Senin, 21 Desember 2009

Tentang Karikatur Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wassalam



Tentang Karikatur Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wassalam
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani
London, Februari 2006
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillahir Rohman nir Rohim

"Tentang karikatur Nabi : Mereka umat islam yang terpancing mendidihkan dunia
hanya untuk sebuah kartun. Hanya karena sebuah kartun? Padahal dengan tidak
mengikuti Sunnah Nabi saw, kita telah menunjukkan kebencian kita terhadap Nabi
saw. Dengan tidak mengikuti Sunnah Nabi saw, kita sendiri yang menghasilkan dan
menciptakan karakter-karakter buas ( yang kemudian berwujud ) kartun, karikatur
Nabi saw.

Setan sedang bermain-main dengan kita. Hanya karena sekelompok orang ini
memasang kartun-kartun, lalu setiap orang menjadi kaget. Boleh saja kaget, tapi
mengapa kaget jika kalian sendiri yang menciptakan kartun-kartun melawan Sunnah
Nabi saw ? Beliau bersabda : - Siapapun yang menjaga Sunnahku di zaman yang
rusak, maka dia akan mendapat pahala 70 syahid – Lantas apa yang sedang kita
lakukan sekarang ? - Siapa yang mencintaiku, dia selalu mengikuti Sunnahku –
Siapa yang sekarang melakukan itu ? Hampir tak seorangpun !"


Tanya : Banyak orang mengatakan bahwa Islam tidak perlu diperlihatkan lewat
busananya, adalah lebih baik menyimpannya dalam hati.

Maulana Shaykh Nazim (MSN) : Orang-orang ini sangat bodoh! Mereka membuat
propaganda dari sekolah-sekolah yang mengajarkan ajaran setan. Mengapa tentara
terus mengenakan seragamnya? Jika busana tidak penting, katakan pada para
jendral untuk mengenakan pakaian biasa atau Paus misalnya. Kalian pikir ini
tidak ada maknanya? Lalu, mengapa hanya kaum muslim yang ditanyai pertanyaan
bodoh ini ?

Tanya : Orang-orang mengatakan bahwa jika Nabi saw hadir pada saat ini, maka
beliau akan mengenakan busana zaman sekarang, jeans dan jas.

Syaikh Nazim : Jeans adalah busana yang tidak sehat. Busana tradisional muslim
sangat sehat. Tapi orang-orang tak paham akan hal itu. Yang mereka inginkan
adalah mengikuti fesyen, dan mereka ingin menyeragam kan semua muslim untuk
mengikuti fesyen buruk itu.

Kita tak perlu mengikuti model baju orang lain, kita punya orisinalitas dalam
cara berbusana dan hal-hal lainnya. Hanya mereka yang lemah yang perlu mengikuti
mereka yang kuat. Kita adalah mulia dalam cara kita sendiri. Jika ada yang
mempunyai pekerjaan yang mengharuskan gaya lain, tidak mengapa. Suatu ketika
seorang sultan datang dan bertanya pada grand mufti : "Aku baru saja membeli
seekor sapi, setiap aku akan memerah susunya, sapi itu menolak karena dia
terbiasa dengan pemilik lamanya yang selalu menggunakan tutup kepala / topi.
Apakah anda mengijinkan saya untuk mengenakan topi pada saat memerah susu??" -
"Baiklah, hanya ketika kamu memerah, tidak masalah!?" Cara seperti inilah yang
diterapkan bagi seluruh muslim yang tinggal di Negara non muslim.

Sunah-sunah Nabi saw lainnya adalah memelihara janggut, memakai tutup kepala
dan surban, berbaju longgar, bersiwak, memakai wewangian, memotong rambut
kepala, menghidupkan amalan sunah, puasa, salat.

Mawlana Syaikh Hisham Kabbani pernah berkata :
"Perdagangan yang terbaik adalah sedekah, dan imbalan dari Allah swt bagi
sedekah adalah tidak terbatas. Dan sedekah yang paling diterima adalah dengan
menyebarkan ajaran Naqsybandi, baik itu lewat TV, radio, publikasi, dll. Karena
nantinya semua thareqat akan melebur menjadi satu, yaitu Naqsybandi dan Imam
Mahdi as adalah juga seorang Naqsybandi karena beliau datang terakhir.

"Siapa keluarga kita ? Keluarga kita yang sebenarnya adalah semua sifat-sifat
yang kita punyai sejak kita lahir. Tugas kita adalah menjaga sifat-sifat baik
dan juga bertanggung jawab atasnya, termasuk sifat-sifat buruk kita. Jangan
biarkan setan merusak sifat baik kita dan menggantikannya dengan sifat-sifat
buruknya. “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.”

" Pada kejadian tahun 2005 setelah Mawlana Syaikh Nazhim sholat tasbih dan
sholat syukur beliau pingsan. Ambulan segera dipanggil dan selama 5 jam Mawlana
tidak sadarkan diri. Baru kemarin Mawlana mengatakan pada saya ( Sh. Hisham )
bahwa beliau dibawa oleh para Awliya-awliya lain ke hadirat Nabi yang sedang
mengadakan rapat besar yang dihadiri 124.000 Awliya dan juga Imam Mahdi as
beserta seluruh deputinya. Saat itu Nabi saw mengatakan pada Mawlana : 'Ya
walladi, kami telah melindungimu dan para pengikutmu agar terbebas dari intiqam
( pembalasan dari Allah ). Bila mereka di jahati / diserang, agar tidak perlu
membalasnya. Biarkan Allah yang membalasnya.' Tidak ada yang bisa selamat dari
balasan Allah, walaupun dia seorang Presiden atau orang-orang penting.
Pembalasan bukan juga ditangan para pemimpin, namun semua ditangan Awliya. Dan
mereka tidak membutuhkan senjata, cukup mengirim sinyal-sinyal." "Hidden
knowledge is for hidden people."

Kata-kata Mutiara Mawlana Syaikh Nazim :

"Begitu kata-kata keluar dari mulutmu, maka egopun akan keluar juga"

"Kenapa para Awliya memberi contoh untuk menyalakan lampu minyak saat
bermuraqaba ? hal ini meniru maqam Musa saat melihat api untuk mendapatkan
bimbingan. Api juga sebagai pengingat kita untuk membakar sifat-sifat buruk
kita. - Ya Allah, bakarlah ego-egoku saat ini, jangan Kau bakar aku di neraka
kelak. Bakarlah aku sekarang, bakarlah amal-amal burukku. Karena apa yang
diakhirat adalah lebih nyata, lebih pedih dari apa yang kita rasakan didunia dan
juga lebih indah dari apa yang bisa kita bayangkan."

Wa min Allah at Tawfiq

Wassalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar