Jumat, 25 Desember 2009

Kemuliaan Tanpa Akhir



Mawlana Shaykh Nazim Adil Al Haqqani

dalam A Taste of Reality



Pada umumnya orang berpikir bahwa kemuliaan diperoleh karena memiliki uang yang lebih banyak. Atau karena memiliki lebih banyak perhiasan, pesawat terbang, pabrik, tanah, perusahaan atau gedung-gedung. Atau mereka mengira bahwa kemuliaan diperoleh karena menjadi seorang pejabat. Tingkat tertinggi bagi mereka adalah dengan menjadi presiden, perdana menteri atau jenderal. Dan mungkin berhasil engkau raih ketika engkau sudah hampir tiba di akhir hayatmu, atau ketika engkau sudah menghabiskan hampir seluruh tenaga dan harapanmu. Artinya, pada saat itu engkau telah menjalani hampir seluruh hidupmu.

Orang biasanya paling menikmati hidup ketika mereka muda. Dan mungkin seseorang bisa mencapai kemuliaan yang tinggi dalam hidupnya, tapi kondisi fisiknya sudah mencapai titik terendah, atau dibawah itu !

Seperti seseorang yang memiliki gigi, bisa makan kacang. Tapi apa artinya jika ia diberi kacang setelah seluruh giginya rontok !?

Orang biasanya menerima kemuliaan duniawi ketika usianya sudah senja, dan perasaannya sudah tidak seperti dulu.

Kemuliaan di bidang materi itu mungkin diraih pada usia dimana engkau sudah tidak bisa menikmatinya lagi, seperti saat engkau mendambakannya pada masa mudamu.

Kebanyakan orang dengan bodohnya berlari meraih kemuliaan ini, yang sering sulit digapai, kemudian hidup mereka berakhir ! Dan ketika mati, tidak ada lagi kemuliaan bagi mereka. Habis. Ia mencoba memperoleh kemuliaan dari hidup ini dan sekarang telah berakhir !

Engkau seharusnya mencari kemuliaan yang akan menyertaimu selamanya. Abadi dan tanpa akhir.

Jangan biarkan kesempatan tersebut hilang !

Terserah padamu. Engkau bisa berlari mengambil lebih banyak dari dunia ini, tapi tak lama kemudian, engkau akan menuju ketempat yang gelap di kuburan.

Engkau ingin memperoleh kenikmatan di dunia ini, tapi kenikmatan yang sesungguhnya berasal dari Allah swt, dan hati kita diciptakan untuk berkahNya yang tanpa akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar