obat-obat terlarang. Beberapa orang mengatakan rokok adalah merusak, namun tidak masalah dengan marijuana. Saya katakan pada mereka, "Jangan merokok." Jawabnya , " Aku tidak merokok." Saya katakan lagi, "Saya melihat kalian merokok." Dia menjawab lagi, "Bukan Ini adalah marijuana, bukan rokok." Namun saat itu akal kalian berkata "Ini adalah hal yang buruk."
Jika kalian hanya tahu dasar Shari`ah, gunakan akal kalian untuk membedakan apa yang baik bagi kalian dan apa yang tidak, apa yang membuat Allah SWT senang pada kalian, dan apa yang membuat Nabi saw senang pada kalian. Memakai cara lain akan menyesatkan dan hanya mengikuti jalan setan. Mereka berkata 'Black Hole – Lubang Hitam, "dan kami menemukan kalau Black Hole menelan dan menarik segala sesuatu (disekitarnya), seperti sebuah penghisap. Apapun yang melintasinya, akan dihisap, dan yang dihisap akan menghilang..." Mereka merekam Black Hole, tetapi sesungguhnya masih ada lubang-lubang lain yang mungkin yang sama: disatu sisi menelan / menghisap, dan disatu sisi lainnya membuat galaksi baru dan melemparkan (galaksi baru ke tempat yang jauh)...
Namun itu belum diketahui... Mereka hanya mencari ciptaan atau planet-planet yang bisa lenyap, selesai, dan mereka tidak tahu bahwa sesungguhnya penciptaan terus berlangsung, penciptaan tidak pernah berhenti. Sejak kapan penciptaan terjadi?Penciptaan tidak tergantung pada waktu! Penciptaan terus berlangsung, tidak ada yang tahu kapan awal dan akhirnya. Sekarang kalian hanya mencari dan melihat bahwa kami telah mendarat diatas planet dan kami tidak tahu kapan itu terjadi dan kami tidak pernah tahu kapan akan berakhir.
Penciptaan adalah Atribut Illahi Allah yang Maha Kuasa; Dialah sang pencipta. Kalian dapat bertanya padaNya,"Sejak kapan penciptaan berlangsung?" Pada saat itu Tidak ada waktu untuk mengukur! Belum ada jam...(untuk mengetahui) pukul berapakah penciptaan bermula? Mereka berkata,"Dahulu ada satu ledakan besar (Big Bang) yang menghasilkan satu milyar bagian dalam satu detik", mereka berkata dengan yakin dan orang-orang turut berkata,"Big Bang" dengan bagganya (biarlah Big Bang jatuh menimpa kepala kalian... atau Big Ben di London atau Bel di Big Bang jatuh menimpa mereka! Dan mereka tetap berkata "Ini benar adanya".
Sesungguhnya semua itu telah tercantum dalam Kitab Suci, tetapi mereka tidak mau menerima segala yang berasal dari kitab surga. "Kami tidak menerimanya", tapi mereka menerima teori Big Bang! Big Bang telah menendang dan memakan mereka! Itulah pengetahuan populer untuk mereka para scientist dan juga teori Darwin, teorinya yang terkenal tentang awal mula kehidupan. Mereka berpikir bahwa mereka telah ada, tidak pernah ada kejadian (penciptaan). "Kitab Suci" melawan "pengetahuan mereka” dan mereka berkata,"Kami tidak menerimanya", tapi bagai

kebodohan seperti teori-teori diatas mereka berkata,"Ini 'pengetahuan yang positif'".
Dan Mawlana mengatakan, “Tidak mungkin pengetahuan positif! Itu hanya imajinasi dan teori mereka! Ya karena mereka berkata ,"Dari kera menjadi manusia" dan satu orang bertanya padaku,"Oh Syekh, jikalau umat manusia bermula dari kera, maka kera berasal dari apa?" Mawlana menjawab,"Ya Hu, kalian manusia yang tidak berpikir! Jika umat manusia berasal dari kera seperti kata kalian maka kera juga berasal dari manusia, selesai...”. (Hmm, saya) tidak pernah memikirkan itu"..."Hanya kera diciptakan diwaktu malam, manusia diwaktu siang"...Jangan berpikir!
Kita telah dianugerahi pengetahuan; kehormatan manusia dengan (diberikan) pengetahuan, karena malaikat berkata,"O Tuanku, Engkau bersabda,"Aku menciptakan makhluk baru yang akan berperan sebagai wakilKu di bumi, 'Khalifah', dan (melalui) ilmu kami, kami mengetahui kalau makhluk baru tersebut sangat buas terhadap sesamanya, sangat tega dan tidak menaruh belas kasihan, sangat penindas, sangat galak, bahkan binatang buaspun malu ketika melihat kekerasan dan kekejaman yang dilakukan oleh makhluk yang Engkau namakan manusia 'Bani Adam', Adam!"
Saat ini manusia memperhatikan dan melihat beberapa mahkluk seperti singa dan binatang buas lainnya yang mengejar binatang lain, memburu dan memakannya, dan mereka berkata,"Mereka binatang yang sangat buas!" Tapi binatang buaspun berkata,"Kami hanya memburu satu saja sebagai bahan makanan kami. Kemudian kami duduk dan mensyukuri karunia yang telah diberikan Tuan kami, Dia memberikan kami makan (dan) merasa puas dan kami mensyukuri nikmat Tuhan kami. Tapi kalian, umat manusia, kalian membunuh, membunuh ratusan dan jutaan manusia lainnya tanpa sebab– bagaimana bisa kalian menyalahkan kami dan menyebut kami binatang buas?
Kalianlah makhluk yang paling buas!". Dan malaikat berkata bahwa inilah yang membuat mereka heran, mereka tidak menentang apa yang Allah Maha Kuasa ciptakan, tapi mereka memberikan mutaala (opini) terhadapnya, dan Allah yang Maha Kuasa bersabda,"Aku tahu. Aku tahu apa yang kalian ketahui, dan Aku juga tahu apa yang tidak kalian ketahui!" dan, "… 'allama-llaha Adam asma…" lalu Allah Maha Kuasa mengajari Adam, memberikan Adam 'alayhis salam ilmu yang tidak diketahui oleh para malaikat, malaikat Azazil yang menentang kemudian berubah nama menjadi Setan. Sebelum menentang Kehendak Allah Maha Kuasa, setan bernama Azazil, nama yang terhormat, tapi ketika dia menentang Perintah Suci, maka berubahlah ia dan namanya pun turut berubah.
Dia yang Maha Kuasa mengajarkan Adam 'alayhis salam pengetahuan yang tidak diketahui oleh para malaikat dan Allah yang Maha Kuasa bertanya,"Katakan, O para malaikat, nama-nama disekeliling mu; semua nama yang ada disekelilingmu!" dan mereka menjawab,"O Tuanku, kami tidak diberikan pengetahuan tentangnya!" Dan Allah yang Maha Kuasa memerintahkan,"O Adam, ajari mereka! Katakan!" Dan Adam 'alayhis salam menyebutkan semuanya seperti yang telah Allah Maha Kuasa berikan pada beliau dan para malaikat berlutut. Kemudian Allah yang Maha Kuasa memerintahkan, "Berlututlah kepada Adam!" dan semua malaikat berlutut kepada Adam as.
Karunia berupa pengetahuan yang diberikan kepada Adam 'alayhis salam adalah karunia yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya; hal ini merupakan anugerah bagi umat manusia, tapi sekarang saya dengan menyesal berkata bahwa orang-orang mengklaim dirinya 'sarjana' atau 'ahli ilmu alam' atau 'master' atau 'doktor', mereka tidak mau berkata bahwa Ilmu dari Kitab Suci sebagai Ilmu! Itulah sebuah penurunan level umat manusia saat ini. Mereka mengalami penurunan dalam ilmu, dari level manusia menjadi level binatang.
Dan binatang pun tidak menerima mereka tapi menendang orang-orang yang tidak menerima Ilmu dari Kitab Suci sebagai Ilmu yang Haqq. Ditendanglah mereka. "Mereka seperti binatang," Allah berfirman, "Dan tidak hanya seperti binatang, tetapi level mereka lebih rendah dari level binatang!" . Binatang mengetahui Nama Tuannya, Tuan mereka, yang menciptakan mereka, tapi binatang berkaki dua, yang berkata."Kami adalah para sarjana, ahli ilmu alam dan doktor", level mereka berada dibawah level makhluk berkaki empat. Dan kalian perhatikan sekarang kemana arah teori mereka. Teori mereka membawa mereka untuk saling bunuh! Seekor singa hanya memburu satu binatang, tapi manusia membunuh banyak orang.
Perhatikan apa yang mereka lakukan pada negara-negara lain! Mereka saling bunuh dan membunuh orang-orang tak berdosa! Dan di Hari Kebangkitan Allah yang Maha Kuasa akan bertanya, "… bi ayyi dhambin kutilat…" Tidak hanya dalam hari dimana waktu diabaikan ketika orang Arab mengubur anak-anak mereka hidup-hidup, membunuh anak-anak mereka, tapi informasi dari Allah yang Maha Kuasa tentang Hari Kebangkitan sangatlah jelas." Semoga Allah mengampuni kita dan mengirim seseorang dengan kekuatan untuk mengubah itu semua. Bagi kehormatan untuk manusia paling terhormat dalam Hadirat ilahi, Nabi Muhammad saw


Wa min Allah at Tawfiq





KRITIK TERHADAP TEORI DARWIN DI USA

Di Negara Bagian Ohio, AS, Kritikan terhadap Evolusi Masuk dalam Kurikulum
SekolahSekali Lagi, Sebuah Terobosan Baru Di Negara Bagian Ohio, AS, Kritikan terhadap Evolusi Masuk dalam Kurikulum Sekolah. Darwinisme sedikit demi sedikit kehilangan pengaruhnya di Amerika Serikat (AS), dan salah satu contoh nyata akan hal ini telah terjadi baru-baru ini, yakni dimasukkannya sanggahan terhadap teori evolusi dalam buku-buku pelajaran di sejumlah negara bagian di AS. Sebagaimana telah disampaikan dalam artikel kami sebelumnya (Another Crack in the Wall: Schools in Georgia (US) are Allowed to Teach about Creation).

Georgia adalah negara bagian pertama yang menantang dogmatisme Darwinis, dan memasukkan penelaahan kritis terhadap evolusi dalam kurikulumnya. Baru-baru ini,Dewan Pendidikan Negara Bagian Ohio mewajibkan para pelajar di Ohio untuk mempelajari bukti-bukti yang membantah teori evolusi Darwin. Dalam sebuah artikel yang ditulis John G. West Jr. dari Discovery Institute yang berpusat di Seattle, sebuah lembaga yang mendukung penelaahan kritis atas Darwinisme, kemunduran terus-menerus yang dialami Darwinisme, kefanatikan para pendukungnya, serta cara-cara kasar yang mereka gunakan diuraikan denganlugas: Setelah perdebatan selama berbulan-bulan, Dewan Pendidikan Negara Bagian Ohio dengan suara bulat menetapkan pedoman baku ilmu pengetahuan pada tanggal 10 Desember yang mewajibkan para pelajar di Ohio untuk mengetahui "bagaimana para ilmuwan terus-menerus mengkaji dan meneliti secara kritis berbagai aspek dari teori evolusi."

Ohio menjadi Negara Bagian pertama yang mewajibkan para siswanya agar tidak sekedar mempelajari bukti ilmiah yang mendukung teori Darwin akan tetapi juga bukti ilmiah yang menentangnya. Para pelajar di Ohio akan perlu memahami berbagai sanggahan ilmiah terhadap teori Darwin untuk dapat lulus ujian tingkat akhir di sekolah lanjutan tingkat atas. Ohio bukanlah satu-satunya tempat di mana para stafnya memperluas ruang lingkup kurikulum dengan memasukkan pengajaran tentang penolakan terhadap evolusi. Di bulan September, distrik sekolah wilayah Cobb di negara bagian Georgia, yang termasuk salah satu distrik sekolah pinggiran kota terbesar di Negara bagian tersebut, mengambil sebuah kebijakan yang mendorong para guru untuk memperbincangkan "Pandangan-pandangan evolusi yang diperselisihkan" sebagai bagian dari pengajaran yang "seimbang".
Dan tahun lalu, dalam laporan konferensi menyambut undang-undang tentang seruan agar anak-anak tidak tertinggal mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, Konggres menyeru sekolah-sekolah untuk mengajarkan para murid "keseluruhan pandangan ilmiah yang beragam" ketika membahas pokok-pokok bahasan ilmiah yang dipersengketakan "seperti teori evolusi biologi". Setelah bertahun-tahun dipojokkan, para penentang teori Darwin tampaknya mengalami kemajuan. Apa yang tengah terjadi? Dan mengapa baru sekarang?Ada dua perkembangan penting yang menyebabkan hal ini terjadi, Pertama-tama, terdapat kesadaran yang semakin meningkat di kalangan masyarakat tentang cara pengajaran evolusi di banyak sekolah yang ternyata tidak pada tempatnya. Buku berjudul "Icons of Evolution" (Butir-Butir Penting Teori Evolusi) karya Jonathan Wells menjadikan semakin banyak orang tahu betapa buku-buku pelajaran biologi masih saja memuat "butir-butir penting" evolusi yang tidak meyakinkan, dan tidak lagi dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang layak oleh banyak ahli biologi.Gambar-gambar embrio yang dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran teori Darwin tentang nenek moyang yang sama masih saja ditampilkan di banyak buku pelajaran, padahal ini adalah fakta memalukan yang telah terbongkar sebagai pemalsuan yang sengaja dibuat oleh Darwinis asal Jerman, Ernst Haeckel.
Buku-buku pelajaran juga terus-menerus memuat mikroevolusi pada ngengat sebagai bukti yang mendukung kebenaran mekanisme seleksi alamnya Darwin meskipun penelitian yang mendasarinya kini dipertanyakan oleh banyak pakar biologi.Ketika mengajarkan para siswa ilmu pengetahuan secara apa adanya,buku-buku pelajaran mengabaikan perdebatan ilmiah yang sesungguhnya dan seringkali seru seputar teori evolusi. Misalnya, sedikit saja siswa yang pernah mempelajari perdebatan sengit yang dimunculkan oleh Ledakan Kambrium, yakni kemunculan serentak dan tiba-tiba beraneka ragam makhluk hidup yang kompleks lebih dari 500 juta tahun yang lalu, yang tampaknya di luar jangkauan kemampuan mekanisme seleksi alam untuk mendorong terjadinya perubahan biologis.Para guru yang mengajarkan masalah-masalah tak terpecahkan dari Darwinisme seringkali menghadapi penganiayaan oleh mereka yang hanya dapat dijuluki sebagai polisi Darwinisme.
Di Negara bagian Washington, seorang guru biologi yang sangat dihormati yang ingin mengajarkan kepada para siswanya tentang perdebatan ilmiah seputar hal-hal seperti gambar embrio Haeckel dan populasi ngengat, dikeluarkan dari sekolahnya oleh para pendukung Darwinisme setempat.Perkembangan kedua yang mendorong kemajuan yang dicapai para penentang Darwin adalah terhapusnya prasangka buruk peninggalan masa lalu. Selama bertahun-tahun, para pendukung Darwinisme berhasil membungkam diskusi publik tentang evolusi Darwin dengan melecehkan siapa saja yang mengkritik Darwin sebagai penafsir harfiah Bible yang hendak menyelundupkan bab Genesis ke dalam pelajaran biologi.


Para Darwinis masih saja mencoba siasat ini, namun tuduhan mereka semakin lama malah semakin tidak terbukti, bahkan justru tidak masuk akal. Bukan penyeru Bible yang tidak berpendidikan, sebaliknya, para penentang baru teori evolusi ini malah bergelar doktor di bidang biologi, biokimia,matematika dan berbagai disiplin ilmu lain yang terkait dari berbagai universitas sekuler, dan banyak dari mereka mengajar atau melakukan penelitian di universitas-universitas Amerika. Mereka ini para ilmuwan seperti biokimiawan dari Universitas Lehigh Michael Behe, pakar mikrobiologi di Universitas Idaho Scott Minnich, dan filsuf asal Universitas Baylor William Dembski yang juga seorang matematikawan.
Daftar para penentang Darwin dari kalangan akademisi ini semakin bertambah. Selama setahun terakhir, lebih dari 150 ilmuwan - termasuk para staf dan peneliti diberbagai institusi seperti Yale, Princeton, MIT, dan the Smithsonian - memberikan pernyataan yang mengungkapkan keraguan mereka akan kebenaran pernyataan utama neo Darwinisme yang mengatakan bahwa "mutasi acak dan seleksi alam" mendorong kemunculan keanekaragaman kehidupan. "Tampaknya, redupnya Darwinisme secara cepat di Amerika Serikat akan berlanjut terus di tahun-tahun mendatang.
Mungkin hanya dalam kurun waktu beberapa puluh tahun lagi masyarakat akan bertanya-tanya bagaimana sebuah teori yang tidak berdasarkan fakta semacam ini dapat menjadi kaidah ilmiah di sepanjang abad ke-20. Dan mereka pun akan menyadari fakta yang selama ini disembunyikan oleh para pendukung Darwinisme: Bahwa kehidupan di bumi bukanlah muncul menjadi ada atau terjadi akibat kekuatan alamiah yang bekerja secara acak, namun hasil ciptaan sang Pencipta.

(1) John G. West Jr., "Darwin in the Classroom: Ohio allows alternatives", National
Review, December 17, 2002;



Komunisme dan Atheis, Orang yang Menolak Tuhan ( 16)
Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani
Liberating The Soul Volume 1


Bismillah hirRohman nirRohim

Kita harus memihak kepada orang-orang yang melawan atau anti komunisme dan atheisme, inilah politik kita. Kita tidak dapat menerima komunisme atau setiap orang yang setuju dan bergabung dengan Negara-negara komunis. Kita bergabung dengan orang-orang yangmemiliki kitab suci dari Allah. Kita tidak bergabung dengan orang yang menolak dan menyangkal kitab suci, perintah dan aturan surga, karena mereka melawan Allah Yang Maha Besar. Dan mereka akan dihukum, tidak dalam waktu yang lama lagi, Allah akan menghukun mereka.Oleh sebab itu, politik kita adalah tidak bersama dengan komunis atau dengan komunis idea, yaitu idenya orang-orang yang tak percaya Tuhan atau menolak adanya Tuhan. Ide-Ide Komunisme, akan membuat orang jatuh dalam kesulitan dan penderitaan. Kita tidak setujudengan ide tersebut. Muslim adalah pengkut dari Nabi Muhammad saw dan semua sunah-sunahnya. Nabi saw bergabung dengan para Ahli Kitab,yaitu setiap orang yang diberikan Kitab Suci, Nabi saw tidak pernah bergabung dengan orang yang tidak percaya Allah Yang Maha Besar.
Yang terpenting, setiap orang harus mengetahui siapakah temannya dan siapakah musuhnya. Siapapun yang datang kepada islam, siapapun yang percaya Allah, haruslah tahu siapa yang melawan Tuhannya. Kalian tahu musuh terbesar kalian adalah Setan dan seluruhpengikutnya, mereka semuanya adalah setan.Komunis tidak hanya melawan kita,tetapi juga melawan Tuhan kita, kalian harus tahu. Di Negara barat, nilai diberikan kepada setiap individu, setiap orang memiliki nilai. Tetapi dinegara komunis, manusia seperti hewan gembalaan. Tidak ada kebebasan individu, yang memperbolehkan setiap orang hidup dengan caranya sendiri.Allah swt memperbolehkan setiap orang untuk hidup sesuai dengan kehidupannya. Siapa yang dapat mencegahnya? Hanya orang yang menentang bahwa ini adalah kehendak Existensi Allah Yang Maha Besar. Meskipun demikian manusia tak pernah berterimakasih dan bersyukur pada Allah. Di Ingris, German, Perancis, Amerika dan setiap Negara bebas, sekarang mereka menginginkan komunisme untuk datang, mereka tidak percaya Tuhan, dan membuat mereka menjadi hamba yang komunis, seperti binatang gembalaan, seperti binatang ternak. Kemudian habislah mereka!!. Tak ada seorangpun yang dapat bicara tentang apa saja.
Para pemimpin komunis mentertawakan kalian, seolah-olah seluruh pabrik-pabrik itu untuk kalian, seluruh toko-toko itu untuk kalian. Mereka meletakkan didepan setiap orang seorang pemimpin, mereka tak pernah berhenti melawan keberadaan Allah, melawan perintah Allah dan meletakkan seluruh kebenaran Allah dibelakang mereka. Siapa yang memberikan mereka otoritas itu? Padahal hanya Allah swt sendirilah yang memberikan manusia kebenaran. Alhamdulillah, kita saat ini di London diberikan kebebasan untuk bertemu, berbicara danmengadakan dzikir, dibeberapa Negara kita tak dapat berbicara atau melakukan ibadah kepada Allah secara bebas.Apakah kalian mengerti atau tidak? Kalian harus mengerti, begitu banyak orang tidak mengerti dan mereka menginginkan bersama orang yang tidak beragama.

Wa min Allah at Tawfiq



Karakteristik Hamba Allah (17)
Syaikh Nazim Adil al-Qubrusi al Haqqani an Naqshbandi
Ditranslasi dari On the Bridge to Eternity

Bismillah hirRohman nirRohim


Cara memotong gurita Ego dan Nafsu adalah dengan berTaubat. Taubat berarti tidak menuruti kemauan keempat musuh utama kita, yaitu: nafs (ego), hawa (keinginan untuk menonjolkan diri), dunya, dan Setan. Seseorang bisa mengikuti Tuhannya atau bersama keempat musuhnya tadi. Jika seseorang memohon untuk kembali kepada Tuhannya, dia harus berjuang melawan keempat musuhnya dan tidak mendengarkan perintah mereka.Bagaimana Caranya agar Kita Diterima di Sisi Allah? Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad Daghestani menggambar-kan bagaimana seorang Darwis bisa diterima sebagai hamba Allah . “Dia harus memiliki satu karakter masing-masing dari tiga ekor binatang.” Beliau berkata, “Dari keledai, dia harus mampu menanggung beban dengan sabar dan tidak mengeluh. Jika dia tidak dapat melakukan hal itu maka dia tidak akan berhasil, sebab tanpa kesabaran, seseorang tidak akan bisa mengemban tanggung jawab didalam kehidupannya.

”Dari anjing, dia harus belajar bersikap loyal kepada majikannya. Jika seorang majikan menyuruh anjingnya untuk tinggal di suatu tempat sampai dia kembali, anjing itu akan menurut, bahkan ia akan tinggal di sana sampai mati. Jika si pemilik memukul dan mengusirnya, anjing itu akan tetap kembali dengan ekor dikipas-kipas ketika majikannya memanggilnya.
Akhirnya, orang harus merasa terlihat seperti babi, dia harus tahu bahwa egonya lebih kotor dan menjijikan daripada seekor babi. Kotornya babi adalah hanya karena faktor eksternal, yaitu karena memakan makanan yang kotor. Tetapi kotornya ego berasal dari dalam dan timbul karena melawan Tuhannya. Seorang manusia baru akan sempurna jika ia mempunyai karakter untuk selalu mampu menerima segala hinaan yang ditujukan kepadanya, baik dengan ucapan ataupun dengan perbuatan, karena dia tahu sesungguhnya egonya lebih kotor dan hina (dari seekor babi).

Ketiga karakter tersebut akan membuat seseorang merasa tenteram dan hatinya penuh kepuasan. Hanya dengan jalan inilah dia bisa mencapai kesenangan dalam hidupnya. Ini adalah karakteristik yang dimiliki para Nabi, Rasul serta para Awliya.Duabelas Karakter Positif dari AnjingGrandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata, Ada 12 karakter positif dari anjing yang bisa ditemukan dalam diri Nabi dan Rasul serta Awliya, di antaranya adalah:

1. Tidak pernah melupakan kebaikan, mereka tidak melupakan siapa saja yang pernah berbuat baik kepadanya.
2. Mereka selalu sabar dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan kepada mereka.
3. Mereka tidak pernah marah kepada pemiliknya, bahkan jika mereka dipukul dan diusir, mereka akan tetap datang dengan senang hati ketika pemiliknya memanggil mereka.
4. Mereka rendah hati, penurut, jujur,
5. Mereka puas dengan hal-hal yang sedikit, mereka bersifat ‘zahid’ tidak peduli dengan apa yang ada di dunia ini.
6. Mereka tidak memiliki apa-apa di dunia ini, bahkan mereka tidak punya tempat untuk mereka sendiri.
7. Mereka bisa tidur di mana saja dan jika seseorang melemparkan batu kepadanya, dengan segera mereka bangkit dan pergi ke tempat lain.
8. Mereka sangat jarang tidur, tidak tidur berlebihan dan dengan mudah dapat terjaga.
9. Dapat dipercaya,
10. Ramah,
11. Loyal, selalu ingat kepada pemiliknya
12. Tidak pernah berkhianat.
Jika seseorang memiliki karakter di atas, dia adalah seorang Wali.

Kedua belas sifat itu dimiliki oleh Para Nabi dan Rasul serta Awliya.Allah Menguji Hamba-Nya Allah menguji hamba-Nya untuk melihat apakah mereka sabar dalam menerima ujian tersebut. Kita harus selalu ingat akan hal ini agar pada saat sesuatu terjadi menimpa kita, kita akan kuat menghadapinya. Kita harus tetap bersabar pada saat menghadapi serangan pertama. Kita harus tetap menjaga iman kita agar kekuatan kita menjadi bertambah dan sebaliknya membuat musuh akan semakin lemah. Musuh kita yang sebenarnya adalah ego kita sendiri. Didalam jihad akbar melawan ego, siapa yang bersabar akan menang dan seorang yang pemarah akan kalah.

Akankah Kalian Bersabar?

Kesabaran adalah sebuah tindakan melawan semua keinginan ego. Ada 3 tipe kesabaran, yaitu:
1. Sabar terhadap ketidak nyamanan fisikMisalkan bangun di pagi hari yang dingin untuk melaksanakan shalat, berwudhu dengan air yang dingin, antri, tidak merasakan kenyamanan ketika kita sedang sakit, atau pada saat-saat kita sedang menyelesaikan tugas yang sulit dan sebagainya. Allah sangat menghargai orang yang tetap bersabar dan kukuh dalam melaksanakan ibadah di tengah berbagai kesulitan seperti itu.
2. Menahan diri dari segala hal yang dilarang Sebuah hadits mengatakan, “Hidup sebagai hamba dan menjauhi hal-hal yang dilarang adalah lebih berharga dibandingkan ibadah seluruh malaikat, manusia dan Jinn selama hidupnya.”
3. Bersabar dalam menghadapi orang yang mengganggu kita. Ini adalah tipe kesabaran yang paling baik di antara ketiganya. Al-Qur’an mengatakan, Kami menguji beberapa di antara kalian dengan orang-orang lainnya di antara kalian.” Kesabaran adalah hal yang paling penting dalam hidup manusia. Jika kalian mempunyai kesabaran, seluruh kebaikan akan kalian dapatkan. Pandangan Allah tertuju pada diri kalian, jadi akankah kalian bersabar?



Tanda2 Kesehatan Spiritual.

Seseorang yang mempunyai karakter baik juga mempunyai kehidupan spiritual yang sehat. Dari jumlah banyaknya keluhan orang, mungkin kalian akan segera mengetahui berapa banyak karakter buruk yang masih tertinggal didalam diri seseorang. Dan ketika kalian mampu menghilangkan seluruh keluhan yang kalian miliki, kalian kemudian akan mengetahui bahwa kalian itu sehat dan tidak ada lagi karakter buruk yang tertinggal.Hal ini sangat penting bagi seseorang untuk memiliki karakter yang baik. Jika seseorang tidak mempunyai keluhan lagi, berarti dia sudah memiliki kesabaran dan ini berarti dia mempunyai iman yang sejati. Apabila kalian bisa melepaskan diri dari daya tarik semua sifat2 buruk, maka tidak akan ada lagi kesulitan yang akan menimpa kalian baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.Kalian harus selalu ingat bahwa segala sesuatu itu terjadi se-mata2 adalah atas kehendak Allah. Inilah kuncinya, obat bagi segala penyakit hati. Kalian harus berkata, “Mengapa aku harus mengeluh, bila Allah yang memerintahkan ini semua harus terjadi?” Bila kalian mampu mengingat hal ini kalian akan merasa puas dengan segala kehendak-Nya dan akan setuju dengan semua itu. Bihurmati habib, Fatihah

Wa min Allah at Tawfiq





Jangan Membicarakan yang Bukan Urusanmu (18)
Mawlana Syaikh Nazim Adilal-Haqqani an-Naqshbandi
Lefke, Cyprus 2005

Bismillah hirRohman niRohim


"Malayani" berarti "itu bukan urusanmu", kalian tidak perlu berbicara atau bertindak tentang segala hal yang bukan menjadi urusan kalian. Jika seseorang selalu menjaga lidahnya dan peduli dengan segala ucapannya, Allah akan memberikan Kebijaksanaan Ilahi kepada lidahnya, sehingga dia hanya akan berbicara tentang kebenaran dan kebajikan.Berbicara tentang hal “yang bukan urusanmu” akan membuat iman menjadi lemah. Maka jika kalian meninggalkan kebiasaan buruk ini, iman kalian akan menjadi kuat. Kalian tidak bisa mengetahui apa2 yang menjadi urusanmu atau yang bukan. Melalui inspirasi barulah kalian akan bisa mengetahui mana2 yang menjadi urusanmu dan mana yang bukan.

Apakah Kita Membangun? atau Menghancurkan?

Jiwa dari semua ibadah kita ini terdiri atas 3 bagian, yaitu: menjaga lidah dari segala ucapan dan pembicaraan yang dilarang, dengan demikian kita hanya berbicara yang baik-baik saja dan meninggalkan yang segala buruk. Yang kedua adalah menjaga mata dari pengelihatan yang dilarang, yaitu tempat-tempat yang kotor dan perbuatan yang buruk. Dan ketiga adalah menjaga seluruh organ tubuh kita dari tindakan yang dilarang, baik mendengar, berjalan, menyentuh,berpikir tentang hal-hal yang buruk atau mempunyai niat yang buruk.Tanpa menjaga mata, lidah dan seluruh organ dari segala yang dilarang, kalian tidak akan bisa mendapat manfaat dari perbuatan dan amal kebaikanmu. Seperti ketika kalian menanam sesuatu, kalian harus merawatnya agar tetap aman dan melindunginya dari hal-hal yangburuk yang bisa membahayakan dirinya. Kita harus tahu apa yang kita kerjakan. Adakah kita membangun? Atau bahkan kita menghancurkan? Setiap hal yang dilarang tentu akan merusak bangunan kita, merusak tubuh kita baik secara fisik maupun spiritual.

Pertama, Lawanlah terlebih dahulu Dirimu Sendiri

Salah satu tanda dari seorang hamba Allah adalah, bisa meletakkan organ tubuh di bawah kehendaknya. Jika seseorang tidak bisa melakukannya dia adalah hamba ego atau nafs. Kalian harus bisa menasihati diri sendiri sebelum menasihati orang lain. Apabila dirimu telah menerima untuk berada didalam pengendalian atau perintahmu barulah orang lain akan bisa menerima perintahmu. Ini adalah jalan yang diberikan oleh Rasulullah dan Awliya. Pertama mereka berusaha melawan dirinya sendiri dulu, baru setelah itu mereka beralih kepada orang lain. Maka ketika mereka berbicara, perkataan mereka mempunyai pengaruh terhadap orang yang mendengarnya, dan jika seseorang mendengarnya, mustahil dirinya tidak mendapat suatu manfaat dari apa yang dikatakan oleh Rasulullah atau para Awliya. Dan kemudian dia akan mendapatkan kekuatan mengontrol egonya untuk melangkah ke arah jalan yang benar.
Kalian tidak hanya cukup dengan berkata, “Saya adalah Muslim,” dan hanya mengucapkan Syahadat. Tetapi kalian juga harus mencoba untuk menjaga seluruh organ tubuhmu agar jauh dari segala tindakan yang bukan tindakan Muslim, kalian harus menjauhkan diri kalian dari semua hal yang haram dan yang dilarang Allah. Semoga Allah melindungi kita semua dari hal yang haram, demi kemuliaan Sayyidina Muhammad sallallahu alaihi wasalam, Fatihah.


Wa min Allah at Tawfiq




Cara agar Terbebas dari Karakter Ego yang Buruk (19)
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Dalam Mercy Oceans (Book Two)

BismillahhirRohamnirRohim

Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata bahwa semua nasihatnya bagaikan peluru senapan, yang diberikan kepada kalian untuk digunakan melawan Ego dan Nafsu yang merupakan musuh utama kalian. Tetapi kalian hanya mengambil dan menyimpannya. Padalah kami memberimu untuk digunakan, itulah maksud kami. Kami memberimu peluru untuk berbagai macam sasaran, ada yang dekat dan ada pula untuk sasaran di balik gunung. Namun demikian, tetap saja Grandsyaikh berkata, “Aku tidak menemukan orang yang menjaga nasihatku.” Saya berharap kalian semua memperhatikan nasihat beliau.
Grandsyaikh bertanya apakah yang tidak disukai oleh Allah swt dan Rasulullah sallallahu alaihi wasalam? Kalian harus tahu, dan bila sudah tahu, jagalah dirimu dari hal itu. Beliau menjawab bahwa yang tidak disukai Allah dan Rasulullah saw adalah membicarakan kesalahan orang lain. Allah swt telah melarang hal ini. Ini adalah sebuah dosa besar dan merupakan perbuatan terburuk yang dilakukan oleh seseorang. Kalian juga mempunyai kesalahan, setiap orang mempunyai banyak kesalahan, dan kalian harus mempertanggung jawabkan kesalahan kalian kepada Allah . Jadi mengapa kalian melihat kesalahan orang lain?

Kalian harus menghilangkan kesalahan kalian sendiri. Bila seseorang melihat kesalahan orang lain, rasa hormat kepadanya akan hilang dari dalam hatinya, dan kecintaan terhadapnya pun akan musnah. Oleh karena itu, hal ini sangat dilarang. Begitu banyak kesalahan yang dilakukan orang lain, sehingga bila kita memperhatikannya semua, maka semua orang akan menjadi musuh kita. Hal ini akan memecah belah ummat, kemudian Setan akan menangkap kita. Islam menyerukan agar kita membangun rasa cinta dan hubungan yang kuat di antara sesama manusia, saling melindungi dari kejahatan dan memperkuat keimanan. Dengan demikian, kita diperintah kan untuk beribadah secara berjamaah sehingga iman kita akan menjadi lebih kuat.
Grandsyaikh Abdullah berkata bahwa kita harus berhati-hati karena Setan akan berusaha membuat ibadah kita tidak diterima. Ibadah kita tidak diterima bila kita meminta suatu imbalan setelah melakukannya. Kita harus memohon agar ibadah itu hanya untuk mendapat keridhaan Allah semata. Ketika seluruh keinginan ego telah hilang, maka seseorang bisa disebut hamba Allah. Mencari imbalan dalam beribadah bagaikan orang yang menyembah berhala. Ketulusan berarti hanya mengharapkan ridha Allah . Begitu banyak orang yang beribadah kemudian melakukan keinginan egonya. Ini berarti bahwa mereka adalah hamba Allah dan juga hamba Setan. Itu adalah jalan yang berbahaya. Sampai kita menjadi bersih dari karakter buruk, kita tidak dapat terbebas dari Setan, dunia ini, ego kita, dan hasrat untuk menonjolkan diri.
Sampai kalian tahu di mana kalian menapakkan kakimu, apakah di jalan yang benar atau salah, hati kalian masih perlu diluruskan. Kalian harus tahu dan menyadari di mana kalian meletakkan kakimu. Dalam tidur yang singkat bisa saja terjadi bencana yang berbahaya. Oleh sebab itu kita perlu untuk selalu mengulang kalimat syahadat, untuk menempatkan diri kita di jalan yang benar. Sampai kita terbebas dari karakter buruk, kita tidak bisa memperoleh iman yang sejati, dan jika tidak ada iman yang sejati, maka tidak ada kehidupan yang sejati, kehidupan yang kekal. Siapa pun yang bisa mewujudkan kehidupan sejati di dunia ini, maka dia akan hidup di makamnya, tubuhnya tidak akan berubah menjadi debu. Itu adalah tanda dari Allah bahwa dia telah meraih kehidupan sejati.
Bagaimana kita dapat membebaskan diri dari karakter buruk? Salah satu karakter buruk adalah berbangga hati. Iblis diusir dari Kehadirat Ilahi karena kebanggaannya. Jika seseorang tidak cukup rendah hati untuk menerima pelajaran dari seseorang, berarti dia merasa bangga. Kalian harus memiliki guru thariqat untuk menunjukkan kepadamu bagaimana melaksanakan syariah dalam dirimu. Guru itu belajar dari Syaikhnya bagaimana menggunakan syariah pada dirinya. Tidak ada ahli bedah yang hanya belajar lewat buku-buku. Mereka harus melakukan praktek operasi dengan praktek sesungguhnya dibawah bimbingan Doktor ahli yang telah melakukan pembedahan berkali-kali. Demikian pula dengan mengalahkan Ego dalam preaktek tasawuf tidak dapat dipelajari melalui buku-buku, tetapi harus dengan melakukan praktek melalui bimbingan Guru-guru Tariqah Sufi yang sejati, yang telah mengalahkan egonya dan mendapat bimbingan Ilahiah dari para Mursyid pendahulunya. Bihurmati habib, Fatihah

Wa min Allah at Tawfiq





Ego Senang untuk Bicara, Jadilah Seorang Pendengar (20)
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Mercy Oceans (Book Two)

BismillahhirRohman nirRohim.


Dengan “bismillah” kita bisa mulai. Tanpa “bismillah” tidak ada kekuatan Ilahi yang bisa membantu hamba-hamba-Nya. Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berbicara mengenai sebuah perilaku yang baik bagi setiap orang, beliau mengatakan bahwa kita adalah ummat manusia. Suatu ketika seorang yang terpandang datang berkunjung, dalam hatinya dia merasa bahwa dia adalah sesuatu. Kita harus menggunakan bahasa yang lain untuk berbicara kepadanya daripada berbicara kepada orang yang berkata, “Saya bukan apa-apa.”
Grandsyaikh berkata kepadanya, “Bicaralah kepada kami, atau izinkan kami untuk berbicara.” Dia menjawab, “Anda boleh bicara, saya mendengarkan.”Apakah kalian pikir menjadi seorang pendengar itu adalah sesuatu yang mudah? Benar atau salah. Setiap orang bisa berbicara, karena itu adalah suatu kesenangan bagi dirinya. Ego senang untuk berbicara dan menonjolkan dirinya, tetapi seorang pendengar harus bersifat rendah hati. Grandsyaikh membalas kepada orang itu, “Wahai saudaraku, orang yang mau mendengar adalah orang yang tidak sombong.”
Seorang pendengar selalu mendapatkan sesuatu. Seorang pembicara terlebih dahulu harus menjadi pendengar, kalau tidak maka kata-katanya akan menjadi racun dan membawa penyakit bagi yang mendengarkan. Dalam setiap agama dan kepercayaan, hal pertama yang diberikan kepada para pengikutnya adalah, “dimohon untuk tenang dan diam.” Jika seseorang tidak bisa memandang orang lain lebih tinggi darinya, dia tidak bisa menjadi seorang pendengar dan dengan demikian dia tidak bersifat rendah hati. Allah bisa memberi hikmah kepada siapa saja, jika kalian mendengarkan, kita bisa mendapatkannya dari orang itu.

Menjadi seorang pendengar adalah karakteristik utama yang dimiliki seorang Rasul, karena mereka semua mendengarkan malaikat Jibril as. Pendengar adalah pembeli sedangkan pembicara adalah penjual. Pembeli adalah orang yang mendapat sesuatu. Sebuah perilaku yang baik bagi semua Rasul dan Awliya serta para ulama adalah memiliki paling sedikit satu orang yang bias didengarkan. Jika seseorang tidak menerima bahwa orang lain lebih tinggi darinya, berarti dia mempunyai level yang sama dengan Setan, yang berkata, “Di alam semesta ini tidak ada yang lebih tinggi dariku.”
Seorang anak kecil yang duduk di bangkunya di sekolah bersama seorang anak di depannya berpura-pura mengendarai kereta kuda yang membawa mereka pergi ke Aleppo. Anak yang di depan bertindak sebagai kuda yang dikekang, dan seperti inilah orang-orang yang tidak mau mendengar, mengalami kemajuan. Bihurmati habib, Fatihah

Wa min Allah at Tawfiq







Lawanlah Egomu
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani ar Rabbani
Zawiyah Michigan USA, 2006


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim, Bismillaahir rahmaanir rahiim
Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Seorang murid dari Sayyidina Khalid al-Baghdadi, seorang awliya dari Rantai Emas Naqsybandi yang meninggal dunia sekitar 200 tahun yang lalu dan kini dimakamkan di Damaskus, diperintah kan untuk melakukan ibadah haji oleh Syekhnya. Syekhnya berpesan agar dia mencari sesuatu yang spesifik, namun dia tidak dapat menemukannya. Namun, dia kemudian mendengar tentang adanya seseorang di Bombay yang memiliki kekuatan mengagumkan dan dapat melakukan apapun yang kalian minta.

Murid ini heran dan marah mendengarnya, dia telah lama mengikuti Syekh Khalid Bagdadi tapi tidak dapat melakukan hal-hal yang mengagumkan. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak beriman, bahkan bukan seorang pencari dan tidak beragama Islam memiliki kekuatan mengagumkan? Kemudian ia bergegas menemui Syekhnya dan bertanya, "O syekhku, Anda telah mengirim saya untuk mencari seorang awliya, dan saya menemukan seorang yang tidak beriman tapi memiliki kekuatan mengagumkan, sementara saya tidak bisa! Pelajaran apakah ini? Sayyidina Khalid menjawab,"O anakku, jangan salah sangka dan berburuk sangka karena kamu dapat berbuat kesalahan karenanya. Aku akan memberikan jawabannya esok hari.

Malam itu, Sayyidina Khalid tiba di India dalam satu detik dengan menyebut "Bismillahi'r-Rahmani 'r-Rahim –dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." Itu adalah kekuatan lain yang tidak digunakan Mawlana Shaykh Nazim. Para syekh melepaskan kekuatan spiritual mereka dari kungkungan tubuh. Saat itu, ruh dapat membawa tubuh pergi, yang sebelumnya ruh hanya dapat pergi apabila tubuh yang membawa. Para Awliya Allah bergerak dengan meletakkan tubuh mereka didalam ruh, jadi ruh yang membungkus tubuh , bukan sebaliknya seperti sat ini kita manusia biasa. Perjalanan mungkin terjadi dalam satu detik kemanapun ruh membawanya. Saat Sayyidina Khalid tiba di depan pintu kediaman biksu yang dimaksud di India, Sayyidina Khalid mengembalikan ruhnya ke tubuh fisik.

Biksu dari Bombay mengetahui akan kedatangan Syaikh Khalid dan sedang menunggunya didepan pintu. Dia berkata, "O Syekhku, saya tahu anda akan datang melalui kekuatan, dan saya telah meminta tolong seorang wanita muslim untuk menyiapkan makan malam untuk anda, saya tahu anda tidak memakan jenis makanan kami." Mereka duduk berhadapan. Sebelum berkata apapun, Sayyidina Khalid al-Baghdadi memintanya mengucap Kesaksian Iman yang disebut juga kalimat syahadat. Biksu itu duduk diam, berkonsentrasi dengan hatinya untuk setengah jam lamanya, bermeditasi, sementara Sayyidina Khalid al-Baghdadi diam.

Setengah jam kemudian, biksu mengangkat kepala dan berkata, Ashhadu an la ilaaha illallah wa ashhadu anna Muhammadur-Rasulullah." Bila sebelumnya ia selalu mengucapkan berbagai mantra, maka sesaat setelah dia mengucapkan syahadah, dia menerima kekuatan surga yang mengagumkan. Sayyidina Khalid bertanya, "Mengapa anda menunggu setengah jam dalam ketidak percayaan padahal anda tahu bahwa percaya adalah suatu Realitas. Dia berkata,"O Syekhku, saya meminta maaf, tapi selama 25 tahun saya selalu meminta ijin kepada Syekhku." "Siapakah syekhmu?" Dia berkata, "Syekhku adalah egoku. Setiap saat, saya selalu bertanya kepada ego saya dan mendengar apa yang ego perintahkan.

Apapun perintah ego, saya melakukan sebaliknya. Sebab sepanjang pengetahuan saya, ego hanya ingin menghancurkan jiwa. Setelah saya mendapat jawaban, barulah saya mengucap kalimat syahadah." "O Syekhku, selama 25 tahun, apapun yang ego katakan saat saya menanyakan pendapat, saya melakukan sebaliknya. Kini, ketika saya meminta pendapatnya, apa yang harus saya lakukan, apakah mengucap kalimat syahadah atau tidak, ego saya berkata :"Apakah kamu gila? Kamu akan jatuh ke dasar jurang dan memanjat naik lagi? Kamu gila! Berhati-hatilah! Jangan pernah mengucap kalimat syahadah." Dan saya berkelahi dengan ego. Maka ketika ego menolak, saya memutuskan mengucapkannya.

Sayyidina Khalid berkata,"Ketika kamu mengucapnya, kamu menerima kekuatan surga. Kami tidak bergantung pada mantra. Karena mantra hanya untuk setan." Ketika kita melihat perbuatan non-muslim atau bahkan muslim tetapi yang tidak menjaga Islamnya dengan benar, yang dapat melakukan hal menakjubkan, kita harus tahu bahwa semua itu kekuatan mantra setan. Setan dan iblis dapat melakukannya dengan mudah seperti jalan diatas air, berjalan melewati api, berjalan diatas paku, menembus tembok. Semua itu tak dapat dipercaya.

Kita membutuhkan kekuatan surga, dan kekuatan itu datang dari cahaya hati. Kita harus menyayangi setiap orang sama seperti kita menyayangi diri sendiri. Itulah yang benar-benar kita butuhkan. Kita harus menghargai setiap orang. Kita juga harus menolong setiap orang, rendah diri kepada semua orang. Berhati-hatilah, dan kamu akan menemukan kekuatan surga akan terbuka didepanmu.

Keesokkan harinya, Sayyidina Khalid kembali ke perkumpulan nya yang terdiri dari ratusan murid di Damaskus dan dia berkata kepada mereka : "Aku telah mengajar kalian selama 40 atau 45 tahun dan tak ada satupun yang berusaha menjinakkan egonya. Orang yang tidak beriman itu bisa memperoleh kekuatan yang mengagumkan, kekuatan kata-kata karena dia melakukan hal yang bertentangan dengan yang egonya mau. Sedangkan kalian, aku memerintahkan kalian melawan ego, membunuh ego kalian agar menjadi hamba yang baik tapi kalian tidak menurutinya. Untuk alasan itulah kekuatan surga tidak pernah terbuka bagi kalian. Ambillah hikmah dari cerita ini sebagai bahan pemikiran dan jadilah hamba yang baik. Dan dari Allah-lah semua keberhasilan.

Wa min Allah at Tawfiq, Bihurmati habib, Fatihah.


Setan Musuh Terbesar Manusia
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Cyprus 5 Maret 2006


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim, Bismillaahir rahmaanir rahiim
Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

As-salamu alaikum! Tidak ada Salaam bagi musuh!"
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Kuasa, Maha Pengampun, Maha Pengasih, dan Maha Mulia. Semoga Allah mengampuni kita semua!Kita hidup berbangsa-bangsa didunia ini; periode kita adalah periode terburuk yang akan berlalu. Begitu banyak abad telah berlalu. Saya tidak mengatakan bahwa ada suatu periode yang selalu baik, tidak, itu tidak mungkin. Apabila kita malaikat, maka dunia akan selalu berada dalam kedamaian, tapi kita bukan malaikat, kita memiliki tabiat manusia dan dari jenis manusia.

Jika tidak ada setan diantara kita dan generasinya, maka kita bisa saja berkata bahwa Dunya ini adalah Dunya yang damai. Namun, setan berseliweran disekitar kita dan setanlah yang pertama kali membuat bencana. Pembuat onar pertama, bila saya bertanya kepada anda, X,"Siapakah pembuat onar pertama?" "Setanlah pembuat onar pertama kali! Ketika Allah yang Maha Besar memerintahkan malaikat bersujud kepada Adam, setan menolak seraya berkata,'Tidak!' Saat itulah setan menjadi makhluk pertama pembuat onar."

Seluruh malaikat sangat menyesal, sangat bersedih, sangat malu; bagaimanamungkin setan berkata seperti itu kepada Allah:"Saya tidak mau bersujud!"Siapakah kamu yang berani berkata seperti itu? Seluruh malaikat di Surga merasa malu ( Setan Iblis dahulunya adalah malaikat yang sangat hebat dalam ibadhanya) dan mereka berkata:"Oh, andai saja kami tak ada untuk mendengar perkataan makhluk yang menembus Hadirat Illahi: "Saya tidak akan menuruti perintahMu, saya tidak mau bersujud dan saya tidak akan bersujud!" Seluruh malaikat merasakan malu dan mereka sangat ketakutan akan murka Allah(setan dahulunya adalah Malaikat), sebab apabila Kemarahan Ilahi jatuh maka hancur dan hilanglah mereka.

Malaikat gemetaran! La haula wa la quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azim!Saya menyesal, sangat menyesal dan berduka cita untuk umat manusia yang kini mendiami planet ini; mereka makan dan minum dari Kemurahan Surgawi untukTuhannya dan mereka tidak mengurusi satu point yang sangat penting, yaitumengajari anak-anak mereka; dan pemerintah pun tidak mengurusi sistem pendidikan untuk menyebutkan soal pembuat onar pertama dan dampaknya bagi umat manusia dan makhluk lainnya.Tidak mudah untuk menentang Penguasa Surga saat berada dalam Hadirat Illahidan berkata,"Kamu tidak dapat memerintahku!".

Artinya, "Kamu salah" - Astaghfirullah!- "memerintahku untuk bersujud dihadapan Adam, Adam diciptakan hanya dari lumpur dan saya dari nyala api. Dan saya telah menjaga penghambaanku kepadaMu selama ribuan dan ribuan tahun sedangkan Adam, Kau baru saja menciptakannya, dan dia belum pernah menyentuhkan keningnya diatas sajadah dan Kau memintaku untuk menyembahnya, bersujud dihadapannya! Itu "- Astaghfirullah- "perintah yang keliru, saya tidak akan mematuhi! Tidak, saya tidak akan bersujud padanya!"Dan berkatalah Penguasa Surga,"Iblis! Keluar, kamu adalah setan yang beranimenentangku dan menuduhKu, Perintah SuciKu, dan kamu menyuruhKu, menuduh Aku telah berbuat salah dan kau benar? Apa itu! O Malaikat, tendanglah dia!"Karena itulah setiap malaikat menendang setan. Bila aku berada disana, saya akan menendang setan juga dan semua orang yang tidak melakukan sujud, akan saya tendang punggungnya!

Karenanya –siapapun yang tidak bersujud, posisinya sama dengan setan yang menolak bersujud, level mereka sama dengan level setan.Apakah yang kamu pikirkan sekarang tentang 6 milyar umat manusia? Berapabanyak yang bersujud kepada Tuhannya? Mereka tidak bersujud dihadapan Tuhannya, tapi bersujud kepada setan. Hal yang tidak mau setan ajarkan! Mereka tidak suka mengajari muridnya bersujud, karena mereka tidak bersujud kepada Allah; bahkan dalam lingkup muslim, mayoritasnya pun tidak bersujud kepada Tuhannya dan posisi mereka sebenarnya sama dengan posisi setan. Bagi yang tidak pernah bersujud setiap hari bahkan hanya sekali kepada Tuhannya, maka posisi mereka sama dengan setan dan posisi setan adalah posisi terendah.

Kamu tidak akan menemukan level terendah lagi, tidak! Dosa terbesar, setan melakukannya, dan dia dibuang.Ada pengetahuan dari buku-buku lama yang sampai juga kepadaku; yang dituliskan melalui Kitab Suci dan berbicara atas nama Nabi Terakhir, hamba kesayangan Penguasa Surga, Sayyidina Muhammad - sallaLlahu 'alayhi wa-sallam. Melalui Pengetahuan Illahi yang menyentuh aku, Allah yang Maha Kuasa memerintahkan setan untuk masuk ke dalam api dan Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan setan ke neraka.-Allah mengampuni kita, agar tidak jatuh kedalam api!

Kamu tidak dapat berkata tentang deskripsi neraka! Apabila deskripsi tentang neraka diketahui manusia, maka tidak ada satupun yang dapat hidup, manusia akan tewas bergelimpangan karena takut akan api neraka!- Setiap berlalu satu juta tahun, Penguasa Surga memerintah setan untuk dikirimkan oleh malaikat ke pintu masuk Surga. Malaikat pun membawa setan ke depan pintu masuk Surga dan malaikatpun memanggil Sayyidina Adam untuk datang. Sayyidina Adam pun datang. Sayyidina Adam dan setan pun berhadapan.Allah yang Maha Kuasa tidak pernah memerintahkan setan secara langsung. Setelah dosa terbesar, Allah yang Maha Kuasa tidak mau bertemu dengan setan, Dia akan mengirimkan malaikat untuk menyampaikan perintahNya.

Jadi, Dia memberi perintah kepada malaikat,"Sampaikan kepada makhluk itu –dan Allah tidak pernah berkata 'HambaKu' kepada setan, tidak! Karena setan telah dibuang dari penghambaan!- bahwa Tuhannya menitahkan setan untuk bersujud dan Dia akan memberikan pengampunan yang akan membersihkan dan memasukkan setan kedalam Surga! Dengan satu kondisi: Katakan kepada makhluk itu bahwa Tuhannya akan senang hati memasukkannya ke dalam Surga, dengan satu kondisi!"Setan mendengarkan! "KondisiNya: Jangan menolak perintahKu, perintahKu harusberada dalam kepala mereka!" –Bukan dibawah kaki, seperti banyak manusia sekarang ini yang meletakkan Perintah Suci Allah yang Maha Kuasa dibawahkaki mereka. Manusia seperti itu harus dibuang!- 'Sampaikan kepada makhluk tersebut jika Penguasa Surga akan memaafkannya dan memasukkan ke dalam Surga, dengan satu kondisi: lakukan perintahKu! Bila setan ingin masuk ke dalam surga, setan harus melaksanakan perintahKu untuk bersujud kepada Adam.
Sekarang Aku menerima tobat setan, akan mengampuni dan memasukkannya ke dalam surga bila setan bersujud dihadapan Adam!" Allah tidak pernah meninggalkan kita ataupun memiliki ego yang buruk!- Namun setan memang makhluk terburuk, dia menjawab perintah Allah,"Dulu sekali saya menolak bersujud dihadapan Adamketika Adam masih hidup, maka sekarangpun saya menolak bersujud; Saya tidak mau masuk kedalam surga, aku kembali kebawah saja!"Allahumma ahfazna O Tuhan kami, ampunilah kami! O Tuhan kami, jangan tinggalkan kami dalam rangkuman tangan setan dan utusannya!

Dan utusan setan adalah orang-orang yang dikutuk yang tidak mengindahkan Peraturan Surga Sang Penguasa; mereka meletakkan Perintah Suci dibawah kaki mereka dan mereka berlari dengan setan. Allah bersabda,"Aku membuat mereka dibawah kakiorang-orang beriman dan Aku mengirimkan mereka ke tempat dimana setan Aku kirimkan, ke dalam api!

"Oo... manusia, jangan berkata begitu banyak bencana setiap harinya dan tekananterhadap dunia akan naik, naik, menyentuh titik ledakan! Selama manusia tidak menjaga Peraturan surga –jika bukan hari ini, besok, jika tidak minggu ini, minggu depan, jika bukan bulan ini, bulan depan, dan jika bukan tahun ini, tahun depan- satu saat dunia akan meledak dan semua selesai, lenyap.

"Oo.. manusia, siapapun yang telah ditunjuk dan dianugerahi menjadi pemimpinbangsa, jagalah Perintah Suci dari Surga! Datang dan ambillah Perintah itu dan berusaha agar Peraturan Surga atau Tuhanmu akan menuliskan kamu sebagaipembuat onar; sama seperti didepan nama setan tercantum sebagai 'pembuatonar pertama', nama kamu pun akan ditulis dibawah nama setan sebagai 'pembuat onar', dan Murka Illahi akan mengazab dan membuang mereka.

Semoga Allah memberkati kita, semoga Allah mengampuni kita! Itu saja sudahcukup; apabila setiap orang mengerti, maka ia akan mengerti. Manusia membuatulah kepada manusia lainnya, dan mereka juga membuat ulah terhadap diri mereka sendiri dan pastilah sangat berbahaya berbaris dengan api! Semoga Allah mengampuni kita dan mengirimkan seseorang untuk membawahamba-hambaNya yang lemah ke jalan menuju Surga, untuk menyelamatkan mereka. Dan kami juga memohon dengan Kemurahahan Illahi...kami memohon agar kerendah dirian tidak pergi dari kami kedalam tangan-tangan setan, tirani, namun kirimkanlah kepada kami Sultan Mahdi, Sultan Isa untuk menyelamatkan umat manusia yang lemah di bumi.

Dan, umat manusia yang mengambil posisi bersama setan harus dibuang. Ketika Qarun berlaku buruk kepada Sayyidina Musa, Allah yang Maha Kuasa murka sehingga memerintahkan kepada Musa,"Sampaikan melalui sukumu, suku dari anak-anak Israel, siapapun yang mengaku sebagai pengikutmu maka akan mengikutimu; dan yang menentangmu maka dapat bersama Qarun." Maka suku tersebut terpisah menjadi dua kelompok: satu kelompok pengikut Sayyidina Musa, dan kelompok lainnya mengikuti Qarun.

Kemudian turunlah Perintah Suci dari Allah yang Maha Kuasa kepada SayyidinaMusa: 'Lakukan apa yang diperintahkan atasmu! Perintah kepada bumi; bumi akanmenghukum mereka, siapapun yang tidak mengikutimu tapi malah mengikuti Qarun!' Lalu Musa memerintahkan bumi untuk menelan Qarun beserta pengikutnya. Musa beserta pengikutnya, mereka selamat dari Murka Surga, namun bagi yang menentang Musa turunlah Murka Surga atas mereka; dan sampai hari-hari ini tinggi manusia semakin pendek, pendek, pendek –sampai tibanya hari Akhir. Semoga Allah mengampuni kita! May Allah forgive us!

Wa min Allah at Tawfiqwa bihurmati habib Fatihah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar