Jumat, 25 Desember 2009

Intermezzo Bersama Mawlana Shaykh Nazim al Haqqani



Khalwat

Saat itu syekh Nazim bercerita tentang khalwat. Terjadi kesunyian
beberapa saat…seorang murid mencoba memecah kesunyian itu dengan
pertanyaan :
" Oh! sheikh, apa yang anda lakukan saat ber khalwat ? "
Mawlana kemudian menatap murid itu dengan tersenyum sambil
mengatakan : " Menari!"


Pendidikan

Seorang pangeran yang mewakili sekelompok murid mengatakan pada
Mawlana bahwa mereka berniat melanjutkan pendidikan. Mawlana
menjawab dengan berteriak,
" Buat apa ?! "


Stress

Seorang businessman yang super sibuk bertanya pada syekh apa yang
harus dilakukannya sehubungan dengan rutinitasnya yang tak pernah
berhenti dan menimbulkan stress.
"Berhenti saja." Jawab Mawlana.


Oh! Sheikh I Love You

Sebagai tanda cintanya, seorang murid memberi Mawlana sejumlah besar
uang dari kantongnya. Oleh Mawlana uang itu diterima dengan senang
hati.
"Kamu masih butuh uang?" tanya Mawlana.
"Oh! ya guru. " Jawab murid itu.
"Aku terima hadiahmu. Sekarang …aku berikan uang ini padamu."
Kata
Mawlana dengan tersenyum.


Bayi

"Oh! sheikh doakan agar aku punya seorang bayi," tanya seorang
pria.
"Kamu sudah menikah ? " tanya Mawlana.
"Belum," Jawab pria itu.
Mawlanapun tersenyum ...
Ragu-ragu

Dialog antara seorang pria dengan Mawlana :
"Ya! sheikh, dapatkah kita menggunakan parfum yang mengandung
alkohol ?"
"Itu alkohol atau parfum?"
"Parfum"
"Ya, gunakan saja"
"Tapi sheikh, ada alkoholnya!"
"Itu alkohol atau parfum?"
"Parfum"
"Pakai saja"
"Tapi sheikh, itu ada alkoholnya!"
"Berarti kamu ragu-ragu ... "


Protokol

Suatu ketika Mawlana memberi sebuah suhbah, salah satu pendengarnya
adalah seorang politikus yang amat berpengaruh. Politisi itu selalu
melirik jam tangannya. "Apakah yang mulia sedang terburu-buru
untuk
pergi ke acara lain ? "
"Oh! tidak sheikh", jawab politikus itu sambil meminta maaf.
Ketika acara telah usai, politikus itu terus menengok limousine-nya.
Mawlana bertanya kembali," Apakah limo anda mau pergi sekarang ?"
"Oh! tidak sheikh, cuma sopir saya sudah menyalakan mobil,"
"Anda kan seorang Menteri, mobil dan sopir tidak mungkin pergi
meninggalkan anda," kata Mawlana.


Merokok

Ketika seorang sultan bertanya pada Mawlana, " Oh! sheikh, anda
merokok ?"
"Menolong setan ?!" Mawlana bertanya kembali pada sultan.


Kematian

Seorang pria menelpon Mawlana dengan nada putus asa," Oh! sheikh,
apa
yang harus kulakukan..apa yang mesti kulakukan ? ayahku baru saja
meninggal dunia."
"Kubur dia," jawab Mawlana kalem.

1 komentar:

  1. Subhanallah..maha Suci Allah ug tlah mendatangkan seorg shaykh seperti beliau di jaman era globalisasi,
    semoga itu tdk terputus hanya sampai di Maulana Shaykh Nazim Haqqani

    BalasHapus