Jumat, 25 Desember 2009

Meninggalnya Paus



Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani

Cyprus, 3 April 2005

Destur, ya Sayyidi, Meded.
Audhu bi-llahi mina shaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim,
la haula wa la quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azim.

Apakah kewajiban bagi seorang hamba ? Dia harus mendengar dan patuh.
Jika kalian punya seorang pembantu, dia harus mendengar dan mematuhi
kalian. Itulah penjelasan mengenai pelayanan. Kita semua adalah
pelayan-pelayan. Pelayan bagi siapa ? Bagi Tuhan Yang menciptakan
kita, menganugerahi kehidupan dan segala macam tanpa kita meminta-Nya.
Tuhan surgawi hanya satu, karena Dia adalah Sultan, tidak mungkin ada
satu tahta dengan dua Raja.

Di Eropa pada jaman kerajaan, mereka menggunakan dua singgasana untuk
berbagai acara, satu untuk raja dan satu untuk ratu. Itu adalah
tradisi. Namun bukan berasal dari agama Kristen. Itu tradisi sebelum
kedatangan Jesus Crist ( kedamaian bersamanya ). Tidak pernah saya
dengar raja Sulaiman duduk bersama istri, Ratunya. Bahkan saat
raja-raja di zaman Nabi, tidak disebutkan atau ditulis di Kitab-Kitab
suci. Semua orang tahu bahwa Paus punya sebuah singgasana dan
disebelahnya tidak ada seorang kepala biarawati. Hanya ada satu
singgasana sampai sekarang. Dia telah meninggal dan menjaga tradisi
itu.

Paus telah meninggal dan seluruh dunia menyayanginya, bahagia
dengannya, mencintai dan menghormatinya. Dia telah meninggal dunia,
sebagaimana skenario sebuah film : seorang meninggal saat berumur 85
tahun dan seluruh cerita kehidupannya bagaikan sebuah mimpi. Mereka
perlihatkan hal itu di TV, bagaikan mimpi, kemarin dia masih hidup
namun hari ini hidupnya telah berakhir dan dia menuju dimana dulu dia
berasal.

Dia percaya akan Kitab Perjanjian Baru dan Lama. Seorang Paus tidak
dapat menjadi Paus tanpa menerima seluruh kitab suci, dia bisa
mengatakannya secara terbuka atau merahasiakannya di dalam hati hanya
untuk Tuhannya. Yang saya dengar dari Mufti Ahmad Kutaro yang bertemu
secara khusus dengan Paus; bahwa dia menghormati dan menerima Al
Quran sebagai kitab yang berasal dari surga. Paus membuka rahasia
dalam pertemuan itu bahwa dia tidak pernah tidur tanpa membaca
bagian-bagian dari kitab suci Al Qur'an.

Dia adalah seorang manusia yang tidak pernah menyakiti siapapun dan
mencapai umur 80 tahun. Allah swt mengatakan sbb :
"Siapa yang meninggal dunia setelah mencapai umur 80 tahun, maka
mereka adalah `atiks' Aku membuatnya bebas ( seperti kalian
membebaskan budak ). "
Wajahnya penuh kedamaian. Saya meminta pada Allah swt, pada hari
Jum'at malam atas ampunan dari samudra Kasih Sayang-Nya. Dan hal
itu telah diterima. Salah satu kekuatan spiritual kami menyertai Paus
ketika ruh meninggalkan tubuhnya agar tidak tersentuh dari segala
pengaruh negatif. Dia dijaga.

Hal yang mulia bagi seluruh umat manusia agar tetap menghormati
sesama. Adalah sifat yang Islami, menghormati dan dihormati. Dia yang
dulu dihormati dan tak seorangpun mengetahui bagaimana dia akan
meninggalkan kehidupan ini.

Setiap orang sedang menuju sebuah tingkat yang mengarahkan jalan
mereka menuju surga atau neraka. Itu bagian dari rahasia kehidupan.
Hanya orang-orang suci, sahabat-sahabat Allah yang mungkin dapat
menjadi saksi ketika ruh-ruh mereka diambil dan akan menuju kemana, ke
arah surga ataukah menuju neraka. Nabi mengatakan bahwa Iman datang
dari 70 lapisan. Yang tertinggi adalah keyakinan akan : "La ilaha
ill-Allah, Muhammadun Rasulullah"
dan yang paling rendah adalah menyingkirkan halangan-halangan
dari jalan ( keimanan ) itu.

Dia yang tidak menghormatinya tidak masalah. Allah telah mengatakan
bahwa para Ahlu-l Kitab harus meyakini pada akhirnya. Paus telah
menerimanya. Semoga Allah mengampuni kita dan dia yang telah meninggal
dunia. Sekarang dia sedang berada di hadirat Tuhannya dan Tuhan Maha
Tahu apa yang sedang Dia selesaikan dengan hamba-Nya.

Paus di dandani dengan berbagai busana yang megah. Jika kalian
lepaskan segalanya, apa yang tersisa ? Paus didandani dan dia amat
terkenal karena dandanannya. Jika kita lepaskan semua bajunya maka
yang tertinggal hanya sebuah celana pendek dan kaus, siapa yang
mengira dia seorang Paus ?

Artinya : Busana yang dikenakan adalah bagi status Paus, bukan untuk
dirinya sendiri. Seorang manusia tidak ada nilainya bila dia terkenal
hanya karena busana-busananya. Pakaian itu memberi kalian kehormatan.
Orang-orang mengejar kehormatan yang tidak masuk akal itu dengan
dandanannya-busana, seragam kebesaran, sabuk, pedang..siapakah dia ?
Jika semua itu dilepas dari tubuhnya, maka mereka akan tampak seperti
sapi ? Itukah Marsekal ? Bagaimana bisa, lihat itu !

Jika busana seperti itu yang diberikan pada kalian, artinya kalian
bukanlah apa-apa. Jika kalian meninggal, maka dalam syariat, mereka
lepaskan segala busana dunia. Kalianpun menunggu busana seperti apa
yang akan didatangkan dari surga. Busana surgawi yang dibawa malaikat
adalah suatu kehormatan. Bukan yang berasal dari manusia !
Orang-orang menipu diri dengan segala dandanan itu lalu melihat di
cermin sambil berkata, " Aku harus seperti ini.senyum
sedikit.."

Jagalah pelayanan pada Tuhan agar nantinya diberi busana kehormatan
itu.

Semoga Allah mengampuni kita dari samudra ampunanNya. Mengampuni kita
bagi kehormatan dia yang paling terhormat dalam hadirat Ilahiah, Nabi
Muhammad. Fatiha !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar